Penulis: Yus | Editor: Medio Agusta
AGAM - Menjadi suatu kebahagiaan bagi Kepala Sekolah bersama Majlis guru bila berhasil mengantarkan lulusannya masuk perguruan tinggi melalui jalur undangan.
Hal itu juga dirasakan keluarga besar SMA Negeri I Baso, tahun pelajaran 2021/2022 ini berhasil melepas siswanya kelas XII lulus mengikuti ujian akhir 187 orang, 11 orang diantaranya melenggang masuk perguruan tinggi tanpa tes, melainkan melalui jalur undangan,karena prestasi dari siswa tersebut.
Menurut Kepala SMA Negeri 1 Baso, Zulni Endrita M.Pd dalam bincang bincang dengan media Beritaminang.com Senin (13/06) di ruang kerjanya mengatakan, Tahun pelajaran 2021/2022 ini jumlah siswanya yang menjadi mahasiswa undang di sejumlah perguruan tinggi di Indonesia, meningkat siginifikan dibandingkan tahun tahun sebelumnya, bahkan tahun ini "pecah telor" berhasil tembus perguruan ternama di pulau Jawa yaitu Universitas Indonesia (UI) dua orang.
Baca Juga
- UNP Terima Kunjungan Siswa MAN 1 Agam dan SMKN 2 Teluk Kuantan Riau
- UNP Luncurkan Inovasi Peralatan Praktikum Bidang Teknologi Kejuruan di SMKN 1 Tajung Raya Agam
- 499 Pelajar Terima Bantuan Seragam dan Perlengkapan Sekolah dari Pemko Padang Panjang
- Pj. Wali Kota Payakumbuh, Suprayitno Pimpin Aksi Bersih - bersih Di Batang Agam
- Dosen TP UNP Tingkatkan Kompetensi Guru Membuat Multimedia Interaktif Implementasi SDGS Pendidikan
Dalam beberapa tahun terakhir hanya satu dua atau paling banyak hanya 5 orang yang berhasil menjadi mahasiswa undangan, di beberapa perguruan tinggi di Sumatera,baru tahun ini jumlahnya lebih dari 10 orang dan dua orang diterima di pulau jawa.
" Inilah suatu kebahagian bagi kami pendidik, bila anak didik kami berhasil masuk perguruan tinggi dengan undangan. Semakin banyak siswa yang melanjutkan ke perguruan tinggi, kebahagiaan guru dan keluarga besar sekolah semakin tinggi," ujar Kepsek SMAN I Baso Zulni Endrita M.Pd.
Kiat yang dilakukan Zulni Endrita mengangkat prestasi sekolahnya adalah menerapkan pola kepemimpinan yang diterapkannya selama memimpin SMA Palupuah.
" Saya baru beberapa bulan di SMAN 1 Baso ini,pertama saya benahi masalah disiplin dari siwa sampai kepada tenaga satpam, termasuk masalah disiplin berpakaian, membenahi pekarangan, mengatur lokasi parkir kendaraan guru dan siswa, mana yang menjadi tempat berkumpulkan kera,kita buang,sehingga tidak ada lagi gerombolan kera yang main di komplek sekolah" ungkap Zulni.
Selain itu, memotivasi siswa, memperbanyak latihan dan menjalin kerjasama dengan lembaga Bimbel seperti GO. Dari kerjasama itu,pihak bimbel mengarahkan siswa, kemana cocoknya melanjutkan dan jurusannya.
Juga melakukan pembenahan proses pembelajaran, kita tekankan kepada guru, bagaimana setiap tema dan KD yang diajarkan harus tuntas, bila ada siswa yang belum tuntas kita arahkan guru untuk melakukan remedial,sampai tuntas bagi anak setiap tema dan KD yang diajarkan yaitu mencapai nilai minimal KKM ,jelasnya.
"Kita ingatkan juga guru, bahwa, guru itu hanya lebih tua semalam dari siswa tentang pengetahuannya, bila guru tidak mempersiapkan diri dengan menguasai materi, maka guru tersebut sama bodohnya dengan siswa .Kita ingatkan juga, guru jangan bangga bila siswa tidak mampu menjawab soal soal latihan yang diberikan. Bila banyak siswa yang tidak mampu mencapai nilai KKM, itu gurunya yang bodoh,bukan siswa,begitu kita memotivasi guru, jelas Kepala SMAN 1 Baso yang juga anggota Bhayangkari Polres Bukittinggi.
Alhamdulillah, belum sampai 1 tahun,telah ada perobahan yang signifikan, baik disiplin siswa, guru, satpam, Tidak ada lagi guru yang berlomba lomba dalam berpakaian ke sekolah, Semunya berpakaian sesuai aturan pemerintah, terang Zulni Endrita M.Pd.
( Yus)
Komentar