Penulis: Marjeni Rokcalva
PADANG - Kepada Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Barat (Sumbar), Erman Rahman menyebutkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumbar menetapkan siaga darurat bencana banjir maupun banjir bandang dan longsor di seluruh kabupaten dan kota di wilayah itu.
Hal itu disampaikan Kepada Pelaksana BPBD Sumbar, Erman Rahman. Erman mengatakan, status tersebut ditetapkan melalui keputusan gubernur Sumbar berdasarkan perkiraan cuaca dari BMKG.
"Status siaga darurat bencana banjir, banjir bandang dan tanah longsor ditetapkan dari 20 Desember 2019 hingga 28 Februari 2020," kata Erman Rabu (24/25/2019).
Baca Juga
- Waspadalah! 98 Kasus TB Ditemukan di Kota Padang Panjang
- Waspadalah, Ada Akun Facebook yang Mencatut Nama Sutan Riska untuk Menipu
- Waspadalah! Gempa Senin Guncang Bukittinggi Dipicu Aktivitas Sesar Sianok
- BMKG: 8.264 Kali Gempa di Indonesia Sepanjang 2020, Waspadalah
- BREAKING NEWS: Waspadalah, Kota Padang Masih Berada di Zona Merah Covid-19
Erman mengatakan, selama status siaga Gubernur Sumbar Irwan Prayitno meminta kepada bupati dan walikota menginventarisasi daerah rawan bencana di daerah masing-masing. Kemudian, mengaktifkan pos siaga pada daerah rawan bencana untuk percepatan penanganan.
Selanjutnya, menginventarisasi dan memastikan kondisi peralatan kebencanaan yang dimiliki di masing-masing kabupaten dan kota dalam kondisi berfungsi.
Seterusnya, melakukan koordinasi dengan perangkat daerah, TNI, Polri dan relawan untuk mengantisipasi dampak bencana dan mengaktifkan rencana kontijensi sebagai rencana aksi dalam penanggulangan bencana.
"Satus siaga darurat bisa diperpanjang atau diperpendek sesuai dengan kebutuhan penyelenggaraan penanganan siaga darurat bencana di lapangan," sebut Erman.
Sementara itu, BMKG memperkirakan curah hujan di wilayah Sumbar masih berlangsung hingga April 2020.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika atau BMKG, Dwikorita Karnawati mengatakan curah hujan di wilayah Sumbar pada Januari 2020, masih tinggi yaitu antara 200 sampai 300 milimeter per bulan. Bahkan Maret curah hujan lebih tinggi yaitu mencapai 300 sampai 400 milimeter per bulan.
Hujan yang terjadi di wilayah kota Padang Sumbar pada Rabu kemaren menyebabkan banjir dan longsor serta pohon tumbang disejumlah lokasi di kota Padang.
Berdasar laporan BPBD Kota Padang, longsor terjadi di bukit lampu, jalan Raya Padang -- Painan. Material longsor terdir dari tanah, batu dan pohon kayu. Longsor menghambat akses jalan raya Padang -- Painan dan material longsor berupa batu besar menimpa satu unit mobil Kijang Pick Up. Dalam kejadian itu tiga korabn atas nama Lek, berusia 54 Tahun, Anton, berusia 40 tahun dan Armen, berusia 35 Tahun dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan medis.
Longsor juga terjadi di Daerah Tanah Runtuah Pampangan Nan XX RT 01 RW 12. Longsor menimpa 2 unit rumah atas nama Ratna berjumlah lima orang anggota Keluarga dan Sri memiliki tiga orang anggota keluarga.
Sementara, banjir terjadi di Kawasan Kampung Jurai Bungus Teluk Kabung dengan ketinggian air diperkirakan setinggi 30 CM.
Sedangkan Pohon Tumbang terjadi di enam lokasi, yaitu di Jalan Sutan Syahril, Kelurahan Mata Air, Kecamatan Padang Selatan. Jalan Raya Padang painan. Jalan Raden Saleh Kecamatan Padang Barat. Jalan Rumah tigo ruang, kelurahan Anduring Kecamatan Kuranji dan Jalan Kolang Bukit Gado-gado Kecamatan Padang Selatan. Mst
Komentar