Penulis: Yus | Editor: Medio Agusta
BUKITTINGGI - Pemko Bukittinggi melalui Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga ( Dis.Parpora) berikan pelatihan bagaimana pengelolaan homestay kepada 50 orang pelaku usaha dan Owner Homestay di Bukittinggi.
Pelatihan tersebut di gelar pada sebuah hotel di Bukittinggi selama 3 hari dari 28 Juni - 30 Juni,2022.
Kegiatan pelatihan yang dibiayai melalui Dana Alokasi Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik Dana Pelayanan Kepariwisataan 2022 itu, dibuka Walikota Bukittinggi Erman Safar, dihadiri ketua TP-PKK Bukittinggi Fiona Agyta Erman Safar,Kadis Parpora Bukittinggi Drs Hendri ME, dan Ketua Asosiasi Homestay Bukittinggi.
Baca Juga
- Pjs Wako Bukittinggi Bentuk Tim Terpadu Penegakan Tertib Sosial-Pencegahan Judi Online
- Untuk Memanjakan Wisatawan di Bukittinggi, Pjs Wali Kota Launching Info Wisata Berbasis Digital
- Pjs Wako Hani S Rustam Launching Portal TokoUMKM Bukittinggi
- Tingkatkan Kemampuan Literasi Anak, Kadivpas Sumbar Dwi Nastiti Launching E-Library Di LPKA
- Pemko Bukittinggi Gelar Gebyar Pelayanan Dukcapil Prima
Menurut Kadisparpora Bukittinggi Hendri, mengatakan, Kegiatan ini dimaksudkan Bagaimana homestay yang ada di Bukittinggi bisa menerapkan standarisasi sesuai ketentuan yang dapat memberikan pelayanan baik dan memberikan kepuasan pada tamu. Diharakan setiap homestay yang ada dalam memberijan pelayanan kepada pengunjung yang menginap, tetap berpegang pada Sapta Pesona, memberikan Rasa Aman, Tertib, Bersih, Sejuk, indah, Ramah Ramah dan Kenangan,sehingga tamu betah menginap,ujarnya.
Kadisparpora Kota Bukittinggi Hendri menginginkan Standarisasi pelayanan Homestay berdaya saing. Selama ini keberadaan homestay tidak dibagi bagi pada bagian homestay unggulan justru kepuasan diberikan meliputi Housekeeping dan lain sebagainya,ujar Hendri.
Sementara Wako Bukittinggi Erman Safar mengatakan, Sebagai kota wisata,kita harus menerapkan standarisasi usaha Homestay.
Kebijakan dan Program pembangunan kepariwisataan daerah adalah untuk pengembangan Homestay / Pondok Wisata. Dalam Sistem Kepariwisataan, Pengelolaan dan pelayan Homestay, diperlukan sistem penyelenggaraan sertifikasi kompetensi bagi pelaku pariwisata, SOP dan Sistem Administrasi House keeping perlu diterapkan dalam usaha homestay.
"Keberadaan Asosiasi homestay telah lama berdiri, harus membuat standar harga, sehingga tidak merusak harga dan harus memanfaatkan orang profesional dalam Asosiasi Homestay," ungkap Erman Safar.
Asosiasi melindungi kegiatan bisnis anggotanya, jika melanggar suatu waktu bisa dicabut, jika tidak sesuai dengan kesepakatan yang dibuat dan jangan jadikan Homestay sebagai Usaha Sampingan sebaliknya Usaha Utama,harap Wako.
Dalam pelatihan tersebut, Selain teori diberikan juga praktek Administrasi Housekeeping, Praktek Make up Room.
( Yus).
Komentar