Penulis: rifki/dega/lex | Editor: Marjeni Rokcalva
PADANG PANJANG - Shalat Iduladha Ahada (10/7/2022) di Padang Panjang berlangsung semarak. Jemaah tampak memenuhi Islamic Center (IC) yang jadi pusat ibada.
Tak hanya masyarakat Padang Panjang, banyak juga masyatakat dari luar Padang Panjang yang ikut melaksanakan Salat Iduladha.
Ikut juga melaksanakan salat, Wali Kota, H. Fadly Amran, BBA Datuak Paduko Malano, Wakil Wali Kota, Drs. Asrul, Ketua DPRD, Mardiansyah, A.Md, Kakan Kemenag, Drs. Alizar Chan, M.Ag dan Sekdako, Sonny Budaya Putra, A.P, M.Si.
Baca Juga
- Islamic Center Padang Panjang Dipadati Jemaah Tarawih
- Pj Wako Sonny Tinjau Pembangunan Rumah Imam di Islamic Center Padang Panjang
- Taman Bunga Islamic Center Padang Panjang Miliki Daya Tarik untuk Dikunjungi
- UMKM Turut Ramaikan Kajian Muslimah Ustazah Oki di Islamic Center Padang Panjang
- Salat Idulfitri 1444 H, Masyarakat Penuhi Islamic Center Padang Panjang
Sebelum melaksanakan salat, dalam sambutannya, Wako Fadly mengatakan, tahun ini merupakan momentum yang sangat istimewa bagi umat muslim. Setelah dua tahun tidak bisa melaksanakan ibadah haji dan Salat Iduladha secara berjemaah karena Covid-19.
Dengan momentum ini, Fadly mengajak untuk bersama-sama meningkatkan ketaqwaan dan bisa meresapi makna dari perayaan Iduladha 1443 H ini.
"Mari kita jalin hubungan Hablum Minallah dan Hablum Minannas dan mari kita introspeksi keislaman kita. Apakah sudah baik dan apa yang harus kita tingkatkan. Inilah makna dari kita berkumpul pada hari ini merayakan Iduladha," ucapnya.
Disebutkannya, beberapa waktu terakhir juga merebak wabah PMK (penyakit mulut dan kuku) yang melanda hewan ternak. Wabah ini sempat mengancam ketersedian hewan kurban di Indonesia termasuk Kota Padang Panjang.
Terkait hal tersebut, Fadly mengatakan, wabah ini dapat disikapi dengan baik tim dari Dinas Pangan dan Pertanian yang telah bergerak cepat melakukan upaya-upaya penanggulangan.
"Awal Juni ditemukan lima kasus PMK di Padang Panjang. Tiga di antaranya dinyatakan sebuh dan dua ekor sudah ditangani sesuai prosedur. Alhamdulillah tidak ditemukan lagi kasus PMK hingga saat ini. Lami pastikan hewan kurban di Kota Padang Panjang terbebas dari virus tersebut," jelasnya.
Sementara itu, Alizar Chan menyebutkan, perayaan Iduladha di Kota Padang Panjang tahun ini, pelaksanan kurban ada sebanyak 554 ekor sapi dan 13 ekor Kambing.
Pelaksanaan Salat Iduladha, bertindak sebagai imam, Rifdal Hamdani Al Hafidz, S.Pd dan dilanjutkan dengan khutbah dengan khatib, Ketua MUI, H. Zulhamdi, Lc, MA.
Menambah KeimananPeristiwa Kurban memberikan banyak pelajaran kepada umat islam. Baik dalam hal keagamaan maupun pendidikan keluarga. Makna dari perayaan Hari Raya Iduladha setiap tahunnya, sejatinya bertujuan untuk mempelajari hikmah kembali mengenai syariat Islam terkait dengan kurban sehingga dapat menambah keimanan seorang muslim.
"Selain karena ibadah haji yang disyariatkan di dalamnya, juga ada ibadah kurban yang bertujuan mengambil hikmah dari syariat kurban yang dilakukan Nabi Ibrahim AS. Di mana Nabi Ibrahim AS yang diminta Allah untuk berkurban. Singkatnya, anaknya (Nabi Ismail AS) diminta untuk "dikurbankan" hingga akhirnya Allah menggantinya dengan seekor kibas pada saat penyembelihan berlangsung," kata Ketua MUI Kota Padang Panjang, Zulhamdi, Lc., M.A saat memberikan khutbah usai Salat Iduladha di Islamic Center Padang Panjang, Ahad (10/7).
Lebih jauh, Buya Zulhamdi menyebutkan dari semua proses yang ada, minimal ada tiga pelajaran atau hikmah yang bisa diambil dari sejarah Nabi Ibrahim AS dan keluarganya ini. Di antaranya yaitu membentuk keluarga yang taat kepada Allah, komunikasi yang lancar antaranggota keluarga serta sabar dan ikhlas untuk menghadapi ujian hidup.
"Nabi Ibrahim AS sukses membentuk ketaatan atas keluarganya secara utuh. Dia tidak ingin taat sendiri, tapi dia berhasil membentuk anak dan istri yang juga taat kepada Allah. Cara Nabi Ibrahim AS membentuk keluarga yang taat kepada Allah kuncinya ada pada keteladanan. Sehingga saat Nabi Ismail AS diminta untuk disembelih oleh ayahnya, bukan saja karena dirinya, tapi juga karena ada iman dan ketaatan yang terhujam di dalam jiwanya. Tentu saja salah satu faktornya adalah keteladanan dari sang ayah," lanjutnya.
Nabi Ibrahim meskipun seorang Nabi dan yakin mimpinya dari Allah, tidak pernah memaksakan kehendak untuk langsung menyembelih anaknya. Dia memilih jalur diplomasi dan komunikasi dengan anaknya untuk menanyakan pendapat anaknya tentang mimpinya. Nabi Ibrahim yakin bahwa mimpi seorang nabi adalah sebuah wahyu, kemudian beliau mulai berdialog kepada anaknya, Ismail terkait dengan mimpi yang dialaminya. Diabadikan dalam Surah As Saffat Ayat 99-111.
"Singkatnya, dalam keluarga butuh komunikasi. Pada masyarakat butuh komunikasi. Bahkan hingga bernegara pun kita butuh komunikasi. Semakin bagus komunikasi kita, maka tidak jarang akan semakin bagus hubungan yang terjalin antara berbagai pihak," tambahnya.
Nabi Ibrahim, katanya lagi, juga tetap sabar dan ikhlas menjalani setiap ujian dari Allah itu. Nabi Ibrahim tahu, kalau semakin tinggi kadar keimanan seseorang, maka wajar ujiannya juga semakin tinggi.
"Sehingga pengorbanan yang begitu besar dari keluarga Nabi Ibrahim, bahkan untuk mengorbankan anak yang dicintainya pun dilakukannya. Ia juga bertawakal kepada Allah SWT. Dengan tawakalnya Nabi Ibrahim menjalankan perintah dan Allah tebus dengan hewan kurban yang besar sebagai pengganti," tutupnya. (rifki/dega/lex)
Komentar