Penulis: YN | Editor: Medio Agusta
Padang Pariaman,-- Vaksin merupakan antigen (mikroorganisma) yang diinaktivasi atau dilemahkan bila diberikan kepada orang yang sehat untuk menimbulkan antibodi spesifik terhadap mikroorganisma tersebut.
Terkait hal itu, Holding BUMN Farmasi Bio Farma melaksanakan uji klinis fase 3 Vaksin BUMN untuk pencegahan Covid-19 di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Padang Pariaman, Selasa (12/07) sebelum vaksin tersebut digunakan secara massal.
Vaksin BUMN tersebut sudah terdaftar di tahap pengembangan vaksin-vaksin WHO Covid-19 sejak Juni 2021 yang lalu. Vaksin BUMN ini merupakan buatan Indonesia, dan akan digunakan sebagai Vaksin primer, setelah mendapatkan izin Penguna Darurat (Emergency) Use Authorization/EUA dari Badan POM pada akhir Juli 2022.
Direktu Utama Bio Farma Honesti Basyir menyebutkan pelaksanaan uji klinis fase 3 ini, dilakukan setelah Bio Farma mendapatkan persetujuan pelaksanaan uji klinik (PPUK) untuk uji klinis fase 3 yang telah ditandatanagani oleh Kepala Badan POM RI.
Ia menyebutkan, jumalah relawan di Sumatera Barat ada mencapai 1.725 orang, dan terbanyak di Padang Pariaman, dan ini tidak terlepas dari kerja keras tim, pemerintah daerah, rumah sakit, Unand dan Polres Padang Pariaman.
"Ada empat pusat uji klinis fase 3 untuk Vaksin Covid-19 BUMN, yaitu di Padang Pariaman, Depok, Semarang, dan Makasar dengan target relawan mencapai 4.000 orang," sebut dia.
Ia menyebutkan uji klinis terhadap vaksin tersebut telah dimulai semenjak akhir tahun lalu dan hingga sekarang telah memasuki uji klilnis fase 3 belum menemukan efek samping yang bearti.
Perbedaan vaksin tersebut dengan vaksin Covid-19 yang telah masuk dan digunakan di Indonesia. Vaksin Covid-19 BUMN dikembangkan dengan metode Subunit Protein Rekombinan dan dijamin kehalalannya.
"Dari hasil uji kllinis 1 dan 2 sejauh ini Vaksin Covid-19 BUMN aman dan efektif dan dipastikan halal," sebut dia.
Ia menyebutkan, setelah uji klinis fase 3 dan mendapatkan izin dari EUA maka vaksin tersebut akan dijadikan booster untuk orang dewasa dan vaksin anak. Hingga saat ini pihaknya dapat meproduksi 120 juta dosis per tahun yang produksi itu dapat ditingkatkan jika diberikan penugasan oleh pemerintah.
Sementara itu, Wakil Bupati Padang Pariaman Rahmang mengatakan kehalalan vaksin selama ini salah satu kendala pelaksanaan vaksinasi di Indonesia khususnya di kabupaten itu.
"Ketika vaksin tiba di Indonesia yang diperdebatkan itu bukan kesehatannya tapi halal atau tidaknya. Karena itu kami mendukung vaksinasi halal yang dilakukan oleh Bio Farma," ujarnya.
Ia menyampaikan banyaknya keikutsertaan warga Padang Pariaman sebagai relawan uji klinis vaksin tersebut menunjukkan kecintaannya terhadap produk kesehatan dalam negeri. (YN)
Komentar