Penulis: andes/lex | Editor: Marjeni Rokcalva
PADANG PANJANG - Nabi Ibrahim AS satu-satunya nabi yang diperebutkan oleh berbagai agama, disebut juga sebagai Bapak Para Nabi. Bukan saja kita, Nabi Muhammad SAW pun juga banyak terinspirasi dan termotivasi dari sejarah dan kisah Nabi Ibrahim AS.
Nabi Ibrahim bukanlah seorang Yahudi dan bukan pula seorang Nasrani, tetapi dia adalah seorang yang lurus. Yaitu jauh dari syirik atau mempersekutukan Allah dan jauh dari kesesatan. Sekaligus muslim yaitu seorang yang berserah diri kepada Allah semata
"Beragam pelajaran bisa kita dapatkan dari perjalanan hidup Nabi Ibrahim untuk kita teladani," tutur H. Yendri Junaidi, Lc. MA, dalam Wirid Korpri yang diikuti ASN di lingkungan Pemko Padang Panjang di Masjid Islamic Center, Jumat (15/7).
Baca Juga
- Wirid Korpri Padang Panjang: Waspadai Tipu Daya Iblis Beserta Pasukannya
- Wirid Korpri Padang Panjang: Ada Enam Hal yang Merusak Ukhuwah Islamiyah
- Wirid Korpri Padang Panjang, Buya Ristawardi: Hijrah Mengharap Ridho Allah
- Wirid Korpri Padang Panjang: Seorang Muslim Jangan Pasrah dengan Takdir
- Wirid Korpri Padang Panjang: Syukuri Nikmat Walau Sekecil Apapun
Disampaikannya, Nabi Ibrahim mengajarkan kita untuk terus memurnikan keimanan kepada Allah, termasuk dengan mengasah logika untuk meneguhkannya.
Di sisi lain, sebagai ayah, Nabi Ibrahim sangat menghargai anaknya, Nabi Ismail. Dialog Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail ketika diperintah Allah untuk disembelih menggambarkan itu semua. Meski Nabi Ibrahim jelas diperintah oleh Allah, namun tidak serta merta menyembelih Nabi Ismail. Nabi Ibrahim bahkan bertanya kepada Nabi Ismail tentang pendapatnya.
Selain itu, Nabi Ibrahim mencontohkan keikhlasan untuk mengorbankan anak yang dicintainya di jalan Allah. Sanggup mengorbankan sesuatu yang kita cintai, seperti harta di jalan Allah dengan ikhlas adalah salah satu sifat orang bertakwa.
"Tentu masih banyak pelajaran yang dapat kita teladani dari Nabi Ibrahim. Sebagai hamba Allah, kita belajar untuk selalu memurnikan dan meneguhkan imam. Kita juga belajar keikhlasan dalam mengorbankan sesuatu yang kita cintai," paparnya.
Sementara itu, dalam kesempatan itu, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK), Yan Kas Bari, S.E, mengingatkan untuk selalu melaksanakan Gerakan Padang Panjang Tertib Arsip.
"Kemarin Pemko telah melaksanakan Bimtek Manajemen Risiko. Salah satu poinnya yaitu pentingnya pemetaan salah satu risiko hilangnya arsip pada pencipta arsip," ucapnya.
Dalam kesempatan ini, pihaknya juga meminta dukungan semua pihak agar bersama-sama turut menyukseskan acara Temu Penyair Asia Tenggara II yang akan berlangsung pada 30 November-3 Desember mendatang yang akan disemarakkan sejumlah kegiatan. (andes/lex)
Komentar