Catatan Kecil, Pro Kontra Logo MTQ Nasional XXVIII

Penulis: Marjeni Rokcalva

PERDEBATAN pro dan kontra maupun kritik yang dilontarkan teman-teman di media sosial atau dari mulut ke mulut seputar tampilnya logo terbaik MTQ Nasional ke XXVIII yang ternyata tampil apa adanya bahkan tidak berbobot. Ini harus dimaknai karena adanya semangat kebersamaan akan pentingnya arti dan makna logo pada suatu iven besar berbobot nasional itu. Terlebih logo untuk MTQ Nasional yang senantiasa dilaksanakan setiap ruang dan waktu.

Tapi secara visual dan kasat mata mengacu pada prinsip dan konsep logo secara umum -- maaf saya tidak bermaksud merendahkan penilaian dewan juri -- logo MTQ nasional ke XXVIII kali ini masih sangat sederhana dan sangat umum sifatnya.

Mengutip beberapa pendapat teman-teman, ia tak obatnya seperti stempel yang biasa dibuat atau diciptakan di tempat tempat umum. Seharusnya pihak panitia atau kelompok yang menanganinya dapat duduk bersama dengan ahli-ahlinya diantaranya melibatkan seniman seni rupa atau pengamat seni rupa di daerah ini sebelum lomba dimulai. Karena lomba pembuatan logo tak mungkin kita melepaskan orang-orang ahli dalam desain atau seni rupa secara umum.

Kita pun tahu bahwa di Sumatera Barat terkenal dengan seniman seni rupa yang hasil karya-karyanya kerap masuk dalam etalase peta seni rupa Indonesia, ternyata logo MTQ Nasional ke XXVIII sekarang tampil apa adanya, naif bahkan memalukan untuk ukuran logo dengan aktivitas besar di Indonesia seperti MTQ Nasional ke XXVIII itu dengan kondisi kekiniannya?.

Bagaimana pun logo yang baik adalah yang khas, sesuai, praktis, grafis dan sederhana dalam bentuk, dan dapat menyampaikan pesan sesuai dengan maksud dan tujuannya. Sebuah logo harus dapat dicetak dalam berbagai ukuran dan mengandung dua hal, yaitu baik secara konsep dan eksekusi.

Dalam prosesnya, memang tidak semudah yang dibayangkan. Seorang desainer dalam membuat satu buah logo memerlukan usaha yang sangat besar, ide kreatif, dan mengkombinasikan berbagai elemen untuk membuat logo yang ikonik. Sumatera Barat memiliki ikonik yang menarik untuk diangkat kepermukaan dengan nilai-nilai lokal geniusnya.

Meurujuk berbagai sumber dan literatur suatu logo yang baik tentulah memuat hal :

Original dan destinctive, artinya mempunyai ciri khas, unik dan memiliki daya pembeda yang jelas dengan logo lain.

Legible, Mempunyai tingkat keterbacaan yang tinggi ketika diaplikasi ke dalam berbagai ukuran dan media promosi.

Simple, Desain yang simple membuat logo menjadi lebih serbaguna dan mudah diingat. Logo yang bagus dapat menampilkan sesuatu yang unik tanpa harus berlebihan. Biasanya cenderung hanya menggunakan lambang tanpa ada tulisannya.

Memorable, Selain simple, desain logo yang efektif harus mengandung prinsip 'memorable'. Itu berarti mesti mudah diingat sehingga hanya dengan melihat logonya saja, orang langsung tahu nama merk/brand dari produk tersebut.

Easy associated with the company, artinya logo yang baik mudah untuk dihububungkan atau diasosiakan dengan jenis usaha atau kegiatan yang melambangkan citra suatu perusahaan atau organisasi tertentu.

Easily adabtable for all grafich media, artinya faktor kemudahan mengaplikasikan logo baik yang berbentuk fisik, warna maupun konfigurasi logo pada berbagai media grafis perlu diperhitungkan pada saat proses perancangannya agar terhindar dari kesulitan dalam penerapannya.

Persoalan sekarang karena lomba telah selesai, bahkan telah ada pemenangnya, mau dikemanakan hasil lomba yang ada ini? Diteruskan dengan hasil yang memalukan itu atau dibuat lagi iven lomba serupa dengan melibatkan orang-orang berkompeten, sebagai perancang lomba dengan segala ketentuan dan prosedurnya? (***)

Penulis: Muharyadi, Pendidik dan Pelukis

Loading...

Komentar

Berita Terbaru