SD N13 Bangko Sebagai Sekolah Penggerak, Siap Berkabolorasi Dengan Berbagai Pihak

Penulis: AA | Editor: Medio Agusta

Padang Aro, Guna mendukung pelaksanaan Kurikulum Merdeka di UPT Sekolah Dasar (SD) Negeri 13 Bangko Kecamatan Sungai Pagu Solsel, oleh Kepala Sekolah Dasar tersebut, telah dirancang program kearifan lokal atau tradisi lokal, gandang sarunai, kesenian tradisional, kegiatan qasidah dan beberapa kegiatan lainnya.

Hal tersebut dirangkum dalam sebuah program pembelajaran yang disesuaikan dengan kurikulum Merdeka yang sudah menjadi ketetapan untuk dilaksanakan disekolah penggerak.

Menurut Desri Hendra, S. Pd. M.M.Pd, " bahwa semenjak dirinya lulusnya sebagai Kepala Sekolah Penggerak, maka secara lansung, SD Negeri 13 Bangko yang dipimpinnya secara langsung sebagai sekolah penggerak.

Selain dirinya telah mengikuti worshoop, pelatihan dan lain sebagainya, Ia juga sudah melakukan rapat penetapan berbagai program terkait pelaksanaan Kurikulum Merdeka sebagai bahan acuan dalam pelaksanaan Proses Belajar Mengajar.

Bahkan berbagai strategi dan program pendukung pelaksanaan kurikulum tersebut juga sudah ditetapkan bersama dengan seluruh majelis guru, komite dan masyarakat disekitar sekolah.

Hal tersebut menjadi penting, dalam rangka suksesnya pelaksanaan pembelajaran bagi 92 orang murid dari 6 rombel yang akan dilaksanakan di sekolah yang terletak di Jorong Benteng, Nagari Bomas Koto Baru tersebut.

Menurut Desri Hendra, dalam pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila yang akan diterapkan di SD Negeri 13 Bangko itu, akan dilakukan secara fleksibel, dari segi muatan, kegiatan, dan waktu pelaksanaan.

Sedangkan Projek penguatan profil pelajar Pancasila itu sendiri merupakan kegiatan kokurikuler berbasis projek yang dirancang untuk menguatkan upaya pencapaian kompetensi dan karakter sesuai dengan profil pelajar Pancasila yang disusun berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan.

Selanjutnya projek penguatan profil pelajar Pancasila tersebut dirancang terpisah dari intrakurikuler. Artinya muatan dan kegiatan pembelajaran projek, tidak harus dikaitkan dengan tujuan dan materi pelajaran intrakurikuler.

Agar terwujudnya Harapan tersebut sekolah tentu melibatkan masyarakat berbagai pihak lainnya untuk merancang dan menyelenggarakan projek penguatan profil pelajar Pancasila tersebut.

Selain itu, sekolah saat ini juga tengah melakukan pembenahan berbagai kekurangan tenaga pendidik yang akan memasuki masa pensiun serta pembenahan sarana dan prasarana sekolah bersama Komite Sekolah Zul Asri, diantaranya untuk mengatasi kekurangan sarana MCK di sekolah, " pungkasnya. (AA)

Loading...

Komentar

Berita Terbaru