Penulis: AA | Editor: Medio Agusta
Padang Aro, Peserta Didik selain belajar maksimal dalam penguasaan materi pembelajaran setiap bidang studi pelajaran. Juga menjadikan tempat dan fasilitas belajar sebagai motivasi peningkatan hasil pembelajaran itu sendiri.
Seperti yang coba dilakukan oleh SMP Negeri 10 Solsel yang berada di Sungai Kalu Nagari Pakan Rabaa Utara. Guna menjadikan siswa lebih giat belajar, kegiatan pembelajaran tidak saja dilakukan diruang kelas, akan tetapi dilaksanakan di alam bebas.
Artinya, pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang dilakukan dialam bebas atau diluar kelas, tujuannya untuk mengindari kejenuhan anak belajar dengan metode ceramah. Belajar seperti bermain, tapi memiliki tanggungjawab menuntaskan setiap pelajaran.
" Jika mereka (peserta didik-red) belajar di luar kelas, diharapkan mereka akan punya kesempatan untuk rilek dalam menerima materi pembelajaran. Selain itu, kesempatan anak untuk berdialog atau bertanya kepada guru terkait dengan materi yang disampaikan akan lebih leluasa," kata Kepala SMP Negeri 10 Solsel, Zulkurnaen, S. Pd didampingi Wakil Kepala Sekolah, Irnayanti, S. Pd, Sabtu (6/8/2022).
Menurutnya, letak sekolah dapat menjadikan anak untuk bisa belajar di alam bebas, dan diharapkan mereka semua juga akan lebih mencintai alam, menjaga dan muaranya mereka semua akan peduli dengan lingkungan. " Apalagi Sekolah berada di daerah pinggiran hutan yang masih hijau dan asri," tambah Zulkurnaen.
Sementara itu, kegiatan pembelajaran untuk 156 orang peserta didik, dari enam rombel di SMP Negeri 10 Solsel dan 1 rombel kelas jauh di SMP Negeri 35 di Ulu Suliti, masih menerapkan Kurikulum 13 (Kurtilas). Adapun Kegiatan PBM didukung guru sebanyak 15 orang PNS, sebanyak 5 orang honorer ditambah 1 orang penjaga sekolah
Sedangkan untuk mendukung kurikulum Merdeka sebagai kurikulum terbaru yang berisikan penguatan profil Pancasila, pihaknya akan melaksanakannya melalui kegiatan ekstrakurikuler. Artinya melalui beberapa kegiatan ekstrakurikuler, para peserta didik akan diberi penguatan tentang profil Pancasila tersebut," tambahnya.
Menurutnya, melalui ekskul, olahraga cabang volly dan basket, serta kegiatan Pramuka dan dan kegiatan UKS, semua peserta didik akan diberikan penguatan tentang profil Pancasila.
Bahkan melalui kegiatan keagamaan seperti, shalad duha setiap hari, shalad berjamaah setiap Zuhur, serta setiap hari selasa melaksanakan kegiatan literasi membacakan suatu cerita dan anak-anak lainnya akan meringkas, juga salah satu sarana untuk penyajian materi produk pancasila selain untuk peningkatan daya nalar bagi semua peserta didik," jelas Zulkurnaen.
Rutinitas lain yang diterapkan disekolah dengan pelaksana setiap lokal secara bergiliran antara lain, setiap hari Rabu melaksanakan tadarus dan membaca ayat-ayat pendek, jelang masuk kelas. Kemudian setiap hari Jumat siap shalad duha dilaksanakan kulkum, dan setiap hari Sabtu kegiatan senam pagi.
Pada intinya, pembelajaran di sekolah yang terletak di Sungai Kalu tersebut oleh Zulkurnaen bersama-sama dengan guru, komite serta masyarakat disekitarnya akan berupaya terus membangun mutu pendidikan, bahkan melalui kegiatan belajar di alam menjadi salah satu model yang sangat cocok untuk diterapkan.
Muaranya murid disini kedepan diharapkan akan lebih kreatif dalam belajar serta akan lebih mengenal dan mencintai lingkungan serta peduli dengan alam disekitarnya. Akhirnya lulusan disekolah ini tentu akan termotivasi untuk melanjutkan pendidikan ke sekolah yang lebih baik lagi," harapnya. (AA)
Komentar