Penulis: Marjeni Rokcalva
SUMANI - Orang Minang tak ada yang tidak kenal dengan Katupek Pitalah. Kuliner khas untuk sarapan pagi ini, berasal dari Nagari Pitalah Kecamatan Batipuh, Tanah Datar. Namun, biasanya, juga banyak dijual di berbagai pasar tradisional di Sumatera Bara. Misalnya, di pasar Sumani Kabupaten Solok.
Pedagang Katupek ini mulai menggelar dagangannya sejak pukul 06.00 WIB bahkan tak jarang sebelum itu. Begitu buka mereka mulai sibuk melayani pembeli.
"Kalau pagi biasanya para pedagang di pasar ini maupun pelaku usaha di pasar ini," ujar Eli salah satu pedagang saat ditemui, Minggu, 29 Desember 2019. Setelah siang baru pengunjung pasar yang datang membeli, dan tak jarang juga kaum Bapak yang datang hanya untuk membeli Katupek Pitalah, imbuhnya.
Baca Juga
Memang benar adanya, seperti Iswanto warga komplek Balitbu Sumani yang pagi ini berburu kuliner disela mengantar istrinya berbelanja. Katupek Pitalah memiliki ciri dan citarasa yang khas. Seperti gulai Katupek pada umumnya, isinya berupa Cubadak (Nangka), Rebung, dan Lobak. Sedangkan untuk bumbu merupakan bumbu gulai masakan Minang pada umumnya, hanya kunyitnya lebih terasa sehingga gulai terlihat lebih kuning dan kental.
Yang jadi ciri khasnya adalah potongan Cubadak yang lebih besar dari gulai lotong pada umumnya. namun begitu Cubadak tetap enak dikunyah karena teksturnya yang lembut. Begitu juga dengan Katupeknya ukuran lebih besar dibanding Katupek sate pada umumnya.
Yang tak kalah menarik adalah harga yang ekonomis, satu porsi hanya dikenakan lima ribu rupiah atau enam ribu rupiah bila ditambah kerupuk ubi atau miehun.
Nikmatnya menyantap Katupek Pitalah ditengah keriuhan pasar.
Ciri khas lainnya pedagang Katupek Pitalah adalah gulai ditarok dalam periuk tanah ukuran besar, sementara Katupek digantung di tonggak Payung tempat berjualan.
Pembeli disediakan tempat duduk dari Palanta Bambu yang dibuat melingkar mengelilingi meja tampet Gulai dan kerupuk. Tak jarang pula pembeli minta tambah kuah atau potongan Rebung dan Cubadak saat bersantap. Sebagian pedagang juga menyedian agar-agar sebagai "ubek padeh".
Kala lebaran datang, Katupek Pitalah juga incaran bagi perantau yang tengah pulang kampung. Sambil bernostalgia mereka menikmati Katupek ditangah pasa.
F.MoentjakSumber: suhanews.co.id
Komentar