Tanah Bermasalah, Pemilik Lahan Segel SMP Unggul Dharmasraya

Penulis: Eko | Editor: Marjeni Rokcalva

DHARMASRAYA - Dengan tidak ada kejelasan masalah tanah yang berdiri di SMPN Unggul Kabupaten Dharmasraya, beberapa warga yang mengklaim tanah miliknya melakukan penyegelan terhadap pintu masuk sekolah tersebut, Kamis (18/08/2022).

Salah seorang pemilik tanah Andrimal Malik saat di temui awak media setelah melakukan penyegelan terhadap pintu masuk SMPN Unggul Kabupaten Dharmasraya tersebut mengatakan, permasalahan tanah ini yang ada bangunan gedung sekolah SMPN Unggul Kabupaten Dharmasraya belum juga tuntas atau ganti rugi yang mana permasalahan tanah ini sejak tahun 2001 lalu hingga saat ini belum tuntas.

"Selama ini kami selaku pemilik tanah dari kaum kami kaget tidak pernah melakukan jual beli tanah untuk pembangunan sekolah ini. Seharusnya pihak Pemerintah Kabupaten atau Dinas Pendidikan menyelesaikan dulu mana sertifikat tanah yang sah dari pemiliknya yang resmi jangan asal membeli dari pihak yang lain karena belum selesai atau belum tuntas masalah tanah ini. Terpaksa kami melakukan penyegelan dalam batas waktu yang belum ditentukan," tegas Andrimal Malik.

Sementara itu, Kepala Sekolah SMPN Unggul Kabupaten Dharmasraya, Asridal, S.Pd., yang di temui awak media di ruangannya mengatakan, Saya selaku kepala sekolah disini yang baru menjabat beberapa bulan lalu tidak tahu tentang permasalahan tanah ini.

Kemudian beberapa hari yang lalu ada salah seorang yang mengaku atau pemilik tanah ini datang ke sekolah dengan memberikan surat. Setelah kami baca-baca dengan intinya permasalahan tanah pada bangunan SMPN Unggul Dharamasraya ini yang belum tuntas, saya selaku kepala sekolah di sini yang baru bertugas tentu tidak ada wewenang kami untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Dan kemudian surat tersebut kami antar ke Dinas Pendidikan Kabupaten Dharmasraya untuk dilanjutkan. Kami sudah memberitahukan kepada pemilik tanah yang datang ke sekolah kami tersebut untuk tidak melakukan penyegelan terhadap sekolah kami karena mengingat jumlah pelajar di sekolah ini lebih kurang 276 orang jangan sampai terganggu.

"Harapan kami, permasalahan tanah ini harus secepat-cepatnya untuk diselesaikan secara tuntas karena ini menyangkut dengan dunia pendidikan dan generasi yang mencapai cita citanya kedepanya," ucap Asridal. (Eko)

Loading...

Komentar

Berita Terbaru