Penulis: YN | Editor: Medio Agusta
Padang Pariaman -- Kelompok perempuan dan generasi millenial binaan ECHO-Green yang ada di Kecamatan Batang Anai, Kecamatan Lubuak Alung dan Kecamatan Ulakan Tapakih, Kabupaten Padang Pariaman mengikuti kegiatan studi banding antar kelompok, untuk mempromosikan inisiatif ekonomi hijau oleh kelompok petani tersebut. Kegiatan ini dilaksanakan di dua tempat yaitu demplot Nagari Kampunag Galapuang Ulakan dan demplot kelompok Harmonis, Nagari Padang Toboh Ulakan, pada Rabu (31/8).
Kegiatan studi banding yang didanai oleh Uni Eropa hari ini dalam rangka memfasilitasi nagari lainnya untuk belajar tentang pengelolaan konsep ekonomi hijau mulai dari perencanaan hingga pemasaran. Seperti untuk diketahui bahwa ekonomi hijau adalah : aktifitas ekonomi yang mampu meningkatkan kesejahteraan dan keadilah sosial. Ekonomi hijau ingin menghilangkan dampak negatif pertumbuhan ekonomi terhadap lingkungan dan kelangkaan sumberdaya alam khsusnya dibidang pertanian
SDC Subdistrik Koordinator Echo Green Kecmatan Ulakan Tapakih Lusi Anggrayni menyebutkan, program ECHO-Green sudah dijalankan sejak 2020 di 3 kec. Padang Pariaman (Kec. Batang Anai, Kec. Ulakan Tapakih, kec. Lubuak Alung) bertujuan untuk mempromosikan inisiatif ekonomi hijau oleh petani perempuan dan generasi muda di sektor pertanian dalam rangka meningkatkan produktivitas pertanian, ketahanan pangan, kesempatan kerja yang layak dan pertumbuhan ekonomi yang inklusif guna mendukung pencapaian SDG 2, SDG 5, dan SDG 8.
Baca Juga
"Kegiatan hari ini dalam rangka memfasilitasi nagari lainnya untuk belajar tentang pengelolaan konsep ekonomi hijau mulai dari perencanaan hingga pemasaran," sebut Lusi Anggrayni.
Ia menyebutkan, bahwa ekonomi hijau adalah aktifitas ekonomi yang mampu meningkatkan kesejahteraan dan keadilah sosial. Ekonomi hijau ingin menghilangkan dampak negatif pertumbuhan ekonomi terhadap lingkungan dan kelangkaan sumberdaya alam khsusnya dibidang pertanian.
Kegiatan studi banding yang didanai oleh Uni Eropa hari ini, sebut dia, peserta diharapkan dapat mengetahui konsep pengelolaan ekonomi hijau yang dikembangkan di demplot Nagari Ketaping dan Nagari Sungai Buluah Utara.
Selain itu, dapat melihat proses dan praktek pengembangan pertanian ramah lingkungan yang dikembangkan didemplot dan mengetahui alur pemasaran dan pengembangn produk, dan adanya tukar pembelajaran pegelolaan konsep ekonomi hijau yang telah dilakukan di demplot masing-masing peserta.
"Untuk demplot di nagari Kampuang galapuang ulakan ini, kegiatan yang sudah dilakukan selama ini disampaikan oleh Tenaga ahli pertanian Lokal yang sudah dibina oleh program ECHO-Green yaitu Ali dan Jamal," sebut Lusi yang didampingi SDC Kecamatan Batang Anai, dan SDC Kecamatan Lubuk Alung.
Ketua kelompok Generasi Millenial Nagari Kampunag Galapuang Ulakan Ali menyebutkan, konsep ekonomi hijau yang dikembangkan adalah produksi VCO dan turunanya dalam hal ini sabun natural.
"Pemilihan konsep ini didasari bahwa berdasarkan data statistik BPS, maka untuk bahan baku di Kecamatan Ulakan Tapakis cukup tersedia untuk diolah menjadi VCO. Diketahui pengolahan kelapa menjadi produk turunannya sangat menguntungkan secara ekonomi," sebut Ali.
Sementara itu, tenaga ahli pertanian lokal Jamal menyebutkan, memulai aktifitas pengolahan kelapa menjadi VCO pada awal tahun 2021 secara otodidak.
Tidak sampai disitu, sebut dia, yang dilakukan juga mengemas VCO kedalam botol ukuran 100ml dan 250ml serta ditempeli label produk yang eye catching.
"Dalam rangka menambah value dari VCO ini maka, akan diproses ke dalam beberapa produk turunan seperti sabun organik. Dimana untuk bahan baku utamanya ialah minyak VCO yang berfungsi penghasil busa dan memperkeras sabun," jelasnya.
"Untuk pemasaran produk, saya mencoba menawarkan kepada tetangga serta merambah ke pasar virtual namun belum maksimal. Untuk kemasan 100ml VCO dijual seharga Rp. 30.000-, dengan biaya per pcs sekitar Rp. 10.000-, (diluar biaya tenaga kerja). Tetangga sekitar, sebut dia lebih lanjut, sudah melakukan pembelian ketiga dan keempat dengan pesanan yang lebih banyak dari sebelumnya," sebut dia.
Tidak hanya, minat untuk belajar memproduksi minyak VCO oleh masyakarat mulai tumbuh. Hal ini tercatat sekitar kurang lebih 25 orang tetangga Jamal terdaftar untuk mengikuti pelatihan VCO yang digarap oleh Pemerintah Walinagari setempat dari generasi millebial.
Kegiatan di demplot Nagari Padang Toboh Ulakan dilakukan siang. Proses kegiatan juga sama dilakukan seperti di demplot Nagari Kampuang Galapuang Ulakan. Buk Ani tenaga ahli loka memberikan informasi tentang konsep ekonomi hijau yang dikembangkan di demplot.
"Jagung dan sinkong akan menjadi komoditi yang dibudidayakan untuk demplot nagari padang toboh ulakan. Hal ini berdasarkan dengan diskusi dengan kelompok perempuan tani," kata Ani.
Berkaca dari pengalaman kelompok perempuan tani yang sudah melakukan budidaya serupa sebelumnya. Sedangkan Singkong, untuk kegiatan ini akan ditanam disekeliling demplot jagung.
Diharapkan sembari menunggu jagung panen, daun singkong sudah bisa dipanen oleh kelompok perempuan tani. Hal ini menjadi penyangga untuk tambahan biaya sehari-hari dalam rumahtangga tani.
Ia menyebutkan, dua komoditi diatas sangat dekat dengan perempuan baik mulai dari budidaya hingga pasca panen. Untuk pasca panen dari Jangung akan diolah menjadi aneka cemilan seperti, perkedel dan sebagainya.
Karena jagung sebelumnya gagal kemudian di tukar ke penanaman tanaman hortikultura seperti cabe rawit, tomat dan cabe keriting.
"Echo green juga telah menfasilitasi pelatihan pembuatan kompos dan pembibitan dari bahan-bahan yang ada di dapur," sebut dia.
Kondisis tanah yang berbatu membuat pertumbuhan cabe dan tanaman lainnya terhambat dan sekarang cabe di pindahkan ke pot lokasi lahan sebelumnya ditanamai singkong.
Selain melihat tanaman disekitar demplot, kegiatan studi banding juga diisi dengan diskusi dan tanya jawab tentang pengembangan budidaya oleh masing-masing peserta.
Tentu saja kegiatan ini dapat menambah pengetahuan peserta dan belajar khususnya bagai mana melakukan kegaitan pertanian dengan konsep ramah lingkungan dan berkelanjutan.(YN)
Komentar