Penulis: Yus | Editor: Medio Agusta
BUKITTINGGI - Capaian imunisasi pada anak di Kota Bukittinggi masih tergolong rendah,bahkan cenderung terjadi penurunan sejak tahun 2021. Capaian imunisasi hanya mencapai 53,1% dari target 95 persen.
Hal itu diungkapkan Kadis Kesehatan Kota Bukityjnggi Linda Faroza dalam laporanya pada Rakor evaluasi pelaksanaan imunisasi dan BIAN 2022.
Rakor dalam rangka evaluas pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) tahun 2022 itu, dipimpin langsung Wali Kota Bukittinggi Erman Safar, di Aula Balaikota, Senin (12/09).
Baca Juga
- Pjs Wako Bukittinggi Bentuk Tim Terpadu Penegakan Tertib Sosial-Pencegahan Judi Online
- Untuk Memanjakan Wisatawan di Bukittinggi, Pjs Wali Kota Launching Info Wisata Berbasis Digital
- Pjs Wako Hani S Rustam Launching Portal TokoUMKM Bukittinggi
- Tingkatkan Kemampuan Literasi Anak, Kadivpas Sumbar Dwi Nastiti Launching E-Library Di LPKA
- Pemko Bukittinggi Gelar Gebyar Pelayanan Dukcapil Prima
Lebih lanjut Kepala Dinas Kesehatan Bukittinggi, Linda Faroza, menjelaskan,
Imunisasi dasar lengkap di Bukittinggi hingga bulan Juli 2022 lalu,seharusnya sudah tercapai 64 persen,namun realisasinya baru 24 persen.
Untuk imunisasi lanjutan, hingga Juli baru mencapai 23 persen, sementara target seharusnya pada akhir bulan yang sama sudah mencapai 53 persen. Dampak dari rendahnya capaian imunisasi itu, banyak anak-anak terjangkit penyakit yang biasanya dapat diatasi dengan imunisasi, ungkapnya.
Selain itu, terjadi Kejadian Luar Biasa (KLB) campak dengan 245 kasus. Dimana, 73 persen terjadi pada anak yang tidak diimunisasi,tambah Linda.
"Untuk itu, dibutuhkan upaya maksimal, dalam pelaksanaan BIAN yang sudah dilakukan sejak Mei hingga September ini. Karena capaian BIAN di Bukittinggi baru mencapai 16 persen," ungkap Kadis Kesehatan Kota Bukittinggi Linda Faroza.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Sumbar, dr. Lila Yanuar, mengatakan, capaian imunisasi di Bukittinggi tidak terlalu baik. Jumlah penerima imunisasi Bukittinggi dinilai tidak terlalu banyak, namun capaiannya masih rendah.
"Ini harus kita sikapi bersama. Imunisasi ini awalnya tidak pernah jadi perhatian khusus. Karena penyakit yang biasa dicegah dengan imunisasi sudah lama tidak ada. Namun, karena capaian imunisasi rendah, akhirnya banyak anak anak terjangkit penyakit. Padahal, jika capaian imunisasi 85 persen, akan tercapai herd immunity. Anak kita terlindungi," ungkapnya.
Wali Kota Bukittinggi, Erman Safar,pada kesempatan itu menyampaikan, butuh intervensi yang kuat untuk memberikan imunisasi pada anak.
Karena imunisasi ini, banyak manfaatnya bagi anak anak.
Untuk itu, Wako perintahkan setiap sekolah dari tingkat SD dan SMP memfasilitasi nakes untuk lakukan imunisasi. Pada Jumat (16/09) imunisasi di sekolah se Kecamatan ABTB. Hari Sabtu (17/09) imunisasi di sekolah se Kecamatan MKS. Hari Senin (20/09) imunisasi di sekolah se Kecamatan GP, tegas Erman Safar.
Wako juga mengingatkan agar dinas terkait meningkatkan sosialisasi terkait imunisasi ini. Sosialisasikan juga Dampak dari tidak diimunisasi terhadap anak, sangat buruk bagi kesehatan mereka, ingat Wako.
"Ini harus ditekankan kepada orang tua. Sosialisasi harus dimaksimalkan. Kesehatan warga harus jadi program prioritas pemerintah," tegasnya.
( Yus )
Komentar