Penulis: Yus | Editor: Medio Agusta
BUKITTINGGI - Pemerintah Kota Bukittinggi secara resmi tandatangani komitmen program smart city.
Penandatanganannya, dilakukan Wali Kota, Erman Safar, Wakil Wali Kota,Marfendi, Ketua DPRD,beny Yusrial dan seluruh Kepala SKPD, di Hotel Balcone, Selasa (27/09).
Wali Kota Bukittinggi, Erman Safar, menyampaikan smart city ini merupakan kolaborasi antara gagasan dan aksi.
Baca Juga
- Warga Kelurahan Kotopanjang Padang Sepakat Menangkan Paslon Y.B.Dt. Parmato Alam - Ahmad Ridha.
- Pjs Wako Bukittinggi Kunjungi Warga Positif TB Dan Berikan Motivasi Agar Minum Obat Berkelanjutan
- Pjs Wako Bukittinggi, Dorong Percepatan Digitalisasi Informasi Pariwisata dan Promosi UMKM
- Seluruh Dinas Dukcapil se Sumbar Wajib Buka Layanan KTP-el Pada Hari-H Pilkada 2024
- Pjs Ketua TP PKK Ny.Hj, Merry Hani Rustam Buka Pelatihan Tata Rias DWP Kota Bukittinggi
Dengan empat kali pertemuan, setiap SKPD harus dapat memahami konsep smart city.
"Secara populasi, masyarakat sudah siap menerima transformasi teknologi. Untuk itu, pemerintah harus bisa memfasilitasi itu. Intinya bagaimana masyarakat dipermudah dalam pelayanan. Tidak perlu lagi harus datang ke kantor untuk mengurus administrasi. Jika tidak paham, program ini tidak akan jalan," ujar Erman.
Wako mengucapkan terima kasih atas dipilihnya Kota Bukittinggi menjadi satu dari 50 kabupaten kota se Indonesia yang menandatangani kesepakatan menuju kota cerdas.
Kepala Diskominfo Bukittinggi, Erwin Umar, menjelaskan, bimtek penyusunan masterplan smart city ini dilaksanakan sebanyak 4 kali, sejak Juni 2022 lalu. Dimana setiap SKPD menyusun masterplan menuju Kota Cerdas 2022 Bukittinggi, didampingi oleh Kementrian Kominfo.
"Pemko Bukittinggi mendapat pendampingan dari Kemenkominfo terhadap pengembangan 6 pilar utama smart city. Smart governance, smart people, smart mobility, smart living, smart economy dan smart environment," jelasnya.
Tim ahli, Harya Widiputra, menegaskan, bahwa smart city bukan hanya terkait pengadaan atau pembangunan TIK, namun lebih kepada kemampuan sebuah kota melalui pemerintah daerahnya, memberikan layanan pada masyarakat. Sehingga urusan smart city, bukan hanya tanggung jawab Kominfo, tapi menyentuh seluruh SKPD.
"Saat ini masterplan sudah tersusun dari enam pilar utama. Isinya berbagai rencana kerja dan inovasi dari setiap SKPD di lingkungan Pemko Bukittinggi," ujarnya.
( Yus ).
Komentar