Penulis: MR | Editor: Marjeni Rokcalva
BUKITTINGGI - Sebagai salah Anggota DPRD Sumbar dari Dapil II (Padang Pariaman dan Kota Pariaman), Jasma Juni (JJ) Dt. Gadang merasa terpanggil ikut mengambil peran guna mendukung dan menumbuhkan wira usaha baru, dalam kerangka peningkatan dan pengembangan ekonomi kerakyatan di Sumatera Barat, terutama di Kabupaten Padang Pariaman dan Kota Pariaman.
Hal ini sejalan dengan Gerakan yang dicanangkan Pemprov Sumbar dalam rangka menumbuhkan 100 ribu Entrepreneur/Wira Usaha baru di Sumbar. Gerakan ini hendaknya disambut baik. Karena hal ini akan menggerakkan perekonomian di tengah masyarakat guna mencapai kesejahteraan bersama.
Demikian penegasan yang disampaikan JJ Dt Gadang dihadapan 100 peserta Bimtek Sadar Wisata 2022 Angkatan II bertemakan, Peningkatan Peran Serta Masyarakart dalam Pengembangan Kemitraan Pariwasata yang digelar Dinas Pariwisata Sumbar selama dua hari, Selasa hingga Rabu (27 s/d 28) September 2022 di Hotel Santika Kota Bukittinggi. Para peserta terdiri dari Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) dan Pengamat/Pemerhari Pariwisata.
Baca Juga
Untuk itu, sambung JJ Dt Gadang, salah satu cara yang ia tempuh guna mendukung gerakan diatas, dengan menempatkan dana Pokir sebaga anggota dewan dalam kegiatan Bimtek Sadar Wisata 2022 dalam jumlah lumayan besar.
JJ Dt Gadang saat melepas peserta Bimtek ke Desa Wisata Sungai Batang Maninjau.
"Tujuan kegiatan ini tak lain dalam rangka menambah wawasan dan pengetahuan para anggota Pokdarwis, Pelaku Usaha Pariwisata dan tokoh masyarakat dalam rangka pengambangan kepariwisataan di lokasi masing-masing yang berada di Kabupaten Padang Pariaman," ujar Anggota Fraksi Gerindra ini.
Anggota Komisi III DPRD Sumbar ini berharap, setelah mengikuti Bimtek ini peserta bisa membawa pengetahuan dan wawasan yang didapat untuk membangun pariwisata di nagari-nagari yang ada di Kabupaten Padang Pariaman.
"Semua peserta diharapkan menjadi mentor dalam pengembangan pariwisata di nagarinya. Sehingga berdampak luas dalam membantu perekonomian di tengah masyarakat," tambahnya.
Sementara itu, Kasubbid Pengembangan Sumber Daya Pariwisata Dispar Sumbar, Anastasia, mewakili Kadis Pariwsata Sumbar, mengatakan, Bimtek ini dilakukan merupakan bagian dari program Pemprov Sumbar untuk mencetak sekitar 100 ribu wirausaha di Sumbar yang merupakan salah satu programa Gubernur dan Wakil Gubernur Sumbar. Untuk tahun 2022 ini, ditargetkan bisa melahirkan 1.850 orang entrepreneur di Sumbar.
"Jadi, dalam kegiatan ini kita memberikan wawasan tentang bagaimana membangun dan meningkatkan sadar wisata dan peran serta masyarakat dalam pengembangan kemitraan pariwisata," kata Anastasia,
Peserta Bimtek Sadar Wisata saat diterima Pengelola Desa Wisara di Kantor KAN Sungai Batang.
Pedomani Sapta PesonaRaseno Arya, yang tampil sebagai salah seorang pemateri menyebutka, mengelola kawasan wisata selalu berpedoman kepada Sapta Pesona. Dimana Sapta Pesona ini terdiri dari unsur-unsur Keamanan, Ketertiban, Kebersihan, Kesejukan, Keindahan, Keramahan, dan Kenangan.
"Hendaknya setiap wisatawan yang datang ke lokasi wisata mendapatkan semua unsur di atas, terutama sekali mendapatkan kenangan berarti dan baik setelah berkunjung," kata Mantan Asisten Deputi Kementrian Pariwisata RI.
Ia juga menyebutkan pengalaman mengelola Tour de Singkarak selama ini, adalah dalam rangka mengenalkan dan memberikan kenangan kepada dunia internasional tentang kawasan wisata yang ada Provinsi Sumatera Barat.
Peserta Bimtek Sadar Wisata foto bersama di depan Kantor KAN Sungai Batang.
"Kita perkenalkan keindahan alam, dengan keaslian lokasi, kuliner, budaya, adat dan norma yang sudah ada," katanya.
Pemateri lain juga tampil yakni Ritno Kurniawan, pengelola Desa Wisata Salibutan Lubuk Alung atau yang lebih dikenal dengan Desa Nyarai terletak di kecamatan Lubuk Alung Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat. Ia menceritakan perjalanan panjang nan berliku, bagaimana mengelola dan memasarkan kawasan wisata Air Terjun Nyarai yang merupakan salah satu air terjun setinggi 8 meter ini terletak di kawasan Hutan Gamaran Salibutan Lubuk Alung Cagar Alam Nasional Bukit Barisan.
Pemateri lain yang tampil yakni seorang akademisi bernama M. Fadhly, M.Sn dengan tema, Membangun Parawisata Berbasis Masyarakat yang Berdaya Saing (Mengkreasikan Event Budaya Masyarakat).
Berkunjung ke Desa Wisata Sungai Batang Maninjau
Usai menerima materi pelatihan selama satu hari penuh, hari kedua peserta dibawa melihat lokasi desa/nagari wisata Sungai Batang yang terletak di Danau Maninjau, Kecamatan Tanjung Raya, Agam. Di lokasi ini, peserta disambut Wali Nagari, Ketua KAN, Pokdarwis Sungai Batang. Usai bertemuan, peserta dibawa berkujung ke Museum Hamka dan melihat pemandangan Danau Maninjau dan mencicipi kuliner khas, seperti palai dan paiyek yang terbuat dari ikan Rinuak. Juga bisa mencicipi pensi dan makanan khas lainnya.
Untuk diketahui, sebelum sampai ke Sungai Batang, peserta harus melewati kawasan kelok 44 nan eksortis dan menantang yang terbentang dari Puncak Lawang hingga Tepian Danau Maninjau. Jalan yang menantang ini, memberikan sensasi lain bila berkunjung ke kawasan Danau Maninjau. (MR)
Komentar