Penulis: Do | Editor: Medio Agusta
LIMA PULUH KOTA - Sektor pertanian tetap menjadi tulang punggung pertumbuhan ekonomi di Sumatera Barat. Hal itu ditunjukkan dengan titik berat program di masing-masing daerah yang diarahkan untuk memberdayakan sumberdaya lahan dan pelaku utama/petani. Lembaga perguruan tinggi sebagai gudang pengetahuan dan inovasi diminta untuk berperan lebih banyak dalam mengakselerasi pertumbuhan sektor pertanian yang bermuara kepada kemandirian pangan dan kesejahteraan petani.
Demikian pokok-pokok pikiran Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi dan Bupati Limapuluh Kota Safaruddin Dt.Bandaro Rajo ketika memberikan sambutan pada Seminar Nasional 2022 Politeknik Pertanian (Politani) Negeri Payakumbuh, di Gedung Serba Guna Politani, Tanjung Pati, Selasa (27/09/2022).
Bupati Safaruddin menyampaikan Pemerintah Kabupaten Limapuluh Kota sangat mengapresiasi Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh (PPNP) yang secara intensif melaksanakan kegiatan produktif untuk bersama membangun Limapuluh Kota. Ia yakin iven ini akan memberikan informasi, inovasi, pengetahuan untuk membangun Kabupaten Limapuluh Kota di bidang pertanian serta mewujudkan kesejahteraan petani dan kemandirian pangan nasional berkelanjutan.
Baca Juga
- Tenun Lima Puluh Kota Terima Penghargaan OVOP Bintang 3 Dari Kementerian Perindustrian
- Antisipasi Kenaikan Harga Bahan Pokok, Pemkab Lima Puluh Kota Gelar Gerakan Pangan Murah
- KPU Lima Puluh Kota Gelar Debat Publik Putaran Kedua Calon Bupati dan Wakil Bupati
- Menuju Keamanan Transaksi Digital Limapuluh Kota, Diskominfo Laksanakan Konsultasi Segel Elektronik
- Situjuah Batua Dinobatkan Desa Percontohan Anti Korupsi Indonesia
Bupati juga menjelaskan, sejauh ini Pemkab Limapuluh Kota senantiasa berinovasi dalam pembangunan pertanian untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan kemandirian pangan. Diantaranya adalah pelepasan varietas unggul lokal, penerapan teknologi budidaya seperti sistem tanam padi dan jagung, pengembangan lahan jagung maupun pelaksanaan sekolah lapangan bagi kelompok pertanian.
"Pemda terbuka menjalin kerjasama dengan universitas terutama PPNP terkait inovasi teknologi terbarukan maupun pengendalian organisme pengganggu tanaman," tuturnya.
Sementara Gubernur Mahyeldi dalam penyampaiannya membahas tentang meningkatkan pendapatan petani, promosi program unggulan sumbar sejahtera untuk pembangunan pertanian berkelanjutan.
"Serangkaian program pembangunan sektor-sektor tersebut dipromosikan sebagai Program Unggulan Sumbar Sejahtera agar Program itu terwujud mencapai peningkatan pendapatan petani," ujarnya. Ia menjelaskan sekitar 57 persen penduduk Sumatera Barat bergerak di sektor pertanian, perikanan dan kegiatan untuk kehutanan. Disektor itu memberikan kontribusi sebesar 21,71 persen untuk pertumbuhan ekonomi Sumatera Barat pada tahun 2021 (BPS Sumbar, 2022).
Kesejahteraan petani memang perlu diutamakan agar petani Sumatera Barat menjadi unggul dalam produktivitasnya dan dengan demikian aktivitas pertanian dapat dilakukan secara berkelanjutan.
"Banyak hal yang dapat kita lakukan untuk meningkatkan kesejahteraan petani, seperti meningkatkan pendapatan petani, mengembangkan praktek-praktek pertanian ramah lingkungan yang mengedepankan produksi hasil pertanian unggulan lokal dan kepedulian bagi kelestarian ekosistem dan alam," pungkas Gubernur Mahyeldi.
Sementara itu Direktur PPNP Jhon Nefri mengatakan seminar yang diikuti oleh 70 pemakalah dan berasal dari sejumlah kampus di pulau Sumatera. 1"Selain Gubernur Mahyeldi yang menjadi keynote speaker, sejumlah narasumber ahli turut ikut memberikan pemaparan diantaranya Shofyan Adhi Cahyono selaku praktisi pertanian organik, Rilma Novita sebagai ahli teknologi pangan, dan Iis Ismawati yang ahli pada bidang Agribisnis," jelas Jhon Nefri.
Jhon Nefri berharap, semoga sinergi dan kolaborasi antara akademisi dengan Pemerintah Provinsi maupun Kabupaten yang terjalin hendaknya lebih intensif kedepan agar memiliki kebermanfaatan bagi kedua belah pihak.
Hadir pada kesempatan itu Sekretaris Dirjen Hortikultura Kementerian Pertanian Retno Sri Hartati Mulyandari, Direktur Politani Jhon Nefri serta sejumlah kepala Perangkat daerah provinsi Sumatera Barat dan Kabupaten Limapuluh Kota.
(Do)
Komentar