Penulis: MR | Editor: Medio Agusta
PADANG - Ketua Panitia Seminar Nasional Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sam Ratulangi Manado, Dr. Mariam L.M. Pandean, M.Hum. menyampaikan bahwa seminar nasional ini diikuti oleh sekitar 250 orang mahasiswa S1, mahasiswa S2, mahasiswa S3, dosen dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Kegiatan seminar nasional Linguistik Korpus ini diselenggarakan secara virtual pada Kamis (6/10).
"Seminar Nasional Linguistik Korpus dalam Berbagai Kajian Wacana yang diselenggarakan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sam Ratulangi menghadirkan dua pemakalah Prof. Dr. Ermanto, M.Hum. dari Universitas Negeri Padang dan Prof. Dr. Sulis Triyono, M.Pd. dari Universitas Negeri Yogyakarta," jelas Dr. Mariam L.M. Pandean, M.Hum.
Dalam sambutannya ketika membuka kegiatan seminar nasional Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sam Ratulangi Manado, Maya P. Warouw, S.S., M.Hum., M.Ed., Ph.D., menyampaikan ucapan terima kasih kepada mahasiswa dan dosen yang berasal dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia.
"Seminar Nasional Linguistik Korpus ini sangat penting dan tentunya bermanfaat bagi mahasiswa S1, mahasiswa S2, mahasiswa S3 dan dosen untuk pengembangan kajian linguistik korpus sebagai penelitian wacana dan Ilmu Budaya di Indonesia," jelas Maya P. Warouw, S.S., M.Hum., M.Ed., Ph.D.
Baca Juga
- Wakil Dekan II FBS UNP Prof. Indrayuda Sajikan Makalah di Napoli Italia
- Satgas PPKS dan DWP UNP Selenggarakan Seminar Nasional Pencegahan Kekerasan Seksual
- UNP, IPB dan BMKG adakan Seminar Nasional Penerapan Klimatologi dalam Berbagai Bidang
- Dekan FBS Universitas Negeri Padang Buka Seminar Nasional Bahasa Jepang (Minasan V)
- PWI Sumbar Dan PWI Kabupaten/Kota Dukung Penuh Usulan Adinegoro Pahlawan Nasional
Pada kesempatan itu, Prof. Ermanto yang merupakan guru besar Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Padang menyampaikan bahwa pengkajian bahasa, sastra, dan secara umum bidang humaniora perlu menggunakan teknologi digital untuk menganalisis data terutama dari tinjauan aspek kebahasaan.
"Naskah atau wacana yang berisi persoalan bahasa, sastra, dan secara umum bidang humaniora perlu disimpan secara digital dan ditelususi menggunakan aplikasi teknologi digital. Naskah atau wacana yang disimpan secara digital tersebut disebut dengan korpus (digital)," tambah Prof. Ermanto.
Menurut Prof. Ermanto, pengkajian bahasa, sastra, dan secara umum bidang humaniora perlu menggunakan teknologi digital untuk menganalisis data terutama dari tinjauan aspek kebahasaan.
"Naskah atau wacana yang berisi persoalan bahasa, sastra, dan secara umum bidang humaniora perlu disimpan secara digital dan ditelususi menggunakan aplikasi teknologi digital. Naskah atau wacana yang disimpan secara digital tersebut disebut dengan korpus (digital)," jelas Prof. Ermanto.
Prof. Ermanto juga menyampaikan berdasarkan diskusi di atas, linguistik korpus adalah metode yang sangat efektif untuk menetapkan konteks yang sering digunakan di mana sebuah kata atau ekspresi digunakan. Tetapi linguistik korpus juga digunakan untuk melakukan penelitian di bidang linguistik dasar seperti studi sintaksis, karena memungkinkan untuk mengidentifikasi jenis struktur sintaksis yang digunakan dalam bahasa yang berbeda.
Singkatnya, kata Prof. Ermanto, linguistik korpus dapat didefinisikan sebagai disiplin empiris, yang mengamati dan menganalisis bahasa kuantitatif, sampel dikumpulkan dalam format komputerisasi. Pada bagian berikut, akan dibahas hal utama yang berbeda dari definisi, yang ditunjukkan dalam huruf tebal, untuk lebih memahami landasan teoretis dan metodologis linguistik korpus.
Pada kesempatan itu, Prof. Sulis Triyono yang merupakan guru besar dari Universitas Negeri Padang menjelaskan berbagai aplikasi korpus di dunia dan kita dapat memanfaatkan aplikasi tersebut untuk kajian berbagai bahasa, sastra, dan budaya.
"Linguistik Korpus juga dapat dimanfaatkan untuk kajian berbagai wacana, bahasa, sastra dengan analisis menggunakan berbagai teori," tambah Prof. Sulis Triyono. (MR)
Komentar