Penulis: YN | Editor: Medio Agusta
Padang Pariaman -Terus peduli terhadap kasus stunting, Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman melalui Dinas Pencatatan Kependudukan dan Keluarga Berencana mengadakan Diseminasi Audit Kasus Stunting Kabupaten Padang Pariaman Periode 1 di gedung serba guna Rumah Makan Samba Lado pada Kamis(22/09).
Bupati Padang Pariaman dalam sambutannya mengatakan berbicara stunting bukan hanya badan pendek saja, namun juga kecerdasandan daya pikir, anak yang terkena stunting baru terlihat dari umur 0-19 bulan.
"Gagal tumbuh yang terjadi dikarenakan belum bisanya petugas memberikan penyuluhan terkait stunting, sehingga masih banyak masyarakat yang kurang mengetahui tentang stunting. Padang Pariaman termasuk memiliki angka stunting yang tinggi oleh sebabnya Padang Pariaman juga termasuk sebagai lokus stunting ini dilihat angka stunting berdasarkan survey SSGI yakninya pada angka 28 persen dari baduta yanga ada, namun sebenarnya hasil dari Kepala Dinas Kesehatan angka stunting di Padang Pariaman nyatanya berada pada angka 10,55 persen dan nantinya akan terus berusaha diturunkan,"ungkap bupati
Baca Juga
- Cegah Stunting, DPP Pessel Gelar Sosialiasai Gerakan Sadar Pangan Beragam Bergizi
- Cegah Stunting, Pemnag Lubuk Malako Rangkul Guru TK dan Paud
- Cegah Stunting Ala Rabab Pasisia, Sekda Pessel Sosialisasi Advokasi KIE Bangga Kencana
- Gubernur Sumbar Ajak Kader PKK Aktif Cegah Stunting
- Cegah Stunting, Ketua PKK Padang Panjang Ajak Ibu Penuhi Gizi Anak Sejak Dini
Ia juga menambahkan untuk mencapai target tersebut tentunya tidaklah mudah, tetapi dengan kerja keras dan saling bahu-membahu dari semua komponen dan elemen bangsa, pemerintah maupun swasta serta perguruan tinggi dan LSM, hal yang mustahil dapat menjadi mungkin, mari bergerak bersama menyukseskan program nasional ini untuk generasi Indonesia yang berkualitas.
Pemerintah Daerah Kabupaten Padang Pariaman berharap agar mendapatkan masukan Tim Pakar Audit Kasus Stunting, terutama terkait penanganan dalam upaya penurunan angka stunting
Sebelumnya, Kepala DPPKB Dra. Elfi Delita, Apt.,M.Farm dalam laporannya mengatakan audit kasus stunting dilakukan dengan cara melakukan beberapa tahapan selama seribu hari pertama kehidupan yaitu mulai dari calon pengantin, pasangan usia subur, ibu hamil, pasca persalinan dan anak dibawah dua tahun.
"Tujuan audit kasus stunting yang dilaksanakan yakninua mengidentifikasi, mengetahui penyebabnya, faktor dan rekomendaso penanganan kasus beresiko, hingga pencegahan resiko terjadinya kasus stunting. Dilakukannua diseninasi hari ini untuk memperoleh hasil kajian dan rencana tindak lanjut kepada lintas sektor terkait, dan melakukan evakuasi rencana tindak lanjut tersebut,"terang mantan Irban ini.
Ia juga menyebutkan jumlah peserta pada kegiatan ini sebanyak 95 orang yang terdiri dari OPD terkait, camat se Kabupaten Padang Pariaman, wali nagari Tim Pendamping Keluarga (TPK), Bidan desa, PKB, petugas gizi dan Keluarga Kasus Baduta Stuntingserya ibu hamil KEK dan anemia yang beresiko stunting.
Diseminasi ini menghadirkan empat narasumber dari tim pakar yakninua Dr.H.Mutiara Islam, SpOG, Dr. Ranti Adriani, SpA, Risanita Fardian Fatid,M.Psi, Hasnila,SKM,M.Kes.(YN)
Komentar