Penulis: kmf | Editor: Marjeni Rokcalva
PADANG PANJANG - Fajar Rahmana Putra, (13 th), masih duduk di kelas 2 SMP 1 Padang Panjang. Sejak beberapa bulan ini, tiap sore pulang sekolah dia bawa satu ember sala lauak dengan jalan kaki ke kantor kantor di sekitar Bukit Surungan, Padang Panjang.
Isi ember Fajar 200 buah. Harga satu biji sala lauak yang dijualnya terbilang murah. Hanya Rp.500. Jika habis semuanya, Fajar akan membawa Rp. 100 ribu pulang ke rumah.
Katanya di Bukit Surungan, baru baru ini, sala lauak itu dibuat orangtuanya yang beralamat di Kebun Sikolos, Kampung Manggis, Padang Panjang. Fajar sangat sopan berjualan. Dia tampak gagah lagi baik hati. Dia menawarkan dagangannya dengan lemah lembut.
"Bali sala luak, Pak? Bali sala lauak, Buk?" katanya begitu memasuki kantor Diskominfo Padang Panjang, sore sore setelah asar.
Beberapa orang langsung membeli seharga Rp.10 ribu. Dan beberapa orang lainnya juga beli dengan jumlah beragam.
"Enak rasanya. Harganya murah pula, cuma Rp.500," kata Suswati seorang ASN Diskominfo. "Bumbunya terasa. Benar benar terasa. Mantap rasanya," tambah Mas Hari pula sambil menikmati sala lauak Fajar.
Fajar mengatakan, dia membawa sala lauak itu ke kantor kantor sekitar Bukit Surungan saja. Seperti Kantor Diskominfo, Kantor Pos Giro, Pengadilan Negeri dan terus ke Kantor Lurah Bukit Surungan.
Tak luput pula, katanya, dia menawarkan di Ruko Ruko yang dilalui sepanjang jalan M Yamin. "Jika masih ada tersisa awak bawa ke pasar sambil balik pulang ke rumah," katanya polos.
Dia tambahkan, setiap kali berjualan sala lauak yang dibawanya itu habis semua. Semoga laris terus ya Fajar...
(kmf)
Komentar