Penulis: ET | Editor: Medio Agusta

PADANG - Apapun yang kita lakukan marilah selalu kita niatkan karena ridha Allah. Untuk itu, investasi yang terbaik dalam kehidupan ini adalah berbuat baik untuk orang lain dan hal itu juga pasti berdampak baik untuk kita.

Rektor Universitas Negeri Padang, Prof. Ganefri, Ph.D. menyampaikan hal itu dalam sambutannya pada kegiatan Subuh Mubarak Universitas Negeri Padang yang diselenggarakan oleh Fakultas Pariwisata dan Perhotelan Jumat (11/11) pagi ini secara luring dan daring yang diikuti oleh pimpinan dan sivitas akademika Universitas Negeri Padang.

Pada kesempatan itu, Rektor Prof. Ganefri, Ph.D.menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih atas kesediaan Prof. dr. Hardisman, M.HID., Dr. PH., FRSHP, dosen Fakultas Kedokteran Universitas Andalas sebagai penceramah pada kegiatan Subuh Mubarak Universitas Negeri Padang yang diselenggarakan secara virtual.

Baca Juga

• Subuh Mubarak Universitas Negeri Padang Pagi Ini: Siapa Diri Kita Sebenarnya?
• Subuh Mubarak Universitas Negeri Padang Pagi Ini: Tiga Prinsip Hidup
• Subuh Mubarak Universitas Negeri Padang Pagi Ini: Keteladanan Rasulullah
• Subuh Mubarak Universitas Negeri Padang Pagi Ini: Pintu-pintu Kebaikan pada Waktu Subuh
• Subuh Mubarak Universitas Negeri Padang Pagi Ini: Integrasi Islam dan Sains

Dalam ceramahnya dengan topik "Meraih Prestasi dalam Ridha Allah",
Ustaz Prof. dr. Hardisman, M.HID., Dr. PH., FRSHP, menyampaikan seperti disampaikan oleh Rasulullah bahwa amalan manusia sangat ditentukan oleh niat dan niat sangat menentukan tindakan yang dilakukan.

"Sesungguhnya perbuatan kita sebaiknya harus dalam kerangka untuk mendapatkan ridha Allah. Apapun tindakan kita, sebaiknya dilakukan dengan niat untuk mendapatkan ridha Allah, bukan atas dasar mementingkan diri atau pribadi," tambah Prof. dr. Hardisman, M.HID., Dr. PH., FRSHP.

Lebih lanjut kata Prof. dr. Hardisman, M.HID., Dr. PH., FRSHP, dalam melakukan suatu tindakan, upaya, proses yang dijalani harus sesuai dengan hal yang sesungguhnya dan diupayakan secara maksimal pula.

"Dalam sejarah hidup Nabi Musa, ketika terdesak di laut merah tetap melakukan usaha maksimal dengan sumber daya yang dimiliki seperti berlari dan memukulkan tongkat yang dimiliki sebagai bentuk usaha maksimal yang harus dilakukan tersebut dalam kehidupan," tambah Prof. dr. Hardisman, M.HID., Dr. PH., FRSHP.

Kata Prof. dr. Hardisman, M.HID., Dr. PH., FRSHP, apakah kita dan para mahasiswa dan generasi muda pada saat ini, sudah memaksimalkan segala daya dan upaya dalam mencapai tujuan dalam kehidupan. (ET)