Penulis: BM | Editor: Marjeni Rokcalva
PESSEL - Tim dosen Universitas Negeri Padang (UNP) di bawah koordinasi Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) turun langsung ke sekolah, untuk memberikan pendampingan kepada guru-guru IPA di Kabupaten Pesisir Selatan dalam penyusunan bahan ajar IPA Terpadu bermuatan Literasi Saintifik.
Kegiatan ini diharapkan mampu meningkatkan kompetensi guru-guru IPA terkait pemahaman atas sains dan aplikasinya bagi kebutuhan masyarakat dan dalam permasalahan nyata dalam kehidupan sehari-hari serta penyusunan LKS IPA Terpadu yang bermuatan literasi saintifik.
Hal ini sesuai dengan salah satu dari tiga tahapan gerakan literasi sekolah di SMP yaitu tahap pembelajaran. Pelaksanaan tahapan pembelajaran adalah dengan meningkatkan kemampuan literasi di semua mata pelajaran dengan menggunakan buku pengayaan dan strategi membaca di semua mata pelajaran.
Baca Juga
- Tim Pengabdian FMIPA UNP Terapkan Metode FGIL Pada Pembelajaran Kimia SMA di Buktitinggi
- Tim PKM UNP Gelar Workshop Penguatan Literasi dan Numerasi ke Guru Matematika SD-SMP Bukittinggi
- Dekan FMIPA UNP Kukuhkan Pengurus Ikatan Alumni FMIPA Univeristas Negeri Padang
- FMIPA UNP dan FMIPA IPB University Tandatangani MoU Penelitian Bidang Iklim dan Klimatologi
- Tim Pengabdian Masyarakat Kimia FMIPA UNP Benahi Laboratorium SMAN 1 VII Koto Sungai Sariak
Penegasan ini disampaikan Wahyuni Satria Dewi, S.Pd, M.Pd, selaku Ketua Pengabdian dalam acara pembukaan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat yang bertempat di UPT SMP N 1 Koto XI Tarusan, Sabtu, 20 Agustus 2022.
Wahyuni menyebutkan, terbitnya keputusan Mendikbudristek No. 56/M/2022 menjadi tantangan bagi sekolah dalam menerapkan kurikulum baru yaitu kurikulum merdeka, yang merupakan peralihan dari kurikulum 2013. Saat ini, seluruh SMP/MTs di Kabupaten Pesisir Selatan sudah menerapkan Kurikulum 2013 terutama pada pembelajaran IPA dan pada Tahun 2022 ini akan menyongsong pelaksanaan Kurikulum Merdeka. Pembelajaran IPA bertujuan untuk mencapai dimensi kompetensi pengetahuan, kerja ilmiah serta sikap ilmiah dari murid sebagai perilaku sehari-hari dalam berinteraksi dengan masyarakat, lingkungan dan teknologi.
Peserta Pengabdian sedang mengikuti pembekalan materi penyusunan LKS IPA Terpadu bermuatan Literasi Saintifik. Foto: Tim Pengabdian FMIPA UNP
Berkaitan dengan persiapan pelaksanaan kurikulum baru ini, pembelajaran IPA di sekolah masih memiliki beberapa kendala. Berdasarkan observasi dan hasil wawancara dengan guru-guru IPA Kabupaten Pesisir Selatan ditemukan beberapa fakta. Pertama, umumnya guru IPA yaitu sebesar 75% masih kesulitan merancang permasalahan nyata dalam kehidupan sehari-hari sebagai konteks IPA Terpadu dalam pembelajaran. Kedua, sudah ada 50% guru IPA yang mampu merancang LKS IPA, namun penyajian materi dalam LKS belum terpadu. Hal ini disebabkan karena latar belakang pendidikan guru bukan dari pendidikan IPA, tetapi sebagian dari fisika, biologi atau kimia. Ketiga, masih sangat sedikit guru IPA yaitu hanya 8% yang sudah siap untuk pelaksanaan kurikulum merdeka karena merupakan guru IPA di sekolah penggerak. Hal ini menjadi tantangan terbesar bagi guru-guru IPA khususnya di KabupatenPesisir Selatan.
Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini diikuti oleh 20 orang guru IPA Rayon I Kabupaten Pessel menghadirkan 4 orang narasumber yang kompeten di bidangnya dalam memberikan pembekalan kompetensi kepada peserta. Peserta memperoleh informasi tentang dimensi literasi saintifik yang harus diterapkan dalam pembelajaran IPA dari narasumber RenolAfrizonS.Pd,M.Pd. Selanjutnya, KhairilArifS.Pd, M.Pd dan Putri DwiSundari, S.Pd, M.Pd memberikan materi IPA Fisika dan Kimia secara mendalam, serta Mairizwan, S.Si, M.Si yang memberikan bimbingan teknis penyusunan LKS IPA Terpadu bermuatan Literasi Saintifik.
TIM Dosen Universitas Negeri Padang (UNP) memberikan pendampingan penyusunan LKS IPA Terpadu Bermuatan Literasi Saintifik pada MGMP IPA Rayon I Kabupaten Pessel. Foto: Tim Pengabdian FMIPA UNP
PKM ini dapat terlaksana dengan baik karena adanya kerjasama dan koordinasi antara tim dengan Ketua MGMP IPA Rayon I Pessel Silvia Handayani, S.Si, M.Pd. Ketua MGMP yang diwakili oleh Syahrial, S.Pd dalam sambutannya dalam kegiatan Pembukaan Pengabdian Kepada Masyarakat mengatakan, dengan adanya kegiatan PKM ini diharapkan dapat meningkatkan kompetensi guru dalam membekali dan mengarahkan peserta didik untuk melakukan penyelidikan sederhana, mengumpulkan dan mengorganisir informasi, melakukan interpretasi dan inferensi, merumuskan kesimpulan, dan mengambil keputusan berbasis data. Dengan adanya LKS ini, guru diharapkan sudah memiliki upaya untuk mencapai capaian pembelajaran dan profil Pancasila.
Dalam pelaksanaan kurikulum merdeka ini guru memiliki keleluasaan dalam memilih dan menggunakan bahan ajar dalam upaya mencapai profil pancasila. Profil-profil pancasila meliputi; 1) beriman bertakwa kepada Tuhan YME dan berakhlakmulia; 2) berkebhinekaan global; 3) gotong-royong; 4) mandiri; 5) bernalar kritis; dan 6) kreatif. Solusi yang diberikan pembekalan terkait Kurikulum Merdeka dan Profil Pelajar Pancasila. Pemberian konteks saintifik pada pembelajaran IPA diharapkan dapat melatih siswa untuk memiliki sikap bersyukur sebagai wujud beriman bertakwa kepada Tuhan YME dan berakhlakmulia dan berkebhinekaan global. Adanya proses dan konsep saintifik dalam pembelajaran IPA juga dapat membekali siswa memiliki sifat gotong-royong; mandiri; bernalar kritis; dan kreatif.
Hasil akhir dari kegiatan pendampingan ini adalah peningkatan kompetensi pedagogik dan profesional guru IPA melalui penyusunan LKS IPA Terpadu bermuatan Literasi saintifik dan dihasilkan draft LKS IPA Terpadu bermuatan literasi saintifik. Selama kegiatan berlangsung, terlihat peserta pendampingan sangat serius dan bersemangat mengikuti kegiatan dan lebih siapmenghadapi pembelajaran pada kurikulum merdeka. (BM)
Komentar