Penulis: AA | Editor: Medio Agusta
Padang Aro, Beragam pertanyaan dan usulan agar terwujudnya Pemilu pada tahun 2024 yang bersih dan jujur mewarnai kegiatan Sosialisasi Pengawasan Penyelenggaraan Pemilu Partisipatif pada Pemilu Tahun 2024 yang dilaksanakan Bawaslu Kabupaten Solok Selatan di Wisma Umi Kalsum, Sabtu (12/11/2024).
Bahkan Sekdakab Solsel, Dr. Syamsurizaldi sebagai salah seorang pemateri saat itu, telah mencatat dan akan melakukan koordinasi dengan instansi terkait, sekaitan dengan pernyataan salah seorang peserta yang mengatakan, bahwa setiao musim Pemilu selalu saja harga komoditi pertanian selalu turun.
" Saya mengapresiasi pertanyaan dan pernyataan tokoh masyarakat dari KPGD, tentang turunnya harga hasil pertanian masyarakat di setiap adanya pesta rakyat (Pemilu-red), " katanya.
Baca Juga
- Optimalkan Pengawasan, Bawaslu Solsel Bentuk Kampung Partisipatif
- Bawaslu Solsel, Gelar Rakor DPTb dan DPK, serta Melantik Dua PAW Panwascam
- Meningkatkan Kapasitas Pengawasan, Bawaslu Solsel Gelar Rakor Bersama Panwascam
- Bawaslu Solsel Raih Juara Pertama Lewat Musyawarah Tertutup
- Ketua Bawaslu Solsel: Netralitas ASN dalam Pilkada, Harga Mati!
Selain itu, Syamsurizaldi juga mengajak penyelenggara Pemilu untuk menjadikan kemajuan teknologi seperti menggunakan sarana media sosial untuk menjadi sarana kampanye bagi peserta Pemilu.
Hal tersebut selain untuk menghindari pelanggaran dalam penempatan media kampanye, yang sering ditempat di berbagai fasilitas ibadah, fasilitas pemerintah dan di setiap pohon-pohon yang ada di pinggiran jalan.
Selain itu, pelaksanaan kampanye dengan memakai medsos juga akan melampaui batas daerah pemilihan serta memperkecil pengeluaran uang," tambah Syamsurizaldi
Sementara itu pemateri kedua, Robert Cenedy lebih banyak memaparkan berbagai langkah dan tindakan yang mesti dilakukan dalam rangka mewujudkan hasil pemilu yang bersih, adil dan jauh dari berbagai pelanggaran pemilu.
Sementara itu, Pelaksana harian (Plh) Ketua Bawaslu Solok Selatan, Ade Kurnia Zelli saat membuka kegiatan Sosialisasikan tersebut mengatakan bahwa keterlibatan masyarakat dalam mengawasi pemilu sangat penting, mengingat terbatasnya petugas pengawas mulai dari tingkat nagari hingga kabupaten (Bawaslu).
"Disetial nagari hanya ada satu petugas pengawas, kemudian ada tiga orang di tingkat kecamatan dan selanjutnya di tingkat kabupaten, "jelasnya
Maka, untuk memberikan pemahaman pada lapisan masyarakat tentang berbagai potensi pelanggaran pemilu, Bawaslu Solok Selatan perlu menggelar sosialisasi pengawasan partisipatif penyelenggaraan pemilu ini, " tambahnya.
Sosialisasi tersebut diberikan kepada tokoh masyarakat, tokoh agama dan perwakilan dari pelajar, dengan harapan akan terbangunya tingkat kepedulian masyarakat untuk ikut mengawasi pemilu sehingga tercipta pemilu yang bersih dan adil," harapnya.
Sementara itu Koordinator Sekretariat (Korsek) Bawaslu Solsel, Admi Munandar menambahkan, kegiatan Sosialisasi Pengawasan Penyelenggaraan Pemilu Partisipatif pada Pemilu Tahun 2024 yang dilaksanakan ini adalah yang kedua, setelah sebelumnya dilaksanakan di Kecamatan Sangir.
" Besok kita masih melaksanakan kegiatan yang sama di Kecamatan Sangir dengan pesertanya yang berbeda," tambah Admi Munandar. (AA)
Komentar