Penulis: Yus | Editor: Medio Agusta
BUKITTINGGI - Tim Vaksinasi DPP Bukittinggi, bekerjasama dengan BPTU Padang Mangatas mulai melaksanakan Penandaaan, Pendataan sekaligus Vaksinasi PMK Ternak Sapi di Kelurahan Parit Antang pada pelaksanaan hari pertama,jumat,(7/11) lalu.
Tim penandaan dan pendataan serta vaksinasi PMK terhadap ternak sapi itu,didampingi Kadis Pertanian dan Pangan Ir. Melwizardi, MSi, Lurah, Babinsa dan Babinkamtibmas,serta pemilik sapi.
Menurut Melwizardi, Kegiatan ini akan dilaksanakan selama 10 (sepuluh) hari kerja mulai Senin-Jumat (7-18 November 2022) di Kota Bukittinggi.
Baca Juga
- Pjs Wako Bukittinggi Bentuk Tim Terpadu Penegakan Tertib Sosial-Pencegahan Judi Online
- Untuk Memanjakan Wisatawan di Bukittinggi, Pjs Wali Kota Launching Info Wisata Berbasis Digital
- Pjs Wako Hani S Rustam Launching Portal TokoUMKM Bukittinggi
- Tingkatkan Kemampuan Literasi Anak, Kadivpas Sumbar Dwi Nastiti Launching E-Library Di LPKA
- Pemko Bukittinggi Gelar Gebyar Pelayanan Dukcapil Prima
Syarat ternak yang divaksin adalah kondisi sehat, perfoma bagus, gerak normal, suhu normal, hidung basah, bagian belakang bersih, mata jernih dan bersih, sapi dewasa, tidak hamil.
Kegiatan diawali dengan breefing pembagian tugas tim dipimpin oleh Kabid PPKH Drs. Mulyanis Khainur, pendataan ternak yang akan divaksin, diiringi edukasi dan sosialisasi pelaksanaan vaksinasi kepada peternak.
Setelah itu, dilakukan pemeriksaan kesehatan sapi, penyuntikan vaksin PMK untuk menjaga kondisi ternak tetap stabil diiringi dengan pemberian vitamin.
Terakhir dilakukan penandaan (eartag) warna Kuning ditelinga,
dengan eartag pembeli bisa cek dengan scan QR kualitas ternak, karena identitas ternak tersimpan di eartag, jelas Melwizardi
Kadis Pertanian mengungkapkan bahwa Pemerintah terus melakukan berbagai upaya untuk menekan peningkatan dan mencegah meluasnya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) penurunan produktivitas ternak yang terjadi akhir-akhir ini.
Ada 5 (lima) hal yang harus diperhatikan dalam pengendalian PMK, diantaranya:
1). Melakukan vaksinasi ternak sehat yang rentan terhadap PMK;
2). Menjaga sanitasi dan biosekuriti kandang;
3). Mengatur dan membatasi lalu lintas ternak dan produk ternak;
4). Mengisolasi ternak sakit dan ternak baru; 5). Melaksanakan stamping out (pemusnahan) ternak sakit di pulau yang masih bebas PMK.
Pak Edi mengungkapkan dengan sistem pengelolaan yang masih tradisional menyebabkan ternak sangat mudah diserang penyakit terutama oleh virus, apalagi kandang yang kurang bersih, diyakini dengan vaksinasi ini dapat meningkatkan daya tahan tubuh serta imun ternak. Apresiasi selaku peternak yang sapinya telah di vaksin 7 ekor terhadap pelaksanaan kegiatan ini. Menuju Ternak sapi beridentitas dan berkualitas.
( Yus )
Komentar