Penulis: Yus | Editor: Medio Agusta
BUKITTINGGI - Sampai bulan Oktober 2022 lalu, sudah 1.663 orang warga Bukittinggi yang memanfaatkan tabungan Ustman dengan jumlah pinjaman Rp 12.239.500.000,- dengan subsidi margin yang telah diberikan Pemerintah Kota Bukittinggi sebesar Rp 2.325.505.000,- dan pembayaran macet 0 (nol) %.
Pemberian subsidi melalui Tabungan Utsman juga menjadi salah satu instrument untuk menjaga UMKM dari tekanan kenaikan harga dan juga mengurangi angka kemiskinan, serta menekan laju inflasi, ujar Wako Bukittinggi Erman Safar pada rapat Koordinasi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Bukittinggi, yang dilaksanakan di Aula Balaikota, Rabu (16/11).
Lebih lanjut Wako Bukittinggi, Erman Safar, menjelaskan, berbagai dampak inflasi menghadang di depan mata, seperti meningkatnya jumlah pengangguran dan meningkatnya angka kemiskinan.
Baca Juga
- Pjs Wako Bukittinggi Bentuk Tim Terpadu Penegakan Tertib Sosial-Pencegahan Judi Online
- Untuk Memanjakan Wisatawan di Bukittinggi, Pjs Wali Kota Launching Info Wisata Berbasis Digital
- Pjs Wako Hani S Rustam Launching Portal TokoUMKM Bukittinggi
- Tingkatkan Kemampuan Literasi Anak, Kadivpas Sumbar Dwi Nastiti Launching E-Library Di LPKA
- Pemko Bukittinggi Gelar Gebyar Pelayanan Dukcapil Prima
Penduduk miskin sangat rentan terhadap kenaikan harga, khususnya harga kelompok makanan.
Perkembangan inflasi Sumatera Barat pada bulan Oktober 2022 adalah sebesar 0,22% (mtm) atau 7,87% (yoy).
Sedangkan Perkembangan inflasi Kota Bukittinggi pada bulan Oktober 2022 mengalami deflasi sebesar -0,25% (mtm) atau 7,49% (yoy). Dari 90 kota IHK, 88 kota yang mengalami inflasi dan kota mengalami deflasi.
"Secara nasional, Bukittinggi sudah turun peringkat untuk angka inflasi. Kita sudah keluar dari 10 besar inflasi tertinggi dan menduduki urutan ke 11 dari seluruh kota yang mengalami inflasi," ungkap Erman.
Pada tahun 2022 dan tahun 2023,menirit Erman Safar, Inflasi diperkirakan akan terus meningkat dan berpotensi berada di atas target sasaran yaitu sebesar 3+1%. Tingginya tingkat inflasi di Kota Bukittinggi disebabkan oleh keterbatasan pasokan komoditas akibat tingginya curah hujan, kenaikan harga pupuk dan kenaikan harga BBM.
Untuk itu, Pemerintah Kota Bukittinggi terus berupaya menjaga kestabilan harga dengan memberikan bantuan sosial ke masyarakat dan UMKM untuk menguatkan konsumsi masyarakat. Solusi untuk bertahan dari badai ekonomi global adalah dengan menjaga daya beli masyarakat dan mendukung UMKM yang notabene adalah tulang punggung ekonomi kita, jelas Wako.
Salah satu terobosan yang telah dilakukan oleh Pemerintah Kota Bukittinggi, dengan pemberian subsidi kepada pelaku UMKM melalui Tabungan Utsman. Tabungan Utsman merupakan program prioritas Pemerintah Kota Bukittinggi untuk membantu permodalan masyarakat dalam berusaha guna meningkatkan ekonomi mereka.
Pemerintah Kota Bukittinggi terus berupaya menyusun program yang mengarah pada peningkatan ekonomi masyarakat dan lebih fokus pada program yang mengurangi beban masyarakat secara langsung. Pemerintah Kota Bukittinggi berhasil mengangkat Perekonomian masyarakat Kota Bukittinggi di Sektor UMKM hingga mencapai 300%.
"Pada Tahun 2022, total usaha meningkat menjadi 4.300 dan serapan tenaga kerja sebanyak 13.243 jiwa sehingga total serapan investasi meningkat menjadi Rp 1 Trilyun lebih.
Berarti dengan peningkatan ini otomatis perekonomian masyarakat kita juga meningkat. Dengan memberikan stimulus-stimulus guna peningkatan ekonomi masyarakat dan mengurangi beban masyarakat, diharapkan Kota Bukittinggi dapat melewati masa sulit akibat terjadinya inflasi dan krisis ekonomi global,"ujar Wako.
( Yus )
Komentar