Penulis: MR | Editor: Marjeni Rokcalva
SOLOK - Sebanyak 100 peserta Bimbingan Teknis Pelaku Ekonomi Kreatif (Bimtek Ekraf) Gelombang III melakukan studi banding dipandu Tim Dinas Pariwisata Sumbar ke Kawasan Eko Wisata Solok Radjo di Nagari Aia Dingin Kabupaten Solok, Jumat (2/12/2022). Studi banding dilakukan setelah satu hari mereka mendapatkan materi Bimtek dari pelaku dan pemerhati Ekraf Sumbar di sebuah hotel di Padang, Kamis (1/12/2022).
Anggota DPRD Sumbar dari Dapil II (Padang Pariaman dan Kota Pariaman), Jasma Juni (JJ) Dt. Gadang dihadapan 100 peserta Bimbingan Teknis (Bimtek) Pelaku Ekonomi Kreatif (Ekraf) 2022 Gelombang III, bertemakan, Fasitasi Pengembangan Kompetensi Sumber Daya Manusia Ekonomi Kreatif, Kamis (1/12/2022) menegaskan, sebagai salah seorang wakil rakyat ia selalu konsen membangun dan mengembangkan ekonomi kerakyatan terutama di nagari-nagari di Padang Pariaman dan Kota Pariaman. Bahkan, tekad Pemeritah Provinsi Sumatera Barat menumbuhkan 100 ribu enterpreneur (wira usaha) baru merupakan usaha yang patut didukung penuh.
Untuk itu, kata JJ Dt. Gadang, salah satu upaya yang ia lakukan yakni dengan mengaplikasikannya dalam penempatan dana Pokir di berbagai kegiatan yang mengarah ke arah yang mendukung dan menumbuhkan wira usaha baru, dalam kerangka peningkatan dan pengembangan ekonomi kerakyatan di Sumatera Barat, terutama di Kabupaten Padang Pariaman dan Kota Pariaman.
Disambung JJ Dt Gadang, kegiatan ini dirancang dalam rangka menambah wawasan dan pengetahuan para anggota Pelaku Ekraf dan tokoh masyarakat dalam rangka pengambangan kemampuan SDM Ekraf di lokasi masing-masing peserta di Kabupaten Padang Pariaman.
JJ Dt Gadang saat memberikan materi dalam Bimtek Ekraf.
Anggota Komisi III DPRD Sumbar ini berharap, setelah mengikuti Bimtek ini peserta bisa membawa pengetahuan dan wawasan yang didapat untuk mengembangkan kegiatan Ekraf di nagari-nagari yang ada di Kabupaten Padang Pariaman.
"Semua peserta diharapkan menjadi mentor dalam pengembangan dan kebangkitan Ekraf di nagarinya. Sehingga berdampak luas dalam membantu perekonomian di tengah masyarakat," ujar Anggota Fraksi Gerindra ini.
Dibuka Kadispar Sumbar
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Sumbar, Drs. Luhur Budianda, Sy, M.Si saat membika Bimtek, mengatakan, Bimtek ini dilakukan merupakan bagian dari program Pemprov Sumbar untuk mencetak sekitar 100 ribu wirausaha di Sumbar yang merupakan salah satu programa Gubernur dan Wakil Gubernur Sumbar. Untuk tahun 2022 ini, ditargetkan bisa melahirkan 1.850 orang entrepreneur di Sumbar.
"Jadi, dalam kegiatan ini kita memberikan wawasan tentang bagaimana membangun dan meningkatkan kegiatan Ekraf dan peran serta masyarakat dalam pengembangan sumber daya ekonomi kratif," kata Budi.
Foto bersama Kadis Pariwisata Sumbar Luhur Budianda dan JJ Dt Gadang dengan peserta Bimtek Ekraf III.
Dalam kesempatan ini, Budi tak lupa mengajak seluruh peserta untuk berterima kasih kepada Anggota DPRD Sumbar JJ Dt Gadang yang punya perhatian tinggi dalam peningkatan ekonomi kerakyatan termasuk ekonomi kreatif di tengah masyarakat.
"Pak Dt JJ salah seorang Anggota DPRD Sumbar yang begitu antusias mengembang Pariwisata dan Ekraf di Sumbar. Kita berharap, alokasi dana Pokir Pak JJ Dt Gadang untuk tahun 2023 juga semakin banyak menjangkau perbaikan sumber daya manusia guna peningkatan ekonomi kerakyatan khususnya di Kabupaten Padang Pariaman dan Kota Pariaman"' katanya dan diamini peserta Bimtek.
Untuk itu, Pemprov Sumbar menggiatkan tiga sasaran pariwisata pasca pandemi Covid-19 yang terjadi selama 2,5 tahun belakangan di Indonesia. Ketiga, yakni (1) peningkatan kunjungan wisatawan, (2) peningkatan lamanya berkunjung wisatawan, dan (3) peningkatan pengeluaran wisatawan selama berkunjung.
Kepala Dinas Pariwisata Sumbar, Drs. Luhur Budianda, Sy, M.Si saat membika Bimtek ekraf Gelombang III.
"Jadi, 100 peserta punya tugas dan kewajian bersama Pemprov Sumbar meningkatkan kreasi sejalan dengan tiga sasaran diatas dan nelakukan pelayanan kepada wisatawan yang berkunjung ke Sumbar, terutama di Padang Pariaman dan Kota Pariaman," katanya.
Tentang Eko Wisata Solok Radjo
Kawasan eko wisata Solok Radjo, merupakan penghasil kopi terbaik di dunia dan kopinya sudah dijual sampai ke Amerika Serikat sana. Kopi yang dijual merupakan hasil budi daya petani dari dataran tinggi Nagari Air Dingin, Kabupaten Solok, Sumatera Barat.
Sebelumnya kopi dari Air Dingin tak pernah diperhitungkan. Namun, sejak 2014 semua berubah. Daerah yang berada di Kecamatan Lembah Gumanti itu menjelma jadi salah satu sentra kopi baru mengusung nama Solok Radjo.
Nagari Air Dingin berada di ketinggian 1.500 meter di atas permukaan laut, berjarak 60 kilometer dari Kota Padang, kini dikenal sebagai salah satu penghasil jenis kopi spesial terkemuka dari Ranah Minang yang menembus pasar Amerika Serikat.
Pendiri Solok Radjo, Teuku Firmansyah saat jadi pemateri Bimtek Ekraf Gelombang III di Padang, Kamis (1/12/20220).
Awal mula kebangkitan kopi di daerah itu berkat inisiatif sejumlah anak muda yang memilih pulang kampung dan ingin berkontribusi membangun nagari. Mereka adalah Alfadrian Syah, Teuku Firmansyah dan sejumlah rekannya mendirikan Koperasi Solok Radjo yang memfasilitasi pembelian kopi dari petani, membimbing petani untuk membudidayakan kopi secara profesional, melakukan pengolahan pascapanen yang tepart hingga memasarkannya.
Kini, kata Firmansyah, tak kurang dari 18 ton kopi jenis arabika diproduksi oleh petani binaan Koperasi Solok Radjo setiap tahun, hasil dari 168 ribu batang kopi yang telah ditanam. Kopi arabika Solok Radjo yang ditanam di daerah itu berasal dari varietas Sigarar Utang dan Kartika.
Dari segi rasa, kopi arabika Solok Radjo naik daun setelah dilakukan uji cicip (cupping test) oleh penguji cita rasa kopi atau Q Grader pada 2013 dengan nilai di atas 85.
Peserta Bimtek Ekraf III foto bersama di Solok Radjo.
Pada 2014 kopi Solok Radjo kembali berjaya karena mendapatkan skor tinggi pada uji cicip di Thailand dan dua tahun berturut-turut pada 2016-2017 kembali unggul pada uji cicip di Melbourne Australia.
Karakter rasanya pun diakui oleh para Q Grader pencicip cita rasa kopi sehingga mendapatkan rekomendasi untuk terus dikembangkan dan layak dipasarkan hingga ke luar negeri.
Rasa paling menonjol dari Kopi Solok Radjo adalah lemon, coklat hingga rasa manis di ujung lidah sehingga untuk menikmatinya tak perlu dicampur gula. (MR)
Komentar