Penulis: Do | Editor: Medio Agusta
PAYAKUMBUH - Di HUT Kota Payakumbuh yang ke-52, Pemko Payakumbuh menyerahkan bantuan Akses air minum sebanyak 420 Sambungan Rumah (SR) untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) serta pemberian bantuan Septick Tank Aman untuk 620 MBR.
Pj. Wako Rida Ananda mengatakan, selain isu pemanasan global, pencemaran air sungai dan air tanah juga menjadi isu lingkungan yang juga mengkhawatirkan.
Air sungai dan air tanah yang tercemar kemudian dikonsumsi oleh sebagian masyarakat menjadi salah satu faktor resiko terjadinya kasus Stunting.
Baca Juga
- Pj Wako Suprayitno Turun Lansung Dalam Pembersihan APK Dalam Masa Tenang Pilkada 2024
- Wirman Putra Dilantik Sebagai Ketua DPRD Kota Payakumbuh 2024-2029
- Bawaslu Kota Payakumbuh Gelar Apel Siaga Pengawasan Masa Tenang
- Gerak Cepat Pemko Payakumbuh,Sekdako Rida Ananda Serahkan Bantuan Korban Kebakaran
- Pj Wako Suprayitno Pimpin Rapat Koordinasi Kesiapan Pilkada Serentak 2024
"Berdasarkan data SSGI tahun 2021 prevalensi stunting di Kota Payakumbuh masih cukup tinggi yaitu diangka 20%. Oleh karena itu pemenuhan akses air minum dan akses sanitasi yang layak serta pengelolaan persampahan menjadi prioritas kita dalam percepatan penurunan stunting," kata Pj. Wako Rida Ananda saat membuka Quick Win implementasi skala terbatas SSK Kota Payakumbuh tahun 2022 di kawasan Batang Agam, Jumat (16/12).
"Makanya, kita memberikan bantuan Akses air minum sebanyak 420 Sambungan dan bantuan Septick Tank Aman untuk 620 MBR. Semua penerima ini terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Dan sejalan dengan prioritas nasional percepatan penurunan stunting dan kemiskinan ekstrim," tambahnya.
Rida meminta kepada seluruh camat dan lurah lebih pro aktif melakukan pendekatan persuasif kepada masyarakat dalam penanganan isu lingkungan, stunting dan kemiskinan ektrim di wilayahnya masing-masing.
"Gunakan anggaran yang ada semaksimal mungkin untuk ketiga permasalahan ini. Kami berharap kedepan tidak adalagi ditemukan 'jamban helikopter' di Payakumbuh. Tidak ada lagi sampah yang tidak terkelola dan dibuang ke sungai," pintanya.
Sementara itu, ketua Pokja PKP yang juga Plt. Sekretaris Daerah Kota Payakumbuh Dafrul Pasi mengatakan, dalam dokumen Strategi Sanitasi Kota Payakumbuh tahun 2023-2027 mendorong munculnya 'kelurahan zero waste'.
"Nanti ini akan dijadikan Peraturan Walikota. Kita mendorong pengelolaan sampah berbasis masyarakat dan mendorong munculnya kelurahan zero waste," ucapnya.
"Dan kami menantang semua lurah untuk menjadikan kelurahannya sebagai kelurahan zero waste pertama di Kota Payakumbuh," pungkasnya. (Do)
Komentar