Penulis: Rnd/Je | Editor: Marjeni Rokcalva
LUNANG SILAUT - Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat menegaskan pengembangan kawasan transmigrasi KTM Lunang-Silaut bagian tak terpisahkan dari pembangunan daerah, bahkan masuk program prioritas.
Bupati Pesisir Selatan Rusma Yul Anwar mengungkapkan terus memacu percepatan pembangunan infrastruktur di kawasan transmigrasi Kota Terpadu Mandiri (KTM) Lunang-Silaut, meski di tengah keterbatasan anggaran.
"Karena mereka adalah kami, bahkan pusat sejumlah program strategis seperti industri kelapa sawit dan kerajinan," ungkap bupati saat temu ramah dengan transmigran KTM Lunang-Silaut usai Upacara Hari Bhakti Transmigrasi ke-72.
Baca Juga
Upacara Hari Bhakti Transmigrasi kali ini dilaksanakan di lapangan utama KTM Lunang-Silaut itu turut hadir Kepala Dinas Perdagangan dan Transmigrasi Mimi Riarty Zainul.
Kepala Dinas Perhubungan, Syafrizal, Sekretaris Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Mar Alamsyah, Camat Silaut Syamwil, Kapolsek Lunang AKP. Adbianus, Bhabinsa Silaut Sertu. Waltadi dan tokoh masyarakat setempat.
Peringatan Hari Bhakti Transmigrasi tahun ini juga dimeriahkan dengan berbagai pertunjukan seni budaya dari anak-anak dan pegiat seni budaya di kawasan Transmigrasi KTM Lunang-Silaut.
Bupati melanjutkan selain kawasan industri pengolahan kelapa sawit pemerintah kabupaten juga menetapkan Lunang dan Silaut sebagai pusat pengolahan minyak Atsiri yang dibangun melalui APBN 2022 senilai Rp14 miliar lebih.
Kemudian menjadikannya sebagai sentra industri pengolahan jagung dan daerah potensial pariwisata. "Di Lunang ada wisata budaya Rumah Gadang Mandeh Rubiah dan di Silaut ada Pantai Sambungo," tutur bupati.
Pada kesempatan itu Kepal Dinas Perdagangan dan Transmigrasi Mimi Riarty Zainul menyampaikan pada tahun anggaran 2023 pemerintah kabupaten menuntaskan pembangunan pusat bisnis.
Keberadaannya dapat dijadikan sebagai pusat pemasaran dan promosi bagi produk kerajinan maupun pertanian yang dihasilkan petani, apalagi Silaut terkenal sebagai sentra penghasil batik.
Pembangunan sarana air bersih, karena hingga kini ketersediaan air bersih masih belum memadai. Saat ini sebagian besar warga harus mengeluarkan biaya ekstra untuk mendapatkan air bersih.
Pemerintah kabupaten juga membangun Islami Center, rumah pintar, bantuan peternakan dan industri pengelolaan organik guna menunjang sektor pertanian dan peternakan warga setempat.
"Pembiayaannya berasal dari dana Tugas Pembantuan (TP) atau dana dekonsentrasi. Tahun ini kita dapat sekitar Rp1,1 miliar" terang Mimi.
Sedangkan terkait pembangunan jalan penghubung Silaut-Lunang yang sepanjang 12 Kilometer menurut Mimi pihaknya tetap mengupayakannya pada pemerintah pusat, mengingat keberadaannya sangat penting. (Rnd/Je)
Komentar