Penulis: Yus | Editor: Medio Agusta
BUKITTINGGI - Mengambil mentum peringatan hari bela Negara ke 78,PWI Bukittinggi berkabolarasi dengan Prmprop.Sumbar menggelar Seminar Nasional dengan tajuk "Menolak Lupo ( lupa red ) peran Bukittinggi dalam Pemerintahan darurat Republik Iindonesia".
Seminar Nasional itu akan di gelar,Minggu (18/12) di Istana bung Hatta Bukittinggi,menghadirkan 2 orang sejarawan yang tidak asing di tanah air ini,karena termasuk pelaku sejarah, yaitu Anhar Gonggong dan Nara sumber Anhar Gonggong dan prof.dr.phil.Gusti Asnan, jelas Yusrizsl Karana Wartawan Pos Kota Sumbar,selaku ketua panitia pelaksana dalam jumpa pers dengan sejumlah awak media, Sabtu,(17/12) di ruangan pertemuan Istana Bung Hatta.
Tujuan seminar ini adalah untuk membumikan ke kalangan milineal tentang peranan Bukittinggi pada PDRI.
Baca Juga
- Pjs Wako Bukittinggi Bentuk Tim Terpadu Penegakan Tertib Sosial-Pencegahan Judi Online
- Untuk Memanjakan Wisatawan di Bukittinggi, Pjs Wali Kota Launching Info Wisata Berbasis Digital
- Pjs Wako Hani S Rustam Launching Portal TokoUMKM Bukittinggi
- Tingkatkan Kemampuan Literasi Anak, Kadivpas Sumbar Dwi Nastiti Launching E-Library Di LPKA
- Pemko Bukittinggi Gelar Gebyar Pelayanan Dukcapil Prima
Kondisi kekinian, kaum milenial mulai lupa bahwa,Bukittinggi mengambil peran yang penting dalam PDRI, bagaimana peran Bukittinggi dalam mempertahankan Kemerdekaan RI dari gangguan tentara sekutu, akan dikupas habis dalam seminar tersebut dengan dua nara sumber kapasitasnya tidak diragukan lagi, jelas Yisrizal Karana.
Peserta Seminar ini para guru sejarah yang tergabung dalam MGMP guru sejarah SLTA se Propinsi Sumbar.
Pendaftaran peserta melalui MGMP. Sejarah ibuk Icha pada nomor
082170227100.
Sampai sore Sabtu sudah tercatat peserta pada pengurus MGMP Sejarah 140 orang, sesuai dengan kapasitas ruangan, peserta seluruhnya maksimal 200 orang, tambahnya.
Pelaksana Tugas (Plt) ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sumatera Barat Suprapto, berharap dari seminar ini akan muncul sebuah deklarasi, dan itu di sipongangkan terus melalui tulisan yang menjadi kekuatan bagi Wartawan
"Saya tidak tahu deklarasi apa yang akan muncul nanti. Hasilnya tergantung dari hasil seminar yang akan disampaikan duo nara sumber ahli sejarah Indonesia, termasuk dari Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah, ujar Suprapto
Sementara Walikota Bukittinggi, melalui Kepala Dinas Komunikasi dan Ingormatika (Kominfo) Erwin Umar, juga berharap dengan gelaran seminar sejarah kemerdekaan Republik Indonesia yang digagas PWI Bukittinggi, itu akan membuka mata generasi melinial, bahwa Bukittinggi mempunyai sejarah panjang tentang kemerdekaan RI.
"Dalam sejarah kota Bukittinggi, pernah jadi Ibu Kota Negara RI. Pemko Bukittinggi memiliki dokumen sejarah panjang kemerdekaan RI itu", ujarnya didampingi Ketua PWI Bukittinggi Haji Anasrul.
( Yus)
Komentar