Penulis: ET | Editor: Medio Agusta
PADANG-Keberadaan Universitas Negeri Padang pada saat ini sudah dikenal di dunia internasional sehingga pimpinan perlu meningkatkan reputasi secara berkelanjutan.
Hal itu disampaikan oleh Rektor Universitas Negeri Padang, Prof. Ganefri, Ph.D. ketika membuka Rapat Koordinasi Antarorgan PTNBH yang bertempat di Hotel UNP Kampus Air Tawar Padang pada Jumat (30/12).
Pada kesempatan Rapat Koordinasi yang dihadiri Organ Majelis Wali Amanat, organ Senat Akademik Universitas, dan Organ Rektor dan jajaran, Rektor Prof. Ganefri menyampaikan ucapan terima kasih atas kerja sama dan pengawasan nonakademik oleh Majelis Wali Amanat dan terima kasih atas kerja sama dan pengawasan akademik oleh Senat Akademik Universitas.
Baca Juga
- Gerak Cepat Pemko Payakumbuh,Sekdako Rida Ananda Serahkan Bantuan Korban Kebakaran
- Pemko Payakumbuh Komit Membangun Kota Dengan Peningkatan Investasi
- Bapedalitbang, Dinas Pendidikan dan BPKPAD Pessel Ikuti Rakor Layanan Pendidikan di Jakarta
- Hadiri Rakor di Kementan, Gubernur Sumbar Mendapat Rezeki Melimpah
- Rakor TPPS, Sekda Pessel: Perbaiki Pola Asuh, Sakinah Mawaddah dan Waramah
Dalam laporannya, Ketua Majelis Wali Amanat Universitas Negeri Padang, Prof. Dr. Z. Mawardi Effendi, M.Pd. menyampaikan beberapa isu utama yang berkaitan dengan kewenangan MWA. Dari aspek keuangan misalnya kata Prof. Z. Mawardi Effendi, daya serap per Desember masih rendah yang berkaitan dengan proses keuangan.
"Satuan Pengawas Internal Universitas Negeri Padang sebaiknya ditingkatkan kewenangan yang berkaitan dengan review anggaran dan pengawasan laporan keuangan. Penyusunan laporan keuangan dan laporan aset sebaiknya menggunakan aplikasi untuk masa datang," tambah Prof. Mawardi Effendi.
Isu lain kata Prof. Z. Mawardi Effendi, hal yang berkaitan dengan tata kelola, seperti tentang kelembagaan perlu dilakukan penataan kelembagaan seperti untuk pengisian sumber daya manusia.
Pada kesempatan itu, Prof. Z. Mawardi Effendi juga mengharapkan perlu penataan sumber daya manusia yang cepat untuk organisasi atau unit baru seperti program studi, departemen, fakultas baru.
"Penataan dan pengelolaan aset Universitas Negeri Padang diharapkan tuntas sehingga laporannya benar-benar sesuai dengan dengan keadaan," tambah Prof. Z. Mawardi Effendi.
Prof. Z. Mawardi Effendi juga memberikan perhatian penting atas sistem digitalisasi yang terintegrasi dalam berbagai keperluan seperti perkuliahan, data dasar sumber daya manusia, data dasar aset, dan sebagainya.
Dalam laporannya, Rektor Universitas Negeri Padang, Prof. Ganefri, Ph.D. menyampaikan bahwa Rakor Antarorgan ini diharapkan menjadi wadah evaluasi bersama untuk meningkatkan kinerja dan pembenahan dalam rangka mencapai reputasi akademik Universitas Negeri Padang pada ranking dunia.
"Dengan visi baru Universitas Negeri Padang kita membuat target agar UNP masuk pada 1000 Universitas berkelas dunia pada tahun 2025," tambah Prof. Ganefri.
Kata Prof. Ganefri, misi Universitas Negeri Padang adalah reputasi akademik secara internasional dan kita kembangkan program untuk peningkatan reputasi akademik tersebut.
Selanjutnya kata Rektor Prof. Ganefri, digitalisasi kepemimpinan, digitalisasi manajemen, dan digitalisasi pembelajaran perlu perhatian utama Universitas Negeri Padang walaupun masih banyak kendala.
"Pengembangan sumber daya dan penguasaan tenaga pendidik dalam bidang digitalisasi perkuliahan tidak bisa dielakkan dan harus ditingkatkan serta dimplementasikan untuk masa datang," tambah Rektor Prof. Ganefri.
Selain itu, Ketua Senat Akademik Universitas, Prof. Dr. Sufyarma Marsidin, M.Pd. juga menyampaikan bahwa SAU telah memberikan pertimbangan peraturan Rektor dan telah memberikan atau menyetujui beberapa gelar doktor honaris causa dan gelar profesor kehormatan.
"Hingga saat ini masih ada beberapa draf peraturan yang belum disampaikan kepada Senat Akademik Universitas dan tentunya perlu dipercepat," tambah Prof. Dr. Sufyarma Marsidin, M.Pd.
Lebih lanjut kata Prof. Dr. Sufyarma Marsidin, M.Pd., Universitas Negeri Padang pada tahun 2022 telah mengukuhkan sebanyak 10 orang guru besar dan mudah-mudahan masih ada tambahan guru besar untuk masa datang. (ET)
Komentar