Penulis: Humas BNPB/MR | Editor: Marjeni Rokcalva
BOGOR - Ketika jalan darat terputus dan suatu daerah terisolir karena bencana banjir dan longsor. Maka transportasi udara menjadi sarana paling efektif untuk pendistribusian bantuan logistik. Seperti yang dilakukan Komunitas Olahraga Dirgantara (Ordirga) Paramotor sudah lima hari ini, dari langit, mereka membantu sesama aktif memberikan bantuan korban bencana tanah longsor di Desa Urug, Sukajaya, Bogor, Jawa Barat.
Sejak 5 Januari 2020 logistik didrop dari udara dan dalam sehari mampu melakukan 10 trip pendropingan dan dapat dibawa sampai dengan 100 Kg yang menggunakan roda paratrike. "Sekali mengudara, 1 paramotor mampu membawa 50 kg bala bantuan, sedangkan Paratrike mampu membawa 80-100 kg", kata Cahyo Alkantana, Ketua Paramotor Indonesia (PMI) yang hadir memimpin langsung kegiatan ini.
Dilansir dari laman resmi BNPB, dengan berani dan cekatan, para pilot Paramotor tersebut terbang diantara perbukitan masuk ke daerah bencana yang terisolir. Menggunakan Paramotor dan Paratrike dimotori 10 personel pilot, yang secara bergantian terbang dan mengirim aneka logistik dari posko di Desa Nanggung Bogor. Bantuan mereka menjadi asa dan penyemangat para korban bencana yang kekurangan makanan karena sudah beberapa hari terisolir.
Baca Juga
- Ketika Ibu-Ibu Unjuk Aksi di Hari Ibu di Padang Panjang
- Sepenggal Cerita PSBB Jakarta, Ketika Tusuk Gigi Jadi Telunjuk
- Beginilah, Ketika Perempuan 75 Tahun Ikut Lomba Baca Puisi
- Ketika Kadinsos Sumbar Cari Gadis Kecil Pemulung Viral, Anak Yatim Suci Putri
- Kejar Impian, Fajar Jajakan Sala Lauak Enak Ketika Pulang Sekolah
Tantangan penerbangan paramator ini agak sulit dan penuh resiko. Misalnya cuaca buruk dan angin yang sering berubah arah, ditambah dengan membawa beban bingkisan bantuan. Belum lagi jika daerah sasaran dropping yang berada di celah pegunungan, mengharuskan para pilotnya meliuk bermanuver agar tetap bisa terbang, sekali salah manuver akan fatal akibatnya, parasut bisa terlipat dan Paramotor kehilangan daya angkat. Namun karena rasa solidaritas tinggi kepada sesama, para pilot masih berusaha untuk terbang menembus rintangan dengan tetap memperhatikan keselamatan terbang.
Melalui aktifitas tersebut, Komunitas Paramotor Indonesia yang berada di bawah pembinaan TNI AU melalui FASI ini membuktikan bahwa mereka tidak hanya berkutat di olahraga terbang saja, tetapi juga dapat membantu meringankan kesulitan yang dialami sesama.
(Humas BNPB/MR)
Komentar