Pengembangan Bandara Rokot Sipora Akan Telan Biaya Rp574 Miliar

Penulis: Suntoro/Hms/Je | Editor: Medio Agusta

TUAPEIJAT - Pemerintah pusat dan Kabupaten Kepulauan Mentawai terus berupaya untuk mengeluarkan Mentawai dari status tertinggal, salah satu strategi yang dilakukan adalah meningkatkan pembangunan Bandar Udara Rokot, Kecamatan Sipora Selatan, Kabupaten Kepulauan Mentawai.

Kepala Dinas Perhubungan Kepulaun Mentawai, Edi Sukarni mengatakan, pihak Pemkab Mentawai saat ini tengah mempersiapkan lahan, sedangkan masalah biaya l, semuanya dari pemerintah pusat.

" Tanggung jawab daerah adalah lahan, semua biaya dari pusat, itu Rp574 miliar," kata Edi Sukarni, Kamis, (9/1/2020)

Terkait masalah lahan Edi Sukarni menjelaskan bahwa lahan tidak ada masalah, cuma ada 12 orang yang belum menyerahkan lahannya dari 187 orang.

"Lahan tidak ada masalah, ada tinggal 12 orang belum menyerahkan lahannya, dan itu sudah kita limpahkan ke Pengadilan, tinggal pengadilan penyelesaiannya lagi, ini hanya penggarap, kalau pemilik tanah sudah tidak ada masalah," katanya.

Sebelumnya jelas Edi Sukarni sudah disampaikan ke pemilik lahan atau tanah untuk menyampaikan aspirasinya seperti apa dan berapa ganti rugi yang mesti diterima oleh pihak pemilik lahan, sebab setiap tanaman yang kena lokasi Bandara akan diberi uang ganti rugi sesuai dengan kriteria tanaman.

"Kenapa tidak dulu diprotes, kan sudah dikasih pengumuman selama 40 hari, di rapatkan dan di umumkan, kenapa tidak diprotes misalnya tanaman saya nilainya sekian, dan tamanan itu sudah ada tim penilai, tim penilai itu bukan dari pemerintah daerah, tapi dari luar," ungkapnya.

Pembangunan bandar udara Rokot dengan panjang 160 meter atau sekitar 43 hektar termasuk lahan parkir, dengan anggaran Rp574 miliar diperkirakan bentuk bandara tersebut semi Internasional, sebab kata Edi Sukarni akan dilayani oleh pesawatHybrid Tandem Rotor (HTR) dengan kapasitas penumpang hingga 70 orang.

Sementara jumlah pesawat yang akan melayani Mentawai tergantung pada kebutuhan, jika banyak peminat naik pesawat, maka bisa saja akan ditambah jumlah pesawat yang akan melayani.

"Yang dibawa kan tamu Internasional, kalau tidak seperti itu kita tidak maju-maju, kalau naik kapal terus bosan juga orang ke Mentawai, kecuali cuaca bagus tidak apa-apa naik kapal, tapi kalau pesawat kapanpun orang bisa datang, kemudian lebih cepat, sekarang ini masyarakat harus siap-siap teknologi masuk ke Mentawai, kalau sudah jalan kan akan ada perkembangan, meningkatkan ekonomi masyarakat juga, bisa julan sepanjang jalan seputar Rokot kan," kata Edi.

Untuk pembangunan Bandar Udara Rokot akan bertahap selama 3 tahun, tahun ini direncanakan akan dikucurkan dana Rp130 miliar sebagai pembangunan awal seperti landering dan penimbunan, untuk pembangunanya sendiri tergantung oleh pihak Bandara, sementara daerah hanya persiapan lahan dan pengawasan pembangunan.

Ia juga mengatakan jika semuanya sudah siap maka untuk tujuan Padang - Mentawai atau sebaliknya akan lebih cepat, Edi Sukarni berharap pesawat dari daerah lain seperti Bali dan Padang bisa langsung ke Mentawai termasuk dari Manca Negara seperti Negara tetangga Singapura dan Malaysa.

(Suntoro/Hms/Je)

Loading...

Komentar

Berita Terbaru