Penulis: Hrs | Editor: Marjeni Rokcalva
PADANG PANJANG - Kerapatan Adat Nagari (KAN) Lareh Nan Panjang menggelar Musyawarah Akbar dengan tema " Bersama Niniak Mamak, Alim Ulama, Cadiak Pandai dan Bundo Kanduang,Kita Tingkatkan Kehidupan Bernagari", Sabtu, (11/1/2020)
Musyawarah dibuka secara langsung oleh Walikota Padang Panjang H. Fadly Amran, BBA Datuak Paduko Malano. Turut hadir Kapolres Padang Panjang AKBP. Sugeng Hariadi, SIK, MH, Anggota DPRD Padang Panjang Drs. Nasrul Efendi, Kepala Bank Nagari, para pejabat Pemko Padang Panjang dan undangan lainnya.
Pertemuan para pemuka adat tersebut, kata Ketua Panitia, Delfian Datua Nan Kodo Basa akan melahirkan pokok fikiran untuk menuju Nagari Lareh Nan Panjang yang lebih baik. pada acara tersebut KAN Lareh Nan Panjang turut mengundang dua orang narasumber antaralain, Budayawan Angku H. Yus Datuak Parpatiah, dan Angku Prof. Dr. Abdul Hakam ,MT Datuak Sampono Nan Tinggi.
Baca Juga
- KPU Lantik 672 Petugas KPPS Pilkada 2024 di Padang Panjang
- Pj Wako Padang Panjang Resmikan Beberapa Fasilitas Baru di Masjid Nurul Iman Silaing Atas
- Dinkes Gelar Berbagai Lomba Menarik Dalam Menyambut Hari Kesehatan Nasional (HKN)
- Pj Ketua Dekranasda Padang Panjang Kembali Tinjau Perkembangan UMKM
- Panwascam Padang Panjang Timur Lantik 39 PTPS untuk Awasi Pilkada 2024
Walikota Padang Panjang dalam sambutannya menyampaikan, perlu langkah strategis dalam mengembalikan peran para pemangku adat itu ditengah masyarakat. Sebuah pertanyaan muncul bahwa masih ampuhkah peran mereka.Oleh karena itu Pemko dan DPRD Padang Panjang ingin merumuskan Perda Nagari.
" Kami Pemerintah daerah bersama niniak mamak, mencoba melirik sebuah ranperda yang tentunya nanti melahirkan perda nagari di dalam kota," ungkap Wako Fadly.
Menurut Walikota, kuatnya silaturahmi serta harmoniasisi antara tokoh tokoh adat dengan pemerintah tentu akan menjadikan negara kuat. Wako Fadly berharap lewat musyawarah tersebut, akan lahir gagasan yang benar benar mencerminkan adat bersandi sarak, sarak bersendikan kitabullah. Dikatakan, kekayaan orang Sumatera Barat adalah adat Istiadatnya.
Ketua KAN Lareh Nan Panjang M Aulia, ST, Datuak Sararajo menyampaikan ada keprihatinan terhadap hidup beradat yang cenderung terlupakan, sementara tantangan modernisasi siap menenggelamkan nilai yang saat ini dijunjung tinggi. KAN Lareh Nan Panjang sendiri telah berusaha meminimalisir dengan melaksanakan pertemuan dengan Niniak Mamak dan Bundo Kanduang namun hasilnya belum signifikan
"Karena itulah pengurus sengaja mengadakan musyawarah Nagari guna mengingatkan dan menguatkan kembali tentang fungsi dan kedudukan tigo tungku sajarangan,mudah mudahan musyawarah ini dapat memberikan hasil yang positif," ungkap Datuak Sararajo.
Anggota DPRD Padang Panjang Drs. Nasrul Efendi mengapresiasi terlaksananya musyawarah itu. DPRD kedepan akan mengawali bahasan Ranperda Nagari sebagai bentuk kepedulaian terhadap adat istiadat serta kehidupan bernagari.
Hal itu kata, Nasrul, untuk meningkatkan rasa antara mamak dan kemenakan.Kemudian dengan didukungnya ranperda itu maka, masyarakat Kota Padang Panjang diharapkan menjadi masyarakat yang bermarwah dan bermatabat
"Kami DPRD mendukung sepanjang membangkitkan suasana yang kondusif untuk kejayaan Padang Panjang," katanya.
Usai memberikan kata sambutan, Walikota yang disaksikan oleh para pemuka adat dan Kapolres melakukan pemukulan Gong, serta memasangkan kartu tanda peserta Musyawarah. Walikota turut menandatangani dokumen musyawarah nagari.
(Hrs)
Komentar