Penulis: Marjeni Rokcalva
PADANG - Meningkatkan kemampuan dan produktifitas tenaga kerja tidak dapat dilepaskan dari pola keselamatan dan kesehatan kerja sebuah perusahan dan industri. Dimana sektor tenaga kerja menjadi subjek dalam produktifitas sehari-hari.
Hal ini disampaikan Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit dalam upacara peringatan hari keselamatan dan kesehatan kerja (K3) sekaligus bulan K3 di halaman kantor Dinas Tenaga Kerja Provinsi Sumbar, Senin (13/1/2020).
Lebih lanjut Wagub Nasrul Abit katakan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan sesuatu yang penting dalam produktifitas perusahaan yang maju dan modren.
Baca Juga
- Peringatan Hari Jadi Sumbar ke-79: Bangkitkan Kesadaran untuk Lebih Mencintai Kampung Halaman
- Jalin Silahturahmi, Cawagub Sumbar Vasco Ruseimy Datangi Kediaman Ketua PWNU Sumbar Prof. Ganefri
- Audy Joinaldy Dikabarkan Gabung ke Partai Golkar, Ini Peluang Pasangan Wagubnya
- Wagub Sumbar Tinjau Lokasi Pascabencana di Pessel dan Padang Pariaman,
- Upacara Hardiknas dan Otda 2024, Wagub Sumbar Bacakan Sambutan Mendikbud dan Mendagri
"Perusahaan yang maju dan hebat itu selalu memperhatikan K3 sesuai kebutuhan dan beban kerja yang dihadapi. Jaminan K3 menjadi motivasi dalam meningkatkan kreatifitas dan kemajuan sebuah perusahaan", ujarnya.
Nasrul Abit juga kemukakan, sesuatu yang tidak mudah dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi 7 persen di Sumatera Barat, seperti yang dilontar pakar ekonomi dari Unand di media.
"Dicari gubernur 7 persen dalam meningkatkan pembangunan Sumatera Barat lima tahun ke depan. Sesuatu yang sulit dimana tantangan kondisi budaya dan karakter masyarakat yang masih belum mau berubah dari konsumtif menjadi produktif", terangnya.
Nasrul Abit juga ungkapkan, untuk kemajuan investor di Sumbar amat sulit apalagi dikaitkan soal lahan dan tanah.
"Sumatera Barat baru mampu mencapai pertumbuhan ekonomi 7 persen mesti diikuti dengan pertumbuhan industri baik kecil, menengah dan besar yang hasil produksi terus meningkatkan dan mampu bersaing dipasar global. Kemudian ada tenaga kerja yang berkualitas dan memiliki daya saing yang kuat", ujarnya.
Nasrul Abit juga ingatkan menyongsong era revolusi industri power point zero (4.0), sumber daya manusia menjadi kekuatan pertama kita untuk mampu bertahan dan memenangi pasar global.
"Menyiapkan tenaga kerja yang memiliki skil, trampil, inovatif dan berdedikasi tinggi menjadi suatu keharusan. Sektor tenaga kerja menjadi tumpuan dan harapan Sumatera Barat untuk berkembang cepat memacu kemajuan daerah dan kesejahteraan masyarakat", ungkapnya.
Nasrul Abit tegaskan, hanya dengan sumberdaya manusia yang tangguh dan unggul Sumatera Barat baru mampu mencapai pertumbuhan ekonomi 7 persen yang ditupang oleh tingkat produktif industri berbagai sektor. Apakah industri pertanjan, kerajinan, industri jasa wisata dan lain-lain sebagainya.
ZS/MR
Komentar