Penulis: Iyos | Editor: Medio Agusta

TRENGGANGU, MALAYSIA - Kerjasama informal pendidikan dan kebudayaan antara lembaga pendidikan di Indonesia dengan komunitas Homestay Trengganu, Malaysia, terus berlangsung dengan erat, sebagai bentuk perikatan kebudayaan sesama anak bangsa bersaudara dengan bahasa yang hampir sama di Asia Tenggara.

Saat ini, pihak organisasi lokal Trengganu yang tergabung dalam organisasi perserikatan Asosiasi Homestay Teluk Ketapang, Kuala Nerus, Trengganu, kembali membuka ruang dan kesempatan kepada pelajar-pelajar Indonesia melakukan aktifitas kebudayaan dan pendidikan serta ikut mempromosikan potensi pariwisata dari masibg-masing negara.

Hal itu dikemukakan Ketua Asosiasi Homestay Trengganu Cik Mohd.Azmi bin Abdul Aziz kepada beritaminang.com melalui saluran telepon tadi pagi, Senin, (13/2/2023). Azmi mengatakan, pihaknya baru saja menerima 40 siswa dan 6 guru Yayasan Al Bayt Hikmah, Kota Pasuruan, Jawa Timur, Indobesia. Kedatangan mereka dipimpin Muhammad Subhan

Baca Juga

• Magister Pendidikan Bahasa Inggris FBS UNP dan UNDIKSHA Tandatangani Kerja Sama
• Novi Hendri: Sektor Pendidikan dan Jasa Butuh Sentuhan Khusus di Padang Panjang
• Lokakarya KKN Unand di Lubuk Alung Padang Pariaman
• Rektor UNP Krismadinata, Ph.D: Kami Berusaha Jadi Garda Terdepan Semua Lini Pendidikan
• Bapedalitbang, Dinas Pendidikan dan BPKPAD Pessel Ikuti Rakor Layanan Pendidikan di Jakarta

Azmi menyebutkan, kedatangan tamunya itu disambut penuh suka cita dan persaudaraan sebagai saudara serumpun yang saling berbalas kunjungan. Hadir sebagai penyambut dari pihak Trengganu adalah SM Agama Dato Abbas, SM Ibrahim Fikri, SM Kompleks Seberang Takir, sementara untuk seluruh kegiatan dilakukan di SD Seberang Takir sesuai kesepakatan dari Kepala Dinas Pendidikan setempat tanggak 4-8 Februari lalu.

Selama berada di Trengganu rombongan siswa berkunjung ke berbagai universitas seperti University Malaysia Terengganu ( UMT) dan University Sultan Zainal Abidin ( UniSZA), seterusnya ke SM Saint Sultan Mahmud, dan SM Teknik Terengganu. Sedangkan mereka tinggal

bersama 25 orang tua angkat yang menjadi pengelola homestay di Teluk Ketapang. Selain itu mereka juga melakukan aktifitas kunjungan ke destinasi Drawbridge(Jambatan Angkat),Kg Budaya Terengganu, Rambo Cruise & Pasar Payang. Malamnya diajak makan malam bersama oleh pejabat pemerintahan setempat.

Masyarakat Trengganu pada umumnya menyambut baik kunjungan persahabatan dan kebudayaan ini kedua bangsa bersaudara ini, khususnya warga Teluk Ketapang yang selalu membuka diri berbagi pengalaman dengan bangsa-bangsa lain. Untuk itu mereka mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Indonesia yang telah menyempatkan diri berkunjung dan berwisata ke Kota Trengganu, Malaysia. (Iyos)