Penulis: YN | Editor: Medio Agusta
Padang Pariaman - Enam kecamatan yang di dalamnya terdapat 14 nagari di wilayah Kabupaten Padang Pariaman sebagai titik lokasi yang berpotensi terdampak bencana Tsunami.
Belajar dari musibah gempa 30 September 2009 lalu, Padang Pariaman dengan cepat menyiapkan diri dari segala bidang untuk menghadapi potensi-potensi gempa, tsunami, banjir, dan longsor.
Demikian ungkap Wakil Bupati Padang Pariaman Rahmang, dalam sambutannya pada acara Pengukuhan Nasional Masyarakat Siaga Tsunami Nagari Tapakih Kecamatan Ulakan Tapakis oleh National Tsunami Ready Board (NTRB), bertempat di Hall IKK Padang Pariaman di Parit Malintang, Selasa (07/03/2023).
Baca Juga
- Wabub Rahmang, Tim BPK RI Dapat Memberikan Saran dan Masukan Atas LKPD tahun 2022
- Wabub Rahmang, Camat Perpanjangan Tangan Bupati Berada Dibarisan Terdepan
- Wabub Rahmang, Kerja Nyata Sangat Dibutuhkan Dalam Menjalankan Roda Pemerintahan
- Wabub Rahmang, Melalui HUT Satpol PP Tingkatkan Ketertiban dan Kenyamanan Bagi Masyarakat
- Wabub Rahmang, Untuk Perbaikan Nagari Perlu Kerjasama dan Saling Mendukung
Wabup Rahmang mengatakan atas nama masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman, menyampaikan rasa terima kasih kepada BNPB dan BMKG yang deputinya telah datang berkunjung ke daerahnya.
Dirinya berharap, semoga memberi berkah dan bagi masyarakat terutama masyarakat yang berada di wilayah yang berpotensi tsunami tersebut.
"Diharapkan melalui kegiatan ini dapat meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dan pemerintah terhadap bencana Tsunami, mengurangi risiko bencana seminimal mungkin, " jelasnya.
Ia menyebutkan, melalui kolaborasi dengan BPBD Sumbar dan BNPB telah dibentuk Desa Tangguh Bencana (Destana) pada 14 nagari yang potensi terpapar bencana tersebut.
Kemudian katanya, membangun mitigasi bencana Tsunami Bersama BMKG dibentuklah Masyarakat Siaga Tsunami atau Tsunami Ready Community (TRC) Berstandar UNESCO.
"2022 lalu telah dibentuk TRC yang dilaksanakan di Nagari Tapakih Kecamatan Ulakan Tapakih, insya Allah tahun 2023 ini akan dibangun di 13 nagari lainnya, " jelas Rahmang.
Kepala BPBD Padang Pariaman Budi Mulya sebelumnya telah menyampaikan kegiatan ini sangat penting apalagi untuk masyarakat di daerah yang berpotensi tsunami. Sehingga diharapkan, melalui kegiatan ini akan terbentuknya masyarakat yang paham dan sadar akan mitigasi
bencana dan siap siaga saat menghadapi bencana. Disamping itu, katanya, Terbentuknya masyarakat siaga tsunami di lingkungan Kabupaten Padang Pariaman.
"Terima kasih kepada Bapak Ibu deputi yang telah membawa program ini ke Kabupaten Padang Pariaman, semoga program ini dapat berlanjut dengan program-program lainya dalam upaya mencerdaskan masyarakat kita siap dan siaga terhadap bencana," lapornya sekaligus berharap.
Pada kesempatan itu juga dilaksanakan launching Program Indonesia Disaster Resilience Initiatives Project (IDRIB) bantuan Work Bank oleh Deputi Bidang Geofisika BMKG, Suko Prayitno Adi, Deputi Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Prasinta Dewi bersama Wabup Rahmang dan lainya. Dan dalam pelaksanaan kegiatan nantinya berkolaborasi dengan BNPB dan BMKG.
Setelah penanda tanganan komitmen bersama termasuk wali nagari, maka akan ditindaklanjuti dengan pembentukan TRC pada enam (6) nagari di wilayah yang berpotensi bencana Tsunami tersebut. Diawali dengan pemasangan rambu-rambu jalur evakuasi tsunami di Nagari Tapakih Kecamatan Ulakan Tapakis.
Hadir dalam kegiatan tersebut, Deputi Bidang Geofisika BMKG, Suko Prayitno Adi, Deputi Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Prasinta Dewi, mewakili Gubernur Sumatera Barat Plt. Kepala Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Arry Yuswandi, unsur Forkopimda Padang Pariaman, Asisten, Staf Ahli, Kepala OPD,dan camat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman.
Tampak juga hadir perwakilan BAZNAS, wali nagari se-Kabupaten Padang Pariaman, ketua badan, lembaga, dan organisasi, serta forum komunitas kebencanaan lainya se Kabupaten Padang Pariaman dan tingkat Provinsi Sumatera Barat. (YN)
Komentar