Penulis: Iyd | Editor: Medio Agusta
SAWAHLUNTO - Rendang lokan Ny.Sudaryati, pengelola Homestay Batukalang, Kenagarian Ampang Pulai, Kecamatan Koto XI Tarusan, Kabupaten Pesisir Selatan, berhasil jadi pemenang pertama lomba masakan rendang Minang di ajang Homestay Festival 2023 di Sawahlunto, Kamis (9/3/2023). Sementara juara kedua diraih Asosiasi Homestay Kabupaten Agam dengan rendang Pensi Pakis, dan juara ketika rendang baluik dari Asosiasi Homestay Sawahlunto.
Dalam lomba lainnya, penyajian masakan serapan pagi juara pertama diraih Asosiasi Homestay Sawahlunto, kedua Asosiasi Homestay Agam, dan juara ketiga Asosiasi Hobestay Padangpanjang. Untuk lomba mars dan himne homestay diraih Sawahlunto sebagai juara pertama, kedua Kita Bukittinggi, Kabupaten Agam.
Lomba tersebut diselenggarakan Asosiasi Homestay Sawahlunto, dan merupakan rangkaian dari kegiatan iven Homestay Festival Sumatera Barat 2023, yang diikuti 7 daerah kabupaten/kota asosiasi pengelola homestay dan penyelenggaraannya dilakukan di Lapangan Segi Tiga (Lapseg), Sawahlunto, Kamis (9/3/2023).
Baca Juga
- Pj Wako Suprayitno Optimis Pabrik Coklat Chokato Dapat Meningkatkan dan Memperluas Pangsa Pasar
- HLUN di Dharmasraya, 575 Kilo Rendang Bakal Jadi Buah Tangan untuk Para Duta Tagana
- Bertemu Menparekraf Sandiaga Uno, Pj. Wako Rida Presentasikan Pemasaran Rendang Payakumbuh
- Setelah Ekspor Rendang, Wagub Sumbar Jajaki Kerjasama Energi Terbarukan di Norwegia
- Diferensiasi Produk Rendang Meningkatkan Value Makanan Khas Sumbar
Ketua Panitia H.Busmaharto, didampingi seksi lomba Adityawarlita Eveyenti kepada beritaminang.com mengatakan, untuk lomba memasak berbagai varian makanan ini diikuti peserta dar Kota Padang, Kota Bukittinggi, Kota Padangpanjang, Kabupaten Agam, Kota Sawahlunto, Kabupaten Pesisir Selatan, dan kafe Pondok Bambu Talawi.
Sementara, dewan juri terdiri dari chef Amrul Marawa Big Club, dan chef Mulyadi dari Hayam Wuruk Hotel, Padang. Diungkapkan, tema yang diusung adalah "Menjadikan Homestay Sumatera Barat berbudaya lokal tapi berdaya saing global ".
Chef Mulyadi mengemukakan, penilaian masakan rendang lebih kepada unsur otentik dimana pengolahan rendang memasaknya menggunakan kayu bakar agar aroma masakannya lebih mengena ke citarasa. Kemudian ramuan masakan terdapat unsur beragam daun-daun penyedap. Selain itu penilaian adanya inovasi terbaru dalam membuat rendang dengan cara-cara yang tradisionil.
"Saya sarankan untuk pengelola homestay, jika membuat rendang perhatikan unsur aroma dan rasanya. Ini bisa dilakukan dengan cara memasak pakai kayu bakar seperti kayu manis casiavera, kayu jambu klutuk atau jambu paraweh, dan pakai arang batok kelapa agar aroma dan rasanya tardisi sekali." Sebut Mulyadi.
Adityawarlita Eveyenti meenyebutkan, total hadiah disediakan berjumlah Rp 21 juta, terdiri dari hadiah lomba membuat sarapan pagi homestay, juara I Rp 2,5 juta, juara II Rp 2 juta, dan juara III Rp 1.5 juta. Kemudian untuk juara perorangan masak hidangan nasi goreng hadiah pertama Rp 1 juta, hadiah kedua Rp 750 ribu, dan hadiah ketiga Rp 500 ribu. Terakhir lomba menyanyikan lagu mars homestay juara pertama Rp 2.5 juta, hadiah kedua Rp 2 juta, dan hadiah ketiga Rp 1.5 juta.
"Peserta lombanya adalah pengelola dan para ketua Asosiasi Kabupaten/kota yang semuanya adalah kaum Adam. Kemudian peserta lainnya adalah dari kalangan umum seperti pemilik restoran atau rumah makan dan pelaku industri pariwisata lainnya. Untuk peserta bebas membuat resep nasi goreng sesuai kebiasaan yang mereka sajikan tanpa bumbu penyedap dan bahan kimia lainnya yang digambarkan nilai satu porsi Rp 15 ribu dengan durasi waktu 1 jam mulai dari persiapan hingga terhidang."pungkasnya.
Terpisah, Tusrial, owner Batukalang Beach, Pesisir Selatan berkomentar, iven ini menurut dia luar biasa. Disamping tempat bersilaturahmi antar pengusaha homestay, juga jadi unjuk keahlian para pengelola membuat varian makanan yang disajikan untuk para tamu, selain ruang berbagi informasi pengelolaan homestay secara profesional mengacu kepada nilai kearifan lokal, sehingga sajian kuliner kaya akan varian-varian sehingga dapat memanjakan lidah tamu yang menginap di homestay.
" Saya berharap Iven seperti ini terus diselenggarakan secara periodik namun disarankan dapat bergilir dari berbagai kabupaten kota yang bergabung dalam Dewan Pengurus Daerah (DPD) Indonesian Homestay Association (IHSA)." Tutur Tusrial.
Inovasi Pengelolaan Homestay
Ketua Asosiasi Homestay Sawahlunto Hj.Kamsri Benti yang juga Ketua IHSA Sumbar mengucapkan terima kasih kepada seluruh peserta yang datang dari berbagai daerah yang telah menunjukan keahliannya membuat hidangan yang biasa disajikan ke tamunya masing-masing.
Diutarakan Kamsri Benti, lomba ini merupakan salahsatu bentuk inovasi edukatif dalam meningkatkan kapasitas pengelola homestay dalam menyajikan berbagai varian makanan atau kuliner untuk para tamunya yang menginap di homestay masing-masing. Disisi lainnya adalah menjadi ajang silaturahmi bagi para pengelola homestay se-Sumatera Barat.
"Kami mengucapkan apresiasi kepada seluruh peserta, tidak hanya kepada peserta lomba kuliner tetapi juga peserta lomba nyanyi mars homestay dan peserta seminar homestay dengan nara sumber dari Presiden Homestay Terengganu Association Mohammad Azmi Bin Abdul Aziz dan Ketua Umum DPP IHSA Hentje Alvi Pongoh di Khas Hotel Ombilin pada hari pertama (7/3).) Ungkap Kamari Benti.
Kepala Dinas Pariwisata diwakili Kabid Promosi Meldi Hidayah Marta, sangat mendukung kegiatan homestay ini, karena memiliki dampak positif terhadap kemajuan dan perkembangan industri pariwisata Sawahlunto dan Sumbar pada umumnya. Kedepannya diharapkan para pengelola homestay tetap mempertahankan nilai kearifan lokal yang ada didaerah masing-masing." Kata Marta. (Iyd)
Komentar