Penulis: MR | Editor: Marjeni Rokcalva
JAKARTA - Pemerintah RI melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berencana akan mencabut subsidi Elpiji 3 kilogram (kg). Diiamana, subsidi tak lagi diberikan per tabung, melainkan langsung ke penerima manfaat. Dan nantinya, harga jual 'gas melon' ini akan disesuaikan dengan harga pasar. Jika benar, diperkirakan harganya bisa mencapai Rp 35.000 per tabung.
Kebijakan ini ditargetkan pada pertengahan tahun ini. Diharapkan subsidi Elpiji 3 kg bisa lebih tepat sasaran dengan menyasar langsung kepada penerima manfaatnya yaitu masyarakat miskin. Namun masyarakat kurang mampu akan tetap mendapatkan harga 'spesial'. Pasalnya, mereka akan tetap mendapatkan subsidi yang diberikan langsung dengan cara ditransfer.
Berdasarkan survei Kementerian ESDM, rata-rata masyarakat miskin menggunakan 2-3 tabung gas Elpiji 3 kg per bulannya. Dengan begitu, nantinya pembelian tabung keempat dan seterusnya oleh masyarakat miskin tak lagi disubsidi.
Misalnya, kata Plt Dirjen Migas Kementerian ESDM Djoko Siswanto di kantornya, Jakarta Selatan, seperti ditulis Rabu (15/1/2020), dia beli 3 tabung subsidi Rp 100.000 dan bank transfer ke nomor ini (penerima). Nanti bisa dicek rata-rata kebutuhan orang miskin 3 tabung. "Kalau beli lebih dari 3 tabung bisa kelihatan berhak atau nggak," ujarnya.
Sedangkan mereka yang tidak berhak mendapatkan subsidi akan membayar sesuai harga pasar sekitar Rp 35.000 per tabungnya. Diperkirakan konsumsi Elpiji 3 kg bisa berkurang karena masyarakat mampu beralih ke tabung yang lebih besar lagi karena harga per kg yang sama.
Anggaran Subsidi Bisa Dihemat 15%Rencana Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berencana mengubah skema subsidi Elpiji 3 kilogram (kg) dari tabung ke penerima, akan menuruni kuota Elpiji 3 kg yang disubsidi tahun ini sebanyak 7 juta metrik ton atau naik tipis dibandingkan tahun lalu 6,84 juta metrik ton. Djoko meyakini, penyaluran subsidi yang menyasar penerima ini berhasil karena harga jual per kg yang sama dengan gas ukuran lain.
"Iya kita yakin 100% akan berkurang dari 7 juta metrik ton di 2020 kalau diterapkan dari awal," ujar Djoko dikutip dari detikcom.
Anggaran subsidi Elpiji 3 kg juga bisa dihemat hingga 15%. Namun, jika dijalankan dari awal tahun bisa mencapai 30% anggaran subsidi yang bisa dihemat. Subsidi Elpiji 3 kg tahun ini dialokasikan sebesar Rp 50,6 triliun.
(MR)
Komentar