Ideal Pers, Industri Pers Sehat dan Wartawan Berdaya

Penulis: YN | Editor: Medio Agusta

Padang -- Pers sangat dibutuhkan semua pihak, berbagai hal produk jurnalistik tidak hanya sebagai masukan atau referensi bagi mahasiswa tapi juga jadi modal untuk di sampaikan pada rapat-rapat kabinet di tingkat pemerintah.

Pers yang sehat akan tecipta publik indonesia yang cerdas sekaligus berkualitas. Bahkan menjadi pers yang kian terhormat dan bermartabat.

Hal tersbut mengemuka pada kegiatan Bimbingan Teknis peningkatan kapasitas jurnalistik awak media Provinsi Sumatera Barat yang di laksanakan oleh Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik Prov Sumbar, melalui dana Pokir anggota DPRD Sumbar M. Ridwan dari Partai Keadilan Sejahtera.

Kegiatan tersebut berlangsung selama tiga hari mulai 28 hingga 30 Maret 2023 bertempat di Hotel Pangeran Bech Padang.

Prof. Asrinaldi dari Universitas Andalas salah satu narasumber dengan judul materi Pers Pilar Keempat Demokrasi dan Kontrol Sosial mengemukakan banyak masukan dan pertanyaan dari peserta Bimtek tersebut.

Dalam Bimteg yang dipandu oleh wartawan elektronik dan cetak dari Pendeka Minang itu, juga mengemukakan tentang keberdayaan wartawan di tengah dinamika zaman saat ini.

"Insan Pers tetap bijaksana dalam berkarya, karena produk jurnalistiknya dapat mempengaruhi Publik. Setiap produk pers harus memenuhi unsur unsur 5 W 1 H dan berlandasan dengan aturan aturan yang berlaku yakni UU Pers dan KEJI dan mematuhui UU IT," sebut Hendrizal Palo salah satu peserta Bimteg Jurnalistik, (28/3) di Hotel Pangeran Beach.

Ia menyebutkan, Insan Pers atau Wartawan bukanlah bekerja, melainkan berkarya. Dari hasil karya jurnalistiknya itu mengandung pesan-pesan moral dan nilai-nilai tertentu yang ingin dicapai.

Artinya, dengan Pers yang sehat akan tercipta Publik yang cerdas sekaligus berkulitas. Bahkan menjadi Pers yang kian terhormat dan bermartabat.

" Jangan bermimpi menjadi wartawan itu akan kaya dalam ekonomi, namun wartawan itu kaya akan informasi," sebut dia.

Sementara itu peserta lainya, Agam Koto menyebutkan yang di dengung-dengungkan selama ini yaitu Pers sebagai pilar ke empat itu tidak berpihak kepada Insan Pers atau Jurnalis, dan Redaktur. Pilar ke emapat ini berpihak kepada kepentingan-kepentingan.

Artinya, pilar ke 4 itu tidak lagi mewakili yang semula diwakili para wartawan, redaktur. Tetapi telah dikuasi oleh sipemilik pers atau investor yang diluar industri pers, dan kaum politisi mencari keuntungan kekuasaan politik.

"Nah bagaimana seorang wartawan itu akan mengatakan yang benar itu benar dan yang salah itu salah, miskipun pahit sekali pun. Sementara industri pers tempat ia bekerja di tungangi oleh banyak kepentingan, " sebut dia.

Menurutnya, ideasl sebuah pers adalah insan pers tetap bijaksana dalam berkarya, karena produk jurnalistiknya akan mempengaruhi publik.

Artinya, pers sehat akan tercipta publik yang cerdas sekaligus berkualitas. Bahkan terwujud pers yang kian terhormat dan bermartabat.

Sebagai narasumber kegiatan Bimtek tersebut, Dr. Ir. H. Basril Basyar ketua PWI Sumbar, Oktarizal Lc dari UIN Imam Bonjol, Prof. Awis Karni, dan Wakidul Kohar, dan Ikhlas Darma Murya dari Ketua SMSI Padang Pariaman.

Sebanyak 50 orang Peserta Bimtek dari semula kegiatan berlangsung hingga berakir pada hari Kamis 28 Maret 2023 tetap bertahan dan tetap bersemangat dalam mengikuti kegiatan tersebut. (YN)

Loading...

Komentar

Berita Terbaru