Penulis: Cigus/Lex | Editor: Marjeni Rokcalva
PADANG PANJANG - Menjadi 75 besar dalam Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI), Desa Wisata Kubu Gadang, Kelurahan Ekor Lubuk, Kecamatan Padang Panjang Timur (PPT) dinilai tim juri dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Rabu (29/3/2023).
Kehadiran mereka di Kubu Gadang, disambut dengan tarian silat dan tari pasambahan. Turut menyambut Sekretaris Daerah Kota (Sekdako), Sonny Budaya Putra, A.P, M.Si, staf ahli dan OPD terkait.
Di hadapan tim, Sonny sedikit memaparkan tentang Desa Kubu Gadang. Desa wisata ini dikelola masyarakatnya sendiri dan dibantu pemerintah. Kubu Gadang sudah banyak ditiru daerah lain.
Baca Juga
"Masuk nominator 75 besar merupakan penghargaan setinggi-tingginya untuk Kubu Gadang. Namun kita harap bisa menjadi 5 besar untuk tingkat nasional," ujarnya.
Dengan kehadiran tim juri, kata Sonny, menjadi penambah pemahaman dan juga bisa menjadi tolak ukur sejauh mana pengelolaan desa wisata ini. Hal tersebut akan menjadi sebuah kemajuan dan perkembangan Kubu Gadang ke depan.
"Tentu akan ada masukan bagi Kubu Gadang dalam proses penilaian ini. Dengan masukan yang ada, kita bisa mengelola Kubu Gadang lebih baik lagi ke depannya sesuai dengan kriteria penilaian ADWI ini," ungkap Sonny.
Sementara itu tim juri, Agus Wiyono, S.Pd dari East Java Ecotourism Forum Leader menyampaikan, ADWI ini bukan hanya penilaian, namun merupakan sebuah cambuk untuk menuju desa wisata yang lebih baik lagi.
"Bagaimana desa wisata maju, tentu produk yang ada di situ harus banyak dan sudah dikembangkan. Dengan produk ini akan menarik masyarakat berkunjung ke tempat kita. Semakin banyak produk yang disediakan, semakin banyak poin yang didapatkan," sampainya.
Dikatakan, perkembangan desa wisata ini mengukir dan membangkitkan ekonomi masyarakat. "ADWI hadir memberikan panduan tahapan pengembangan desa wisata yang betul," katanya.
Dalam ADWI, tambahnya, selain produk, banyak poin lain yang dinilai. Seperti perencanaan desa wisata, usaha yang ada baik itu suvenir, olahan pangan dan fashion. Termasuk juga homestay yang menjadi pilihan untuk menginap dan mendapatkan pengalaman budaya di sana. Juga digital kreatifnya bagaimana, kelembagaannya serta pemasaran dan pelayanan yang sempurna ke masyarakat.
"Jika poin ini sudah ada dan kita laksanakan, akan menjadi nilai lebih untuk kita," sebutnya.
Juri lainnya, Didi Leonardo Manab yang juga Ketua DPD ASITA Provinsi Sulawesi Selatan memuji konten media sosial Kubu Gadang yang kreatif dan update. "Ini akan menjadi nilai plus untuk Kubu Gadang," pujinya. (Cigus/Lex)
Komentar