Rektor Prof. Ganefri Kukuhkan Empat Guru Besar Universitas Negeri Padang Periode II 2023

Penulis: ET | Editor: Medio Agusta

PADANG - Pada saat ini Universitas Negeri Padang telah memiliki sebanyak 91 orang guru besar dan pada akhir tahun ini diharapkan minimal memiliki 100 orang guru besar.

Demikian disampaikan oleh Ketua Senat Akademik Universitas Negeri Padang, Prof. Dr. Sufyarma Marsidin, M.Pd. dalam sambutannya pada Rapat Senat Terbuka Pengukuhan Guru Besar yang diselenggarakan pada Kamis (6/4) bertempat di Auditorium Kampus UNP Air Tawar Padang.

Pada kesempatan itu, Prof. Dr. Sufyarma Marsidin, M.Pd. menyampaikan keempat guru besar yang dikukuhkan adalah Prof. Dr. Muhamad Sazeli Rifki, S.Si., M.Pd., Guru Besar Bidang Ilmu Tes dan Pengukuran Pendidikan Olahraga, Prof. Dr. Nurul Ihsan, S.Pd., M.Pd. Guru Besar Bidang Ilmu Teknologi Pendidikan Olahraga, Prof. Dra. Yetti Zainil, M.A., Ph.D. Guru Besar Bidang Ilmu Teaching of English as a Foreign Language, dan Prof. Yohandri, M.Si., Ph.D. Guru Besar Bidang Ilmu Fisika Instrumenstasi.

Baca Juga


Pada kesempatan itu, Prof. Dr. Muhamad Sazeli Rifki, S.Si., M.Pd., Guru Besar dari Fakultas Ilmu Keolahragaan menyampaikan peran tes dan pengukuran dalam pembangunan bidang olahraga, maka perlu melakukan tes dan proses pengukuran yang tepat dan sesuai tujuan, sehingga data yang diperoleh dengan tes yang tepat dan proses pengukuran yang tepat dan sesuai kebutuhan.

"Peran tes dan pengukuran dapat menghasilkan informasi yang tepat, yakni sebagai dasar untuk menilai tentang hasil-hasil pengukuran dan kaitannya dengan tujuan sebagai evaluasi, serta mengambil kebijakan dalam pembangunan bidang olahraga," tambah Prof. Dr. Muhamad Sazeli Rifki, S.Si., M.Pd.

Selain itu, Prof. Dr. Nurul Ihsan, S.Pd., M.Pd. Guru Besar dari Fakultas Ilmu Keolahragaan menyampaikan dalam upaya menjadikan bangsa yang kuat dan memiliki daya saing, maka disarankan untuk adanya kebijakan mendasar, yaitu menjadikan tingkat kebugaran sebagai indikator kelulusan dalam berbagai tingkat jenjang sekolah dan termasuk perguruan tinggi.

"Kemampuan berbahasa penting, kemampuan berhitung penting tetapi jika kemampuan berbahasa dan kemampuan berhitung tidak ditopang dengan kebugaran yang baik, mustahil dapat dimaksimalkan," tambah Prof. Dr. Nurul Ihsan, S.Pd., M.Pd.

Pada kesempatan itu, Prof. Dra. Yetti Zainil, M.A., Ph.D. Guru Besar dari Fakultas Bahasa dan Seni menyampaikan implikasi dari temuan Baker (2011) adalah bahwa kebijakan pemerintah Indonesia untuk memulai bahasa Inggris di sekolah menengah (kelas 7) akan menyebabkan kurangnya paparan dan memperlambat pengembangan kompetensi berbicara bahasa Inggris siswa.

"Hal yang dapat kita lakukan adalah dengan memaksimalkan paparan language input di kelas bahasa Inggris yaitu dengan mendorong guru bahasa Inggris untuk memaksimalkan penggunaan bahasa target yakni bahasa Inggris dalam berkomunikasi dengan siswa mereka," tambah Prof. Dra. Yetti Zainil, M.A., Ph.D.

Prof. Dra. Yetti Zainil, M.A., Ph.D. juga menyampaikan bahwa untuk itu LPTK-LPTK yang mempersiapkan guru-guru bahasa Inggris harus berusaha semaksimal mungkin memfasiliatasi guru-guru bahasa Inggris yang akan berkiprah di kelas bahasa Inggris untuk mampu berkomunikasi efektif dengan menggunakan bahasa Inggris sehingga mereka-mereka akan termotivasi untuk menyediakan "language input' yang cukup bagi siswa-siswa mereka.

Pada upacara pengukuhan itu, Prof. Yohandri, M.Si., Ph.D. Guru Besar dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam menyampaikan sensor SAR memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan sensor optik dan di antara keunggulan sensor ini adalah dapat beroperasi pada segala macam kondisi cuaca serta mampu menembus awan bahkan canopy dari hutan karena sensor SAR bekerja menggunakan frekuensi gelombang mikro.

"Sebagai tambahan, sensor SAR adalah sistem penginderan jauh aktif, dimana radar mengiluminasi sendiri area targetnya dengan memancarkan gelombang elektromagnetik. Pengembangan sensor SAR sangat strategis untuk wilayah Indonesia yang luas dan waktu tutupan awan cukup besar. Dengan demikian sensor ini dapat bekerja kapan saja baik siang maupun malam," tambah Prof. Yohandri, M.Si., Ph.D.

Pada kegiatan upacara pengukuhan guru besar yang kedua tahun 2023 ini, Rektor Prof. Ganefri, Ph.D. mengukuhkan keempat guru besar tersebut yakni Prof. Dr. Muhamad Sazeli Rifki, S.Si., M.Pd., Prof. Dr. Nurul Ihsan, S.Pd., M.Pd. Prof. Dra. Yetti Zainil, M.A., Ph.D. dan Prof. Yohandri, M.Si., Ph.D. (ET)

Loading...

Komentar

Berita Terbaru