Penulis: Iyos | Editor: Medio Agusta
SAWAHLUNTO- Pemerintah Kota Sawahlunto memastikan ketersediaan pangan untuk menghadapi hari Raya Idul Fitri 1444 H dalam posisi aman. Meski demikian, jika terjadi kenaikan harga berbagai kebutuhan pangan diluar harga normal yang tinggi pemerintah akan menerapkan skema operasi pasar, tetapi saat ini stok cukup tersedia sehingga tak ada yang perlu dikuatirkan.
Pernyataan itu disampaikan Walikota Deri Asta dalam keterangan pers-nya di ruang pertemuan Balai Kota setempat, Selasa (18/4/2023) yang dihadiri Wakil Walikota H.Zohirin Sayuti, Sekdako Ambun Kadri, Asisten III Halomoan, Kadis Kominfo Nova Herizon, Kadis Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan Heni Purwaningsih, dan Kadis Pariwisata Pemuda dan Olahraga Adri Yusman.
Deri Asta mengungkapkan, ketersediaan pangan seperti beras, minyak goreng, dan bahan kebutuhan lainnya cukup, hanya saja memang terjadi kenaikan harga dari beberapa komoditi pertanian di pasar lokal tetapi masih dalam tingkat kewajaran karena adanya peningkatan kebutuhan yang cukup banyak menjelang Idul Fitri 1444 H.
Untuk harga beras jenis KW 1 harga pasar rata-rata Rp16 ribu per kilonya sedangkan beras KW II dijual diangka kisaran Rp 15 ribu. Khusus Untuk Sawahlunto, kebutuhan beras perbulannya mencapai 440,38 ton yang dikonversi sama dengan kebutuhan beras perkapita diangka 81,1 kilogram per tahun.
Ditambahkan Kadis Ketahanan Pangan Heni Purwaningsih untuk ketersediaan pangan pihak pemerintah kita memiliki stok pendamping sekitar 20 persen. Seperti halnya beras lokal Sawahlunto cukup memenuhi kebutuhan konsumen menghadapi lebaran tahun ini karena ada sekitar 880 hektar sawah petani yang dengan produksi berasnya mencapai 5.627 ton, sedangkan kebutuhannya hanya sekitar 1.760 ton.
Jika dilihat dari pergerakan pasar dan untuk menekan inflasi, pemerintah kota terus mengantisipasi gejolak harga pangan. Berdasarkan pantauan berita Minang.com di pasar Sawahlunto Rabu (19/4/2023) kenaikan terlihat dari harga daging sapi dari Rp 150 ribu hingga Rp 165 ribu per kilo, kemudian telur ayam untuk satu butir dijual dengan harga Rp 1700 hingga Rp 1800. Untuk harga minyak goreng curah masih diharga kisaran Rp 15 ribu hingga Rp 16 ribu.
Pedagang Pakaian Sepi
Dari pantauan koran cyber ini dilapangan, para pedagang pakaian terlihat sepi pembeli. Tak seperti biasa sebelum pandemi COVID-19 saat memasuki Idul Fitri para pedagang pakaian sangat ramai pembeli, tetapi saat ini mereka tak berdaya dengan sepinya pembeli bahkan tidak ada sama sekali yang membeli.
Justru pedagang yang diburu adalah penjual jilbab, pakaian dalam perempuan, dan asesoris penampilan wanita. " Saat ini orang lebih cendrung memenuhi kebutuhan pangan ketimbang beli baju lebaran. Ini cobaan terberat bagi kami pedagang saat ini" ungkap Feri, pedagang asal luar kota yang berdagang di pasar Sawahlunto.
Tau jauh beda disampaikan seorang ibu "Kalaupun mau beli baju hanya untuk anak, kami cukup pakai yang sudah ada saja, yang penting hikmah puasa Ramadhan membuat saya dan keluarga harus banyak bersabar di lebaran Idul Fitri tahun ini. Cukuplah, yang penting untuk makan saya sudah bersyukur." Tutur Emi, saat berbelanja di hari pasar Sawahlunto Rabu kemarin. (Iyos)
Loading...
Komentar