SMP Negeri 19 Solsel, Siap Majukan Peserta Didik, dengan Motto Bangkit Berbasis Agama

Penulis: AA | Editor: Medio Agusta

Muaralabuh - Keberadaan SMP Negeri 19 Solok Selatan di Nagari Sako Utara Pasia Talang, kedepan hendaknya terus menjadi bagian sarana yang menjadi incaran masyarakat untuk melanjutkan pendidikan anak-anak mereka.

" Kita terus melakukan upaya peningkatan berbagai Sapras dan pembenahan proses. Baik untuk pelaksanaan PBM maupun kegiatan ekstrakurikuler pelajar," kata Kepala SMP 19 Solsel, Yuges Oktris, S. Pd, Senin (8/5/2023).

Menurutnya, sejak dirinya diberi amanah di sekolah tersebut, banyak masyarakat disekitar sekolah berharap, akan ada perubahan, baik dari aktifitas pelajar dalam melaksanakan PBM, maupun dalam upaya mencapai berbagai prestasi.

Baca Juga


Beranjak dari pengalaman Yuges Oktris semasa di SMP Negeri 1 Solsel yang mampu mengantarkan tiga orang muridnya meraih prestasi KSN SMP bidang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) tingkat nasional pada tahun 2021, tentu akan dapat pula ditularkan di sekolah yang terletak di Mudiak Lawe tersebut.

Beranjak dari pengalaman tersebut, dan akan adanya dukungan tenaga pendidik dan kependidikan serta masyarakat di sekitar sekolah yang disebut SPENLAW (SMP Lawe) itu, Yuges Oktris optimis akan dapat melakukan pembenahan dalam rangka meraih prestasi murid.

Apalagi, baru-baru ini sekolah itu baru saja sukses melaksanakan Pekan Kreatifitas Siswa (PKS) dengan perlombaan dan pertandingan, futsal, tenis meja, bulu tangkis dan Tahfidz Qur'an.

Menurut Yuges, sekolah yang saat ini punya Motto " Bangkit Berbasis Agama ". Mengimplementasikannya dalam bentuk kegiatan murid mejelang masuk kelas melaksanakan kegiatan bersih-bersih dan kegiatan beribadah jelang masuk kelas untuk PBM.

Bahkan masing-masing guru di sekolah tersebut diberi tanggungjawab sebagai guru asuh untuk membina 3-5 orang murid untuk melaksanakan kegiatan bersih-bersih dan kegiatan beribadah jelang masuk kelas.

Bahkan masing-masing murid akan dapat belajar dikelas jika mereka sudah mengantongi izin belajar dari guru piket, maupun dari guru asuh, sebagai bukti murid tersebut sudah melakukan aktifitas bersih lingkungan dan kegiatan ibadah pagi menjelang masuk kelas," pungkas Yuges Oktris. (AA)

Loading...

Komentar

Berita Terbaru