Penulis: awap | Editor: Medio Agusta
PARIAMAN, - Pengurus Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) yang dilantik jangan sampai memiliki sikap apatisme terhadap dinamika organisasi, kehidupan mahasiswa dan kampus. Selain itu, jangan pula hanya memikirkan kepentingan sendiri.
Demikian ditegaskan Ketua Umum Pengurus Cabang PMII Kota Pariaman Afrinaldi, Minggu saat melantik Pengurus Komisariat (PK) PMII Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Syekh Burhanuddin (STIT SB) Pariaman, Minggu (28/5/2023) di aula kampus STIT SB, Kampung Baru, Kecamatan Pariaman Tengah Kota Pariaman.
Menurut Afrinaldi, sifat apatisme terhadap organiasi akan menentukan perkembangan organisasi. Mereka yang dilantik dan bersikap apatisme tentu sangat merugikan organisasi. Bahkan bisa menimbulkan kehancuran organisasi itu sendiri.
Baca Juga
- Armaidi Tanjung: Kader PMII Harus Perkuat Nilai-Nilai Pemahaman Aswaja
- Sebanyak 106 Mahasiswa Sukses Ikuti Mapaba Raya di UIN SMDD Bukittinggi
- Wakil Ketua PCNU Pariaman Junaidi: Kader PMII Harus Hormati Ulama
- Ronaldo Terpilih Ketua PK PMII Unisbar, Minat Baca Mahasiswa Pariaman Rendah
- Armaidi: Kader PMII Kota Pariaman Harus Banyak Membaca
"Pengurus PMII yang sudah dilantik dalam mengurus organisasi jangan merendahkan pengurus lain. Jaga tupoksi masing-masing pengurus. Sehingga organisasi bisa berjalan dengan baik dan memberikan manfaatkan kepada pengurus serta anggotanya," kata Afrinaldi mengingatkan.
Turut memberikan sambutan Wakil Ketua PWNU Sumatera Barat Armaidi dan Ketua PK PMII STIT SB Khovivah Indah Patmazain.
Sosialisasi Pendidikan Pemilih
Usai pelantikan PK STIT SB, dilanjutkan dengan dialog publik Sosialisasi Pendidikan Pemilih dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Pariaman. Sosialisasi dibuka Ketua KPU Ketua KPU Kota Pariaman Aisyah dihadiri Divisi Divisi Hukum dan Pengawasan Syufli, SH. Sedangkan narasumber Divisi Teknis Penyelenggaraan KPU Doni Kardinal dan Ketua Netfid Sumbar Rizka Adila.
Aisyah pada pembukaan Sosialisasi Pendidikan Pemilih menjelaskan tahapan pelaksanaan pemilu. Suksesnya pelaksanaan pemilihan umum tahun 2024 tidak bisa sepenuhnya ditentukan oleh KPU. Namun peran aktif masyarakat, stakeholder dan mahasiswa juga menentukan suksesnya pelaksanaan Pemilu tersebut.
Tingkat partisipasi pemilih menentukan sukses Pemilu. Pada pemilu 2019, partisipasi pemilih di Kota Pariaman mencapai 82 persen. Diharapkan bisa naik pada Pemilu 2024 mendatang.
"PMII sebagai organisasi kemahasiswaan juga ikut mensosialisasikan pemilu. Jadi mahasiwsa bisa menjadi agen dari KPU untuk mensukseskan pemilu. Sehingga betapa pentingnya sosialisasi ini diselenggarakan," kata Aisyah. (awap)
Komentar