Penulis: Ynd | Editor: Marjeni Rokcalva
PAINAN - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), Sumatera Barat mengajak masyarakat untuk menghargai alam guna mengantisipasi potensi bencana banjir yang sering melanda.
"Bencana banjir tidak bisa kita prediksi tetapi bisa kita antisipasi dengan menghargai alam atau menghormati alam," kata Kabid Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Pesisir Selatan, Nikodemus Elthiaz di Painan, Selasa (4/7/2023).
Ia menyebutkan, bencana banjir sudah menjadi langganan bagi Pesisir Selatan, bahkan dalam waktu satu tahun bisa mencapai 10 kali bencana banjir terjadi di Pesisir Selatan.
Menurutnya, selain diakibatkan oleh curah hujan yang tinggi, penyebab bencana banjir lainnya karena kebiasaan masyarakat yang masih membuang sampah ke sungai, hal ini dikarenakan banyaknya masyarakat Pesisir Selatan yang tinggal di sepanjang bantaran sungai.
"Padahal, sungai merupakan salah satu ciptaan tuhan, jadi kita harus menghargai alamnya dengan menjaganya, alam ini yang akan kita tinggalkan untuk anak cucu kita," ungkapnya.
Untuk itu, ia menghimbau kepada masyarakat untuk tidak membuang sampah ke sungai untuk menjaga kelancaran aliran airnya, kebersihan airnya, maupun kualitas airnya.
"Sungai adalah saluran atau drainase induk kita di Pesisir Selatan ini yang wajib kita jaga," tambahnya.
Ia menyebutkan untuk Provinsi Sumatera Barat, Kabupaten Pesisir Selatan ini adalah daerah yang memiliki sungai paling banyak, sungai besar di Pesisir Selatan ada sebanyak 22 sungai sedangkan sungai kecilnya ada sebanyak 137 sungai.
"Walau curah hujan tinggi, tetapi jika sungai aliran airnya lancar dari hulu ke hilir, bencana banjir tidak akan terjadi karena sungai di Pesisir Selatan ini pasti mampu menampungnya," tuturnya. (Ynd)
Komentar