Penulis: MR | Editor: Marjeni Rokcalva
VII KOTO SUNGAI SARIAK - Selama dua hari, dimulai Sabtu hingga Minggu (22-23/7/2023), Ratusan pesilat putra dan putri utusan 21 kecamatan yang ada Kabupaten Padang Pariaman dan Kota Pariaman mengikuti Festival Silek Tradisi yang dipusatkan di GOR VII Koto Sungai Sariak.
Pembukaan Festival Silek Tradisi dilakukan Anggota DPRD Sumbar dari Fraksi Gerindra Jasma Juni (JJ) Dt Gadang. Kegiatan ini sendiri dilaksanakan UPTD Taman Budaya Provinsi Sumbar Dinas Kebudayaan Sumbar dari alokasi dana Pokir JJ Dt Gadang.
Baca Juga
Dalam sambutannya, JJ Dt Gadang menyebutkan, silek sebagai salah satu warisan budaya tak ternilai harus dilestarikan dan dipertahankan di tengah masyarakat Sumbar, khususnya di Kabupaten Padang Pariaman dan Kota Pariaman.
"Olahraga beladiri ini disamping menyehatkan juga mengandung unsur-unsur filosofi adat dan budaya Minangkabau yang kental dengan nuansa Islami. Dulu, latihan silek ini dilakukan usai mengaji saat malam hari di surau-surau di kampuang-kampuang. Jadi, anak muda disamping mendalami Al Quran juga menjaga kebugaran tubuh dengan olahraga silek ini," sebut Anggota Komisi III DPRD Sumbar bercerita tentang pengalamannya dulu saat muda belajar silek di kampungnya di Kayu Tanam.
Untuk itu, guna menjaga kelestarian budaya ini, sebagai salah seorang wakil rakyat dari Dapil II (Padang Pariaman dan Kota Pariaman), kami merasa terpanggil melakukannya.
"Sehingga generasi muda yang ada di Pariaman ini bisa sebagai generasi penerus tradisi budaya yang berguna ini," tambahnya.
JJ Dt Gadang juga menyebutkan, kegiatan yang pertama kali dilakukan ini, akan diupayakan secara kontiniu dilakukan setiap tahunnya.
"Nanti tim yang keluar sebagai juara satu dan berhak mendapatkan Piala Bergilir, sekaligus akan menjadi tuan rumah gelaran yang sama di tahun mendatang," ujarnya.
Sementara itu, Kepala UPTD Taman Budaya Sumatera Barat, Supriyadi, SE, M.Si, dalam sambutannya mengucapkan terima kasih banyak kepada Bapak JJ Dt Gadang, yang begitu tinggi perhatian dan mengalokasikan dana Pokir untuk kegiatan budaya dan olahraga seperti in di Kabupaten Padang Pariaman dan Kota Pariaman.
"Ini kegiatan kebudayaan kedua setelah Festival Tambua Tasa di bulan Juni lalu yang dipusatkan di Kecamatan Padang Sago, Padang Pariaman. Terima Kasih Bapak JJ Dt Gadang atas perhatian dan perhatiannya dalam pelestarian dan keberlangsungan warisan budaya tak ternilai ini," sebutnya.
Supriyadi juga menyebutkan, Silek Tradisi Minangkabau ini, merupakan silek khas yang sudah menjadi warisan budaya tak benda yang sudah diakui lembaha dunia UNESCO dan sudah tergabung dalam organisasi Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia (IPSI).
"Guna menjamin independensi pertandingan, juri dalam kegiatan ini berasal dari Kabupaten Agam," katanya.
Ia juga menyampaikan, setiap kecamatan mengirimkan lima pesilat putra dan putri. Untuk menjamin kelencaran ke lokasi kegiatan, kepada Tim Peserta diberikan dana transportasi, dan kepada pemenang diberikan hadiah berupa piala, tabanas dan baju silek serta Piala Bergilir kepada Tim yang keluar sebagai Juara I.
Tampak dalam kegiatan pembukaan pejabat dari Dinas Kebudayaan Kabupatan Padang Pariaman dan Kota Pariaman, para Camat, walinagari, tuo-tuo silek Padang Pariaman dan Kota Pariaman yang diketuai Mak Razali. (MR)
Komentar