Penulis: Yus | Editor: Medio Agusta
BUKITTINGGI - Dalam rangka upaya pencegahan dan pengendalian pengakit AIDS, Tuberkulosis dan Malaria (ATM) di Kota Bukittinggi, Pemko setempat bersama Adinkes Sumbar, memperkuat barisan.
Untuk memperkuat barisan dalam pencegahan dan pengendalian penyakit ATM itu, telah dilakukan rapat kemitraan di Hotel Royal Denai Bukittinggi, Selasa (25/07).
Rapat tersebut diikuti 60 orang peserta yang terlaksana atas kerjasama Dinas Kesehatan, Bapelitbang dan Adinkes Sumbar.
Baca Juga
- Pjs Wako Bukittinggi Bentuk Tim Terpadu Penegakan Tertib Sosial-Pencegahan Judi Online
- Untuk Memanjakan Wisatawan di Bukittinggi, Pjs Wali Kota Launching Info Wisata Berbasis Digital
- Pjs Wako Hani S Rustam Launching Portal TokoUMKM Bukittinggi
- Tingkatkan Kemampuan Literasi Anak, Kadivpas Sumbar Dwi Nastiti Launching E-Library Di LPKA
- Pemko Bukittinggi Gelar Gebyar Pelayanan Dukcapil Prima
Wali Kota Bukittinggi, Erman Safar mengatakan AIDS, Tuberkulosis, Malaria (ATM) merupakan penyakit menular yang berbahaya dan mematikan.
Untuk itu, harus disampaikan informasinya kepada alim ulama, agar disosialisasikan untuk pencegahan dan pengendaliannya, sehingga dapat dilakukan secara intensif, ujar Wako Erman Safar.
Hal ini pun, harus ditindaklanjuti dengan sosialisasi ke masyarakat, ungkapnya.
"Kami ingin setiap kelurahan ada pernyataan sikap, berkoordinasi dengan stakeholder kelurahan, untuk menolak keberadaan aktivitas LGBT dan bentuk maksiat lainnya. Bagi masyarakat yang punya kontrakan, harus buat aturan himbauan dan larangan menyewakan rumah untuk kegiatan maksiat. Pada HUT RI nanti, kita akan sampaikan pernyataan sikap ini bersama sama," ujar Wako.
Menurut Wako, adanya ribuan data HIV di Kota Bukittinggi, 30 persen diantaranya ber KK Bukittinggi. "Ini yang harus kita antisipasi bersama, bagaimana jumlahnya tidak meluas lagi. Data harus ada di kelurahan," tegas Wako.
Sementara Koordinator program pencegahan dan pengendalian ATM dari Adinkes Sumbar, Yasril, menjelaskan, kegiatan ini dilakukan untuk meningkatkan kepedulian seluruh pihak untuk mencegah dan mengendalikan ATM sehingga target eliminasi ATM di 2023 bisa tercapai.
Rapat kemitraan ini, dilakukan agar semua pihak memiliki komitmen untuk memberantas ATM ini.
"Indonesia memiliki tantangan yang besar untuk bisa mencapai target ending AIDS pada tahun 2030 yang dikenal dengan istilah The Three zero. Zero new HIV Infection (tidak ditemuan kasus HIV baru), Zero AIDS related death (tidak ada kematian akibat AIDS) dan Zero discrimination (tidak ada discriminasi terhadap penderita HIV/AIDS)," ungkapnya.
( Yus )
Komentar