Oleh : Indra Yosef D.
NAMA KOTA SAWAHLUNTO terbaca jelas dilayar panggung Anugerah Kota Layak Anak (KLA) 2023 di Hotel Padma, Kota Semarang, Sabtu malam (22/7/2023). Begitu pula foto wajah Walikota H.Deri Asta dan Wakil Walikota H.Zohirin Sayuti yang disaksikan Menteri PPA I Gusti Ayu Bintang Puspayoga yang akan menyerahkan sesuatu dibalik tanda gambar itu. Sejenak, bunyi tepuk tangan bergemuruh ketika Kota Sawahlunto disebut meraih KLA Predikat Utama 2023.
Wako Deri Asta sempat tak percaya, lantas saat dipanggil naik kepanggung, untuk menghadap Ibu Menteri PPA Bintang Puspayoga sudah duluan berdiri diatas pentas yang disediakan, baru Wako Sawahlunto yakin bahwa dia akan menerima apresiasi KLA Utama yang sebelumnya sudah empat kali menerima KLA katagori Nindya. Inilah momentum yang ditunggu-tunggu di akhir jabatan Deri Asta sebagai Wako Sawahlunto yang akan berakhir September mendatang.
Peristiwa itu disaksikan para Gubernur, Bupati/Walikota dari berbagai provinsi, kabupaten dan kota di tanah air, serta ribuan pasang mata lainnya yang menunggu giliran dipanggil sebagai peraih KLA berbagai katagori.
Perjuangan Meraih KLA Utama
Kota Sawahlunto tak sertamerta meraih semua itu tanpa menorehkan perjalanan panjang hingga meraih penghargaan Kota Layak Anak (KLA) katagori utama yang diberikan Kementerian PPA tersebut. Semuanya tentu butuh kerja keras, dengan cara membangun sinergitas, kolaborasi, inovasi, serta dukungan lintas sektoral dari pemangku kepentingan serta masyarakat.
Sawahlunto sudah melakukan semua itu, dan memulainya dari tingkat paling bawah dengan meraih inisiasi, lalu predikat pratama, predikat madya, dan 4 kali bertahan sebagai peraih predikat nindya, barulah Sawahlunto mencatatkan sejarah baru sebagai KLA Utama yang diserahkan langsung Menteri PPA I Gusti Ayu Bintang Puspayoga di Hotel Padma, Semarang, Sabtu (22/7/2023).
Dengan meraih katagori Utama, apakah semuanya sudah selesai dan beranggapan sudah berada dipuncak ? Jawabannya "belum" karena masih ada mimpi yang harus dikejar yakni, bagaimana bisa meraih katagori KLA Paripurna meski untuk menuju kesana perjalannya berat dan butuh komitmen serta perjuangan yang sesungguhnya.
Tantangan ini mendapat perhatian Walikota dan Wakil Walikota H.Deri Asta dan H.Zohirin Sayuti yang konsisten mengawal semua langkah perjuangan bersama untuk menuju kearah sana. Sebab, komitmen kedua pasangan pimpinan daerah ini diakui begitu besar terhadap perlindungan dan hak anak, sehingga Kota Sawahlunto mampu menorehkan prestasi-prestasinya dari semua katagori KLA.
Seperti contoh, pada tahun 2013 silam Kota Sawahlunto mampu untuk pertama kalinya meraih prediket KLA Pratama. Kemudian naik satu tingkat di tahun 2015 menjadi KLA Madya, karena disaat itu komitmen dan kebijakan Pemko Sawahlunto tentang perhatiannya terhadap lingkungan dan hak anak di implementasikan dengan lahirnya Perda nomor 3 Tahun 2014 dan Perda Nomor 14 tahun 2014 tentang Perlindungan Perempuan dan Anak.
Sepanjang tahun, komitmen itu terus berlanjut, meski kepala pemerintahan harus berganti. Sebelumnya dimasa Pemerintahan Almarhum Walikota Ali Yusuf dengan Wakil Walikota Ismet keseriusan untuk menjadikan Kota Sawahlunto sebagai KLA terus digenjot.
Hal ini terlihat di tahun 2017, kebijakan daerah meletakan landasan kokoh dengan cara memenuhi indikator-indikator KLA dengan 5 klaster yakni, klaster 1 terkait hak sipil dan kebebasan, klaster 2 tentang lingkungan keluarga dan pengasuhan alternatif, klaster 3 tentang kesehatan dan kesejahteraan dasar, klaster 4 pendidikan, pemanfaatan waktu luang dan kegiatan budaya, serta klaster 5 tentang perlindungan khusus anak.
Melalui pola klaster KLA yang dibagun Pemerintahan Ali Yusuf - Ismet itu, di tahun 2017 yang sama Kota Sawahlunto kembali memperoleh kenaikan pangkat satu tingkat sebagai peraih KLA dengan prediket Nindya. Predikat ini terus bertahan hingga pada tahun 2018 Kota Sawahlunto kembali mampu mempertahankan prediket Nindya-nya.
Ini semua dapat dilihat dari pergerakan dan kebijakan kepala daerah serta dukungan luas dari berbagai pemangku kepentingan dan masyarakat terhadap pengembangan KLA. Salahsatu representasinya adalah difasilitasinya wadah organisasi anak yaitu Forum Anak Kota Arang (FAKA) sebagai wadah penyampaian aspirasi mereka dalam memperjuangkan larangan iklan promosi dan sponsor rokok, serta merokok sembarangan diruang publik.
Disamping itu Pemko Sawahlunto juga memfasilitasi lahirnya PUSPAGA KITO yang dilaunching oleh Menteri PPPA saat itu Yohana Yambise. Lainnya, peningkatan fasilitas kesehatan juga dikembangkan sejalan kebijakan pelayanan publik dengan memperhatikan sarana dan orasarana kesehatan yang ramah anak seperti telah Dilakukan Puskesmas Silungkang sehingga mendapat apresiasi dari kementrian PPA sebagai puskesmas ramah anak.
Jika programnya baik dan bermanfaat untuk masyarakat luas, landasan dan kebijakan yang telah diregulasikan diteruskan Walikota H.Deri Asta dan Wakil Walikota H.Zohirin Sayuti. Beliau dengan komitmen dan visi pemerintahannya berhasil meningkatkan katagori dari Madya ke Nindya yang bertahan selama 4 tahun, yakni dari 2018 hingga 2022 dan akhirnya kini Sawahlunto sudah berada di puncak katagori Utama, selangkah lagi KLA Paripurna.
Penghargaan KLA Utama
Atas prestasi yang ditorehkan Kota Sawahlunto dan daerah lainnya, Kemen PPA menganugerahi penghargaan untuk 360 kabupaten-kota Layak (KLA) 2023. 19 diantaranya merupakan peraih predikat Utama dari Sumatera Barat yakni, Kota Sawahlunto, Kota Padang, dan Kota Padangpanjang.
Penghargaan KLA Utama untuk Kota Sawahlunto diterima langsung Walikota H.Deri Asta disaksikan para pejabat dari berbagai provinsi dan kabupaten/kota di Indonesia, tak terkecuali Gubernur Jateng Ganjar Pranowo. Sementara dari Sawahlunto hadir Kadis Sosial PMDPPA Efrianto, Kadisdisduk Andi Rastika, Kadis Kesehatan dr. Ranu Vera Mardianti, Ketua P2TP2A Hj.Neldadwenti Zohirin, Kabid PPA Rina Nasri, Kasi Bidan Perempuan Evra, Kasi KLA dan Perlindungan Anak Nia Prima Shartika, Gugus Tugas KLA diwakili Gusneli, dan sejumlah staf lainnya.
Menteri PPA I Gusti Ayu Bintang Puspayoga dibagian sambutannya mengatakan, tahun ini ada peningkatan signifikan dimasing-masing katagori peraih anugerah dari tahun sebelumnya. Hal itu mencerminkan tingginya komitmen para pemimpin di daerah serta pemangku kepentingan lainnya untuk memastikan terwujudnya pemenuhan hak dan pelindungan anak di wilayah masing-masing.
I Gusti Ayu Bintang Prayoga menambahkan, pencapaian KLA yang diperlukan adalah bagaimana pentingnya pemenuhan hak dan perlindungan anak. Sinergi, kolaborasi, dan kerjasama semua pihak yang terkait akan jadi kunci dalam mewujudkan kabupaten/kota layak anak tersebut.
Walikota Sawahlunto H. Deri Asta usai penerimaan penghargaan oleh Kemen PPA menyebutkan, peghargaan KLA Utama yang diperoleh merupakan hasil perjuangan dan kerja keras, sinergitas dan kolaborasi yang dilakukan secara bersama-sama.
"Alhamdulillah, ini adalah hadiah untuk masyarakat Kota Sawahlunto, untuk kita semua, yang sudah merindukan katagori KLA Utama. Semua ini bisa diraih berkat kerjasama saling bersinergi, kolaborasi, dan berinovasi, untuk meraih yang terbaik untuk kota yang kita cintai ini sebagai kota ramah anak dan yang berkomitmen memperhatikan pemenuhan hak dan perlindungan anak-anak generasi Sawahlunto kedepan." ungkap Deri Asta.
"Saya mengingatkan, kita jangan terlalu merasa puas setelah meraih KLA Utama ini. Tetapi masihbada jalan panjang yang harus disiapkan yakni, bagaimana mempertahankan dan melanjutkannya hingga kita mampu meraih KLA Paripurna di tahun depan." ungkapnya.***
Komentar