FKUB Sawahlunto Sosialisasikan Moderasi Beragama, Dewa : Hargai Perbedaan Kepercayaan

Penulis: Iyos | Editor: Medio Agusta

BUKITTINGGI - Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Sawahlunto, terus mensosialisasikan program pembangunan toleransi beragama dan berbangsa melalui kegiatan sosialisasi Kerukunan Umat Beragama atau yang dikenal dengan "Moderasi Beragama" di Grand Malindo Hotel, Bukittinggi, Sabtu (26/8/2023).

H.Dedi Wandra, Kepala Kantor Agama (Kakanmenag) Sawahlunto dibagian materi yang disampaikan mengatakan, moderasi beragama itu secara kontekstual merupakan bentuk menghormati nilai-nilai kemanusian dan kesepakatan bersama dalam bernegara dan berbangsa, menghargai perbedaan, dan menghormati keyakinan bagi masing-masing penganut 6 agama yang diakui negara.

Dikatakan Dedi Wandra, ada lima pokok moderasi beragama yang patut dipahami, diantaranya dalan konteks aqidah dan hubungan horizontal antar umat beragama, menyangkut bagaimana meyakini kebenaran adama sendiri secara radikal dan menghargai serta menghormati penganut agama lain yang meyakini agama mereka tanpa harus membenarkannya.

Menyoal moderasi itu, lanjutnya, yang perlu ditekankan adalah bagaimana setiap individu tidak mudah terpengaruh oleh berbagai isu yang tak jelas sumbernya atau hoax, sehingga sekelompok masyarakat dan penganut agama tidak mudah terprovokasi atau diadu domba.

"Dalam dimensi itu, perlu adanya kesetaraan kehidupan beragama sama. Setiap warga negara berhak menentukan agama dan kepercayaannya masing-masing sesuai agama yang diakui oleh negara. Inilah cara bertoleransi satu sama lainnya yang perlu kita junjung tinggi. Alhamdulillah, ternyata moderasi beragama sudah sejak lama kitabterapkan di Kota Sawahlunto sebelum moderasi beragama disosialisasikan secara luas." Tutur Dedi Wandra.

Walikota Sawahlunto Deri Asta, dibagian sambutan pembukaan acara mengatakan, program moderasi beragama yang disosialisasikan Kementerian Agama RI patut didukung, Pemerintah Kota Sawahlunto dalam hal ini siaap memfasilitasi kegiatan yang diselenggarakan FKUB tersebut.

Dalam perspektif kehidupan beragama di Kota Sawahlunto ,daerah ini sangat merasakan makna kehidupan bertoleransi antar umat beragama ditengah isu-isu global yang terjadi, sehingga berdampak terhadap berjalannya pembangunan dengan baik. Semua itu tentu tak terlepas dari landasan sosial yang kokoh dalam kehidupan beragama yang cukup baik di kota wisata tambang ini.

"Sekarang tugas kita adalah bagaimana menjaga dan merawat toleransi yang sudah terbangun sejak lama ini, bila tidak bisa merawat akan menjadi rentan terhadap konflik. Inilah yang perlu digarisbawahi bahwa moderasi beragama itu penting untuk di sebarluaskan dan FKUB merupakan lembaga yang tepat sebagai tempat merawat toleransi tersebut." Ungkap Deri Asta.

Ketua FKUB H.AdinMuaris Khatib Kayo menyebutkan, program moderasi beragama akan terus dikumandangkan dan sosialisasikan keberbagai elemen masyarakat. Diharapkan, kepekaan warga terhadap pentingnya memahami moderasi beragama akan menciptakan kehidupan yang indah dan damai, meski keyakinan dan kepercayaan berbeda disetiap agama.


Kegiatan tersebut di ikuti sekitar 40 peserta dari berbagai unsur organisasi dan instansi pemerintahan desa dan kelurahan. (Iyos)

Loading...

Komentar

Berita Terbaru