Penulis: Shintia/Lex | Editor: Marjeni Rokcalva
PADANG PANJANG - Guna memperingati World Heart Day 2023, Ketua TP-PKK Kota Padang Panjang, dr. Dian Puspita Fadly Amran, Sp.JP FIHA bersama Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskuler Indonesia (Perki) Sumatera Barat dan Universitas Baiturrahmah (Unbrah) Kota Padang memberikan penyuluhan kesehatan kepada pasien di RSUD Padang Panjang, Rabu (27/9/2023).
Penyuluhan tersebut mengenai "Deteksi Dini Penyakit Jantung dan Pelatihan Bantuan Hidup Dasar (BHD)", diikuti semua pasien yang menunggu antrean untuk berobat di Poliklinik RSUD Padang Panjang.
Dalam penyampaiannya Dokter Dian didampingi Kepala Dinas Kesehatan, dr. Faizah, Direktur RSUD, dr. Lismawati R, M.Biomed, Sp.PA, dan jajaran dari RSUD Padang Panjang lainnya. Ia memberikan pengetahuan mengenai pendeteksian penyakit jantung koroner dari dini.
Baca Juga
- Lomba Tingkat Provinsi, Dokter Dian Lakukan Pembinaan ke PKK TPL Padang Panjang
- Dokter Dian Berikan Imunisasi Polio di KB Denisha Pasar Usang Padang Panjang
- Dokter Dian Bujuk Balita Minum Vitamin A di PAUD Amanah Padang Panjang
- Dokter Dian Berikan Edukasi Penyakit Jantung di Puskesman Kebun Sikolos Padang Panjang
- Ketua TP PKK Padang Panjang Dokter Dian, Lakukan Penyuluhan Hipertensi ke Lansia
"Ada beberapa faktor risiko yang menyebabkan seseorang menderita penyakit jantung koroner yang dapat dimodifikasi di antaranya merokok, hipertensi, diabetes melitus, peningkatan kadar LDL, kadar Kolesterol HDL rendah, obesitas, dan kurangnya aktivitas fisik," ujarnya.
Ini semua, imbuhnya, bisa diatasi dengan melakukan pola hidup sehat dengan rutin dan baik. Sementara itu untuk yang tidak dapat dimodifikasi, penyakit jantung koroner ini lebih banyak diderita laki-laki pada umur 45 tahun ke atas dan perempuan umur 55 tahun ke atas.
Dian juga menjelaskan gejala yang diderita seseorang jika terjangkit penyakit jantung koroner. Seperti nyeri dada, kesulitan bernafas, timbulnya keringat dingin dan rasa mual. Ini dapat dicegah dengan melakukan diet makanan sehat atau diet Mediteranian.
"Diet Mediteranian ini seperti memakan gandum, sereal kaya serat, kacang-kacangan, biji-bijian, tahu, produk susu rendah lemak, ikan, buah-buahan terutama tinggi Mg (Magnesium-red), Ca (Calsium-red), K (Kalium-red). Juga sayuran terutama yang tinggi nitrat seperti sayuran berdaun dan ubi bit merah," terangnya.
Selain itu, Dian beserta tim Unbrah yang terdiri dari dr. Rinita Amelia, M.Biomed, dr. Ruhsyahadati, Sp.Mk dan dr. Yusti Siana, M. Biomed juga memberikan pelatihan BHD kepada pasien darurat.
Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam BHD, di antaranya melihat kondisi, meminta bantuan dengan menelepon PSC 119 atau berteriak ke sekitar, cek respon korban, amankan diri, pasien dan lingkungan, lalu berikan kompresi dada.
Pada kegiatan tersebut, Dian memberikan kesempatan kepada peserta untuk mempraktikkan BHD ini. Kegiatan ini juga dilakukan sesi tanya jawab dengan hadiah sejumlah doorprize. (Shintia/Lex)
Komentar