Sekda Kota Bukittinggi Selaku Ketua Tim Pembina Kota Sehat, Kita Harus Banyak Referensi

Penulis: Yus | Editor: Medio Agusta

BUKITTINGGI - Tim pembina bersama Forum Kota Sehat (FKS) Bukittinggi, memperbanyak referensi dan pengetahuan dengan melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Pelalawan,Propinsi Riau,Jumat (13/10).

Rombongan disambut tim pembina dan FKS setempat,

Menurut Sekda Kota Bukittinggi Martias Wanto selaku Ketua Tim Pembina Kota Sehat, didampingi kepala Dinas Kesehatan Linda Faroza mengatakan, kunjungan kerja ini dilakukan untuk menambah pengetahuan bagi pengurus, terkait bagaimana pengelolaan program kota sehat.

Baca Juga


Apa yang didapat dari kunjungan kerja ini, bisa menjadi referensi untuk diterapkan di Bukittinggi.

"Kita bersama Forum Kota Sehat Bukittinggi, harus punya banyak referensi. Karena tahunnya, tatanan dari pusat bisa saja berubah. Tentu kita juga harus banyak pengetahuan tentang bagaimana daerah lain mempersiapkan program kota sehat. Dengan informasi yang kita dapat, akan dibahas bersama untuk disiapkan dengan seluruh tim pembina dan FKS sendiri," ungkap Sekda Martias Wanto.

Ketua FKS Bukittinggi, Fiona Agyta Erman Safar, menjelaskan, kenapa Pelalawan dipilih sebagai lokasi kunjungan kali ini, karena Kabupaten Pelalawan menjadi salah satu daerah sampling yang dikunjungi oleh tim verifikasi lapangan dari pusat, dalam penilaian kota sehat 2023.

Apa yang menjadi penilaian itu, tentu bisa menjadi masukan bagi Bukittinggi, untuk peningkatan kualitas kota sehat di Kota Wisata, ujarnya.

Menurut Fiona, tahun ini, tim verifikasi lapangan dari pusat, memilih Kabupaten Pelalawan untuk dikunjungi. Sementara kota Bukittinggi,juga ikut verifikasi faktual secara daring. Tapi kita tetap berharap, hasil penilaian dari tim tahun 2023 ini, Bukittinggi kembali dapat meraih Swasti Saba Wistara kedua, ungkap Fiona.

Kepala Dinas Kesehatan Pelalawan, melalui Sekretaris, Mardalena, mengungkapkan, Pelalawan dihuni 500 ribu penduduk yang tersebar dalam 12 kecamatan, 118 desa.

Mempunyai 14 puskesmas, 6 pustu. Pihaknya, bersama FKS Pelalawan, berharap lolos pada penilaian KKS tingkat nasional 2023.

Sementara Ketua FKS Pelalawan, Sella Pitaloka, melalui Wakil Forum Kabupaten Sehat Pelalawan, Salmiati, menyampaikan apresiasi atas kunjungan tim pembina dan FKS Kota Bukittinggi. "Semoga pertemuan ini dapat membawa dan memberi masukan juga kepada kami," ungkapnya.

Kita berdiri sejak akhir 2019. Tahun 2020 coba ikuti penilaian kabupaten kota sehat, hingga tingkat provinsi. Selanjutnya pada akhir tahun 2022, FKS Pelalawan kembali masukkan dokumen untuk ajukan penilaian.

"Alhamdulillah dari seluruh Kabupaten Kota di Provinsi Riau, Kabupaten Pelalawan dan 4 kabupaten kota lainnya masuk hingga tingkat nasional. Keunggulan kami, ODF sudah lebih 80 persen. Untuk persiapan penilaian, kami terus berkoordinasi dengan tim pembina, agar melengkapi data. Semua tatanan memang dicek langsung oleh tim verifikasi lapangan.

Dukungan pemerintah daerah serta CSR dari BUMN, BUMD dan perusahaan perusahaan yang ada, memang sangat penting dalam penilaian dan realisasi program kota sehat," jelasnya.

Fokus penyelesaian masalah pada pencegahan bencana kesehatan, sanitasi, air minum, pengelolaan sampah dan pelayanan kesehatan yang tertuang dalam RPJMD. Point pada tatanan KKS diharapkan menjadi acuan OPD dalam penyusunan kegiatan dan pelaksanaan program, ungkapnya.

( Yus )

Loading...

Komentar

Berita Terbaru